Sebagai salah satu langkah untuk mengkampanyekan transaksi non-tunai di Indonesia, Bank Mandiri berambisi merangkul setidaknya lima juta pengguna aplikasi mobile untuk transaksi mikro di akhir tahun ini. Disampaikan E-Banking Group Vice President Bank Mandiri Budi Hartono bahwa ini merupakan rangkaian dari rencana jangka panjang untuk memiliki 100 juta pengguna Mandiri E-Cash di tahun 2020. Langkah yang dilakukan Bank Mandiri untuk memaksimalkan penggunaan layanan e-cash sejalan dengan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan pemerintah.
Sebelumnya Mandiri mengaku telah memiliki dua juta pengguna E-Cash, separo di antaranya adalah masyarakat yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah yang melalui bank BUMN tersebut. Terdapat pula kemitraan awal dengan rekanan Bank Mandiri yang dimaksimalkan melalui E-Cash, yakni untuk penyampaian dana pensiun Pertamina. Dengan layanan E-Cash tersebut penerima dana pensiun dapat melakukan pembelian pulsa, voucher listrik, serta kebutuhan keseharian lainnya melalui toko ritel dan layanan e-commerce, salah satunya melalui MatahariMall.
Dalam acara penandatanganan kemitraan antara Mandiri, Pertamina, dan MatahariMall, CEO MatahariMall Hadi Wenas menyampaikan sambutan baiknya atas kerja sama ini. Menurutnya adanya jaringan O2O (Online-to-Offline) yang tersebar di seluruh Indonesia akan memberikan pengalaman belanja yang unik bagi seluruh konsumen dalam mendaatkan berbagai produk keseharian dengan pembayaran non-tunai yang aman, mudah dan akurat.
Sebenarnya layanan E-Cash tersebut cukup memudahkan pengguna. Aplikasi mobile yang tergolong pada layanan e-money ini memungkinkan pengguna melakukan pembayaran dengan skala kecil dan juga mentransfer serta mengambil uang dari ATM hanya dengan nomor ponsel yang dimiliki. Ketersediaannya pun sudah cukup luas hampir di semua platform mobile. Sebagai langkah optimalisasi, Mandiri juga akan terus mencoba mengambil keuntungan dari perilaku pengguna layanan e-commerce di Indonesia yang masih didominasi transaksi ATM dan COD.
Mandiri cukup optimis dengan ambisinya untuk layanan E-Cash yang digawangi bersama PT Digital Artha Media (DAM), karena tren di masyarakat begitu memperlihatkan adopsi perangkat mobile yang kian matang. Mereka turut membuka kesempatan lebar bagi bank lokal yang belum memiliki lisensi e-money dari Bank Indonesia untuk bergabung di bawah mekanisme co-branding. Salah satu bank yang telah bergabung adalah Bank Tabungan Negara (BTN) dengan kustomisasi untuk sistem pembayaran ritel, gerbang tol, dan transportasi publik di beberapa kota melalui perangkat mobile.