Dark
Light

Platform Crowdfunding Crowdo Hadir di Indonesia untuk Memberikan Pinjaman UKM

1 min read
July 13, 2015

Platform P2P Crowdo akan go publik akhir tahun 2015 / Crowdo

Perusahaan fintech Singapura Crowdo (sebelumnya bernama Crowdonomic) resmi mengumumkan peluncuran platform crowdfunding pinjaman pendanaan berbasis Peer-to-Peer (P2P) untuk startup dan usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Ini adalah langkah lanjutan setelah sebelumnya berhasil menyasar ke Malaysia. Dan bersamaan dengan itu Crowdo menjadi startup fintech Singapura yang lolos regulasi untuk bisa mengoperasikan platform crowdfunding berbasis ekuitas di Malaysia.

Layanan P2P Crowdo ditargetkan untuk memungkinkan memberikan pinjaman modal kerja ke banyak bisnis di Indonesia yang belum terlayani oleh sistem keuangan tradisional (pinjaman bank). Dari riset yang dilakukan Crowdo, pihaknya mencatat sekurangnya 48 persen dari total UKM di Indonesia belum terlayani pinjaman modal dengan baik, dan potensinya masih sekitar $27,5 juta.

Platform Crowdo saat ini masih dalam fase private beta dan segera tersedia untuk publik akhir tahun ini. Saat ini tim Crowdo masih dalam tahap mengundang banyak investor untuk berpartisipasi di dalamnya. Sejauh ini ketertarikan dari UKM dan investor di Siangpura (dari yang sudah berjalan) cukup kuat. Pihak Crowdo mengatakan, sekurangnya sebanyak 200 startup dan UKM telah berhasil didanai.

“Klien kami adalah bisnis yang memiliki kapabilitas pembayaran yang kuat, tapi mereka tidak dapat mengakses sitsem pinjaman modal tradisional karena kurangnya hubungan dengan lembaga keuangan yang ada. Pinjaman P2P Crowdo diharapkan dapat menjadi sebuah enabler yang kuat untuk pertumbuhan bisnis di Asia Tenggara karena melewati inefisiensi sistem keuangan trandisional dengan pinjaman yang sesuatu dan memberikan kenyamanan kepada investor dengan mengotomatisasi banyak proses,” ujar Co-Founder dan CEO Crowdo Leo Shimada.

Dengan menawarkan sistem crowdfunding berbasis ekuitas dan hutang, Crowdo menjadi platform crwodfunding pertama di Asia Tenggara untuk menghadirkan layanan pendanaan dengan opsi yang lebih lengkap.

Model crowdfunding sendiri terkenal banyak diminati oleh banyak startup. Mailbird, Tinker Games dan beberapa startup lain sukses mendapatkan pendanaan dari sistem ini. Saking menariknya bagi startup, Indosat juga menghadirkan platform crowdfunding Crowdtivate untuk startup di Indonesia. Beberapa sistem serupa juga cukup diminati di Indonesia, mulai dari platform lokal ala Wujudkan hingga platform global ala Kickstarter.

Previous Story

Blibli Gandeng NEX Logistics dan 7-Eleven Sajikan Solusi Online-to-Offline

Next Story

Gamer? Ayo Buktikan Kemampuan Anda Lewat Kuis Ini

Latest from Blog

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah