Mendorong pemberdayaan komunitas dan aksi berbagi antar sesama, Muslimarket resmi diluncurkan bertepatan dengan momen bulan suci Ramadan sebagai titik awal perjalanan bisnisnya. Telah miliki 2000 varian produk dari sekitar 70 merchant yang terdaftar, Muslimarket memiliki target pasar masyarakat muslim kelas menengah.
“Kami memiliki konsep serba muslim-serba ada. Tidak spesifik produk dan jasa yang ditawarkan, selama barang atau jasa itu halal kamu akan coba hadirkan, termasuk layanan zakat dan umrah,” kata Founder sekaligus CEO Muslimarket Riel Tasmaya pada acara peluncurannya kemarin (24/6).
Telah aktif sejak akhir bulan Mei, Riel mengatakan segmen yang coba disasar ialah masyarakat muslim kelas menengah. Produk paling mahalnya saat ini seharga Rp 300 ribu. Pihaknya turut menjalin kerja sama dengan Dompet Dhuafa dan Baznas selaku penyalur dalam pemberian bantuan demi pemberdayaan produsen.
Bekerja sama dengan aCommerce dalam menjalankan distribusi logistik, Muslimarket mengharapkan mampu melayani seluruh Nusantara dengan produknya yang kini masih didominasi oleh kategori fashion. Pesaing Muslimarket di antaranya adalah HijUp, Hijabenka, dan produk-produk fashion muslim oleh PinkEmma. Moxy yang kemaren diluncurkan juga memiliki segmen khusus fashion Muslim,
Sejumlah nama tenar di dunia startup ikut menjadi angel investor Muslimarket. Mereka adalah Hadi Wenas (CEO MatahariMall), Adrian Suherman (CEO aCommerce Indonesia), Steve Christian (CEO Kapanlagi Network), dan Ben Soebiakto (CMO Kapanlagi Network).
Salah satu langkah pemberdayaan komunitas ialah dengan memberi kesempatan desainer lokal, produsen, dan pedagang muslim untuk bekerja sama dengan Muslimarket. Yang digandeng saat peluncuran misalnya Zaskia Adya Mecca yang telah meluncurkan koleksi eksklusif berupa apparel dan kerudung di bawah label BIA.
“Bagi kami, pemberdayaan adalah sebuah unsur penting yang dapat membantu memajukan sebuah bisnis dan komunitas. Selain itu, pemberian bantuan untuk memberdayakan sebuah komunitas dapat membuat bantuan tersebut lebih berkesinambungan,” tutur Riel.
Fokus Muslimarket tahun ini dikatakannya masih dalam fase brand awareness melalui digital campaign dan TVC. Riel juga menargetkan kehadiran aplikasi mobile di akhir tahun ini.