Beberapa waktu lalu ramai diberitakan bahwa MNC Group merupakan kandidat terkuat untuk mengambil alih sebagian saham Link Net yang rencananya akan dilepas oleh PT First Media Tbk dan CVC Capital Partners, dua pemilik terbesarnya. Baru-baru ini beredar kabar bahwa saham penyedia layanan internet di Indonesia itu juga diminati perusahaan lain, yakni XL Axiata (XL) dan Indosat.
Bulan Mei silam santer diberitakan bahwa perusahaan investasi media dan telekomunikasi Grup Lippo First Media berniat untuk mendivestasikan lagi saham yang dimilikinya dalam Link Net. Perusahaan yang per kuartal pertama di tahun 2015 masih memiliki 33,82 persen saham dalam Link Net tersebut masih berpeluang melepas beberapa persen saham yang dimilikinya. MNC Group adalah pihak yang ramai diperbincangkan sebagai pembeli pada waktu itu.
“Pangsa pasar mereka (Link Net) juga masih kecil, tapi kalau harga mereka yang tawarkan sangat cocok, kami berminat,” ujar Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Group seperti diberitakan Metro beberapa waktu lalu.
Bisa dikatakan minat MNC Group terhadap Link Net merupakan bagian dari rencana mereka untuk menambah kekuatan di sektor bisnis Fixed Broadband, mengingat mereka tengah memulai persaingan di sektor ini melalui MNC Play. Namun tampaknya pesona saham Link Net ini menarik beberapa perusahaan lain untuk turut bergabung meramaikan persaingan. Seperti diberitakan Bloomberg baru-baru ini dua raksasa telekomunikasi XL dan Indosat yang siap meramaikan persaingan tersebut.
Sejauh ini belum ada keterangan lebih jauh mengenai hal ini. Baik Indosat maupun XL belum memberikan tanggapan apa-apa seperti dilansir Bloomberg. Pihak MNC Group, melalui sekretaris perusahaan Syafril Nasution, menyampaikan bahwa pihaknya tertarik dengan peluang untuk membawa dampak positif untuk MNC Group.
Link Net saat ini sedang dalam masa-masa perbaikan kualitas layanan dan memenuhi target pengguna. Untuk merealisasikan hal tersebut, beberapa bulan lalu Link Net telah merencanakan untuk ekspansi ke beberapa wilayah di Jawa Timur, Medan dan sekitar Bandung serta merencanakan untuk memasuki pasar 200 Mbps.