Menjelang dimulainya DPC musim kedua, Valve sekali lagi mengumumkan gelombang ban kepada pemain Dota 2. Berbeda dengan pengumuman pembasmian cheater sebelumnya, kali ini Valve memberikan penalti kepada sejumlah pemain pro Dota 2. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 46 pemain yang bermain di server CN.
Pengumuman ini merupakan jawaban Valve terkait tuduhan Perfect World — mitra Valve untuk server CN — yang melaporkan sejumlah kejadian mencurigakan yang terjadi di awal DPC divisi 1 untuk musim pertama.
Salah satunya, mereka melaporkan Knights yang dicurigai menggunakan cheat dalam pertandingan resmi. Saat itu, Valve tidak langsung memberikan respons, bahkan hingga Lima Major berakhir. Tim Knights yang tertuduh juga sempat lolos ke Major, walau harus tersisih di babak awal.
Tidak hanya Knights, ada juga pemain dari EHOME, salah satu tim tertua di Dota 2 yang menerima hukuman dan sempat lolos ke Major. Berikut ini daftar lengkapnya:
https://twitter.com/PWRDEsports/status/1633758735310159875?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1633758735310159875%7Ctwgr%5E90e5b6c7728dba0dfa36a527498892d1a70e0117%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fdotesports.com%2Fdota-2%2Fnews%2Fvalve-bans-over-40-dota-2-pros-kicks-5-teams-out-of-chinas-dpc-tour
Dengan pengumuman resmi ini, Valve secara tidak langsung membenarkan tuduhan kecurangan yang dialamatkan kepada Knights sebelumnya. Kelima pemainnya dijatuhi hukuman ban permanen, sedangkan untuk pemain EHOME, terdapat 1 orang yang menerima ban permanen, dan sisanya dengan beragam suspension. Lalu, sisa pemain dalam daftar tersebut tersebar di berbagai tim kecil, seperti Dawn Gaming, Team Mystique, LBZS, Team Flow, dan lain sebagainya.
Untuk pemain yang terkena suspension, mereka dilarang ikut serta di dalam event yang diadakan oleh Valve dan Perfect World selama masa hukuman mereka.
Berita ini cukup memprihatinkan, mengingat region Tiongkok sudah banyak melahirkan pemain bintang yang sering menghiasi kejuaraan Dota 2. Namun perlu diakui bahwa performa tim CN agak sedikit menurun dalam beberapa tahun belakangan ini. Dan dengan keputusan Valve ini, ekosistem kompetitif Dota 2 di Tiongkok sudah pasti akan terganggu.
Valve dan Perfect World sendiri tidak menyebutkan apa saja alasan spesifik dari hukuman untuk masing-masing pemain. Tapi setidaknya, terdapat dua jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan, yakni menggunakan aplikasi cheat atau pengaturan skor (match-fixing).
Perfect World masih membuka banding bagi para pemain yang namanya tercatut dalam daftar panjang tersebut. Namun karena jadwal DPC yang semakin mendekat, sepertinya akan sulit bagi mereka untuk bisa langsung berkompetisi dalam DPC musim kedua nanti.