Dark
Light

Sejarah Doodles: Dari Koleksi PFP NFT Hingga Menjadi IP Hiburan Ambisius

5 mins read
February 2, 2023
Sejarah proyek NFT Doodles

Di antara sekian banyak proyek NFT yang sukses, salah satu yang konsisten menjadi bahan pembicaraan publik selama ini adalah Doodles. Koleksi karakter jenaka dengan penampilan warna-warni yang khas ini tak hanya berhasil mencatatkan volume perdagangan yang fenomenal, tetapi juga berevolusi menjadi sebuah properti intelektual atau IP hiburan yang ambisius.

Menariknya perjalanan yang dilalui Doodles hingga sampai di titik ini sebenarnya belum begitu panjang. Yang mungkin memberikan lebih banyak pengaruh justru adalah keberaniannya berinovasi dalam banyak hal. Di artikel ini, kita akan membahas tentang perjalanan Doodles sejak awal hingga menjadi salah satu ikon Web3.

Sejarah awal kelahiran Doodles

Doodles merupakan koleksi 10.000 generative NFT ciptaan Evan Keast, Jordan Castro, dan Scott Martin. Sebelum mulai menggarap proyek Doodles, ketiganya sudah lebih dulu memiliki pengalaman di dunia NFT. Keast dan Castro adalah mantan karyawan Dapper Labs, dan selama bekerja di startup blockchain tersebut, keduanya terlibat langsung dalam proyek NFT populer CryptoKitties yang meluncur pertama kali di tahun 2017.

Martin di sisi lain lebih dikenal dengan nama Burnt Toast, dan sebelum Doodles ia sudah lebih dulu membangun reputasinya sebagai artis NFT lewat sejumlah karya 1/1 di platform Foundation. Melihat karya-karya tersebut, kita bisa langsung paham dari mana datangnya inspirasi di balik proyek NFT Doodles.

Doodles NFT

Trio cofounder ini resmi meluncurkan koleksi NFT Doodles pada 17 Oktober 2021, dengan harga perdana (mint price) 0,123 ETH. Menurut laporan NFT Now, harga tersebut cenderung mahal ketika itu, sebab sebagian besar proyek PFP NFT sebelum Doodles diluncurkan dengan mint price di bawah 0,1 ETH. Bored Ape Yacht Club misalnya, dirilis pada bulan April 2021 dengan mint price sebesar 0,08 ETH.

Menjelang peluncurannya, tim Doodles juga sempat menerapkan strategi yang sebelumnya tidak pernah dieksekusi oleh proyek PFP NFT lain, yakni mengunci akses ke server Discord ketika jumlah anggotanya mencapai 1.000 orang. Padahal, jadwal minting NFT Doodles kala itu masih kurang sekitar satu bulan.

Keputusan tersebut sempat menuai perdebatan. Namun seiring waktu, komunitas NFT akhirnya menyadari bahwa itu merupakan cara yang efektif untuk mengapresiasi mereka yang sudah setia mendukung suatu proyek sejak awal kelahirannya.

Memberdayakan komunitas

Tidak lama setelah keseluruhan koleksi NFT Doodles terjual habis, server Discord-nya kembali dibuka. Dari situ komunitas Doodles berkembang pesat, dan ini berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan brand Doodles secara luas berkat keputusan timnya untuk melibatkan komunitas di hampir segala aspek.

Seperti yang tercantum di situsnya, mengoleksi NFT Doodles berarti kita berhak untuk berpartisipasi dalam voting seputar fitur, produk, maupun event yang akan dikerjakan oleh tim Doodles. Dengan kata lain, roadmap Doodles sebagai sebuah brand akan selalu melibatkan kolaborasi antara tim pengembang dan komunitas kolektornya.

Sejauh ini, para kolektor Doodles telah menyumbangkan suaranya pada beragam wacana seperti ekspansi tim, penyelenggaran live event, maupun menyetujui atau menolak keberadaan proyek NFT derivatif.

Ya, sebagai salah satu proyek NFT terpopuler, Doodles tentu menjadi inspirasi dari banyak proyek NFT lain, tidak terkecuali proyek derivatif yang memiliki banyak kemiripan. Untuk mengantisipasinya, tim Doodles mempersilakan kreator yang ingin membuat proyek derivatif untuk mengirimkan proposal, yang kemudian akan menjalani pemungutan suara di kalangan komunitas Doodles.

Kalau ternyata banyak anggota komunitas Doodles yang menyetujui, maka proyek derivatif tersebut boleh lanjut dikerjakan. Koleksi NFT seperti Noodles dan Pukenza adalah contoh proyek derivatif yang mendapatkan lampu hijau dari komunitas Doodles.

Space Doodles

Dalam dua bulan pertamanya, harga terendah atau floor price Doodles hanya berfluktuasi di kisaran 1-5 ETH. Namun mendekati akhir 2021, Doodles mulai menunjukkan peningkatan aktivitas yang cukup signifikan berkat sejumlah teaser yang diberikan oleh timnya terkait proyek mereka selanjutnya.

Proyek tersebut adalah Space Doodles, sebuah koleksi NFT terpisah yang dibuat untuk menjadi pelengkap terhadap koleksi Doodles orisinal. Menariknya, Space Doodles punya cara kerja yang sedikit berbeda dari koleksi-koleksi pelengkap macam Bored Ape Kennel Club (pelengkap Bored Ape Yacht Club) atau Cool Pets (pelengkap Cool Cats).

Dengan Space Doodles, kolektor diberi kebebasan untuk menukar aset NFT Doodles-nya dengan aset baru bertema luar angkasa (dengan karakter yang sama). Menjual NFT Space Doodles baru itu sama saja menjual NFT Doodles aslinya, dan ini dimungkinkan berkat teknologi bernama Wrapped NFT yang dipopulerkan oleh CryptoKitties.

Bagaimana jika tidak suka dengan NFT barunya? Kembalikan saja ke wujud aslinya, dan ini bisa dilakukan berkali-kali tanpa batas oleh masing-masing kolektor Doodles. Bisa dibilang, Space Doodles adalah awal dari konsep “NFT dinamis” yang nantinya diterapkan pada Doodles 2.

Ekspansi brand Doodles

Hingga saat ini, tercatat sudah dua kali tim Doodles berpartisipasi dalam event fisik yang bergengsi. Yang pertama adalah di Art Basel Miami pada Desember 2021. Lewat acara tersebut, tim Doodles pada dasarnya ingin memberikan gambaran mengenai apa yang bisa kita ekspektasikan dari Doodles sebagai sebuah perusahaan hiburan.

Partisipasi Doodles yang kedua adalah di ajang NFT.NYC pada Juni 2022. Di sana, Doodles menyiapkan booth yang megah dan interaktif, sekaligus menyingkap lebih banyak detail mengenai rencana-rencana ekspansi brand-nya. Salah satunya sudah lebih dulu dijalankan sebulan sebelumnya, yakni merekrut Julian Holguin, mantan bos besar Billboard, sebagai CEO Doodles.

Di NFT.NYC, Doodles juga mengumumkan bahwa mereka telah berhasil merekrut musisi kenamaan Pharrell Williams sebagai Chief Brand Officer. Pembentukan label musik Doodles Records juga diumumkan di acara tersebut, demikian pula pengumuman pendanaan pertama yang diterima Doodles dari 776 Management, perusahaan pemodal ventura yang didirikan oleh cofounder Reddit, Alexis Ohanian.

Namun yang mungkin mencuri paling banyak perhatian adalah pengumuman Doodles 2, sebuah proyek baru yang bahkan lebih ambisius lagi ketimbang Doodles orisinal.

Doodles 2

Sejak awal diumumkan, Doodles 2 sudah diproyeksikan untuk menjadi koleksi NFT yang lebih aksesibel ketimbang sebelumnya. “A Doodle for everyone,” demikian tagline yang digunakan, merujuk pada keinginan tim Doodles untuk merambah lebih banyak kalangan konsumen.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Doodles 2 menerapkan konsep NFT yang bersifat dinamis. Dinamis dalam artian wujudnya dapat berubah-ubah sesuai kustomisasi yang dilakukan oleh masing-masing kolektor.

Setiap NFT Doodles 2 pada dasarnya terdiri dari dua jenis NFT yang berbeda. Yang pertama adalah NFT karakter dasarnya, yang dapat dikustomisasi berdasarkan atribut-atribut seperti warna kulit atau warna rambut. Yang kedua adalah NFT wearable alias pakaian dan aksesori yang dapat disematkan ke karakter tadi, memperluas potensi kustomisasinya lebih jauh lagi.

Dari mana NFT pakaian dan aksesori ini berasal? Yang paling gampang adalah dari hasil mengekstrak NFT Doodles orisinal menggunakan “Dooplicator”. Alternatifnya, tim Doodles juga akan merilis koleksi NFT wearable hasil kolaborasinya dengan berbagai pihak. Semua NFT wearable ini bisa diperdagangkan di secondary marketplace, menciptakan sebuah ekonomi baru di dalam ekosistem Doodles.

Tidak berhenti sampai di situ saja, kolektor Doodles 2 juga dapat dengan bebas memilih untuk menampilkan NFT-nya dalam format satu badan penuh atau hanya leher ke atas saja (PFP). Mereka bahkan juga punya kesempatan untuk membuka versi animated dari NFT yang dimilikinya. Tidak tanggung-tanggung, tim Doodles bahkan sampai rela mengucurkan dana untuk mengakuisisi studio animasi Golden Wolf demi merealisasikan ide ambisiusnya ini.

Namun bagian yang paling istimewa dari Doodles 2 adalah, kustomisasinya ini dapat dilakukan berkali-kali tanpa batas. Anda baru saja membeli NFT wearable baru? Langsung saja pasangkan ke karakter Doodles 2 Anda dan mint ulang aset NFT-nya.

Bukankah itu pemborosan gas fee? Ya, kalau yang digunakan adalah Ethereum. Pada kenyataannya, Doodles 2 akan sepenuhnya memanfaatkan blockchain Flow demi membebaskan para kolektor dari biaya transaksi setiap kali mereka melakukan kustomisasi.

Previous Story

4 Tips Simpel untuk Membuat Google Docs Lebih Menyenangkan

ONIC MPL ID Season 11
Next Story

Siap Pertahankan Gelar, ONIC Umumkan Roster di MPL ID Season 11

Latest from Blog

Don't Miss

Sugartown Zynga

Zynga Umumkan Game Web3 Pertamanya, Sugartown

Perlahan tapi pasti, popularitas game Web3 masih terus ada. Tidak
Bursa kripto Indonesia

Indonesia Resmi Punya Bursa Kripto, Apa Signifikansinya?

Setelah sekian lama, Indonesia akhirnya punya bursa kripto sendiri. Badan