Dark
Light

Bill Gates: AI Lebih Revolusioner Ketimbang Web3 dan Metaverse

1 min read
January 16, 2023
Bill Gates menilai AI sangat revolusioner

Tren teknologi terus berkembang secara pesat dari waktu ke waktu. Tahun 2021 adalah tahunnya Web3 dan metaverse, sementara tahun 2022 sampai sekarang bisa dibilang merupakan periode keemasan bagi artificial intelligence (AI), terutama sejak hadirnya AI seperti DALL-E maupun ChatGPT. Pendiri Microsoft, Bill Gates, bahkan menilai AI lebih revolusioner ketimbang Web3 ataupun metaverse.

Pendapat tersebut beliau sampaikan dalam sesi Ask Me Anything (AMA) yang dijalaninya pada tanggal 12 Januari lalu. Ditanya mengenai teknologi terkini apa yang mempunyai potensi sebesar internet di tahun 2000, Bill menjawab: “AI adalah yang terbesar. Saya pikir Web3 tidaklah sebesar itu, dan metaverse sendiri saja juga tidak revolusioner, tetapi AI cukup revolusioner.”

Kemudian ketika ditanya mengenai pendapatnya soal ChatGPT, Bill menanggapi: “ChatGPT memberikan sedikit gambaran tentang apa yang akan datang. Saya terkesan dengan keseluruhan pendekatan ini betapa cepat laju inovasinya.”

Mantan orang terkaya sejagat itu juga sempat menyinggung soal potensi pengaplikasian AI dalam kegiatan filantropinya: “Dilihat dari konteks Gates Foundation, kami ingin memiliki AI pendidik yang membantu anak-anak belajar matematika dan tetap tertarik. Kami mendambakan bantuan medis dari AI bagi orang-orang di Afrika yang tidak memiliki akses dokter. Saya masih bekerja dengan Microsoft, jadi saya akan terus cermati perkembangan hal ini.”

Kalimat terakhir itu akan terdengar semakin relevan setelah mendengar rumor bahwa Microsoft hendak menyuntikkan dana investasi besar ke OpenAI, perusahaan nirlaba yang bertanggung jawab atas pengembangan ChatGPT sekaligus DALL-E. Mungkin memang hanya kebetulan, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa langkah yang Microsoft ambil itu juga berdasar pada arahan Bill Gates.

Terkait Web3, sudah bukan rahasia kalau Bill Gates cenderung skeptis terhadap kripto maupun NFT, dengan alasan bahwa keduanya sama-sama terlalu bergantung pada spekulasi. Namun lain halnya dengan metaverse, sebab tren yang satu ini sepertinya masih ditanggapi secara positif oleh Bill.

Menjelang akhir 2021 lalu, Bill Gates sempat memprediksi bahwa sebagian besar meeting virtual akan beralih ke platform metaverse dalam waktu dua sampai tiga tahun. Microsoft sendiri termasuk salah satu perusahaan yang paling antusias menyambut tren metaverse, sehingga tidak mengherankan apabila Bill memiliki pandangan yang serupa.

Sumber: Decrypt.

Previous Story

Mengurai Benang Kusut tentang Perlindungan Hak Cipta di Ranah AI

Koleksi NFT Game of Thrones
Next Story

NFT Game of Thrones Jadi Bahan Guyonan Meski Laku Keras

Latest from Blog

Don't Miss

Lenovo-Hadirkan-3-Laptop-Copilot+-PC-Bertenaga-AI-di-Indonesia,-dengan-Intel,-AMD,-Hingga-Qualcomm

Lenovo Hadirkan 3 Laptop Copilot+ PC Bertenaga AI di Indonesia, dengan Intel, AMD, Hingga Qualcomm

Lenovo telah memperkenalkan jajaran laptop Copilot+ PC terbaru yang ditenagai

Microsoft 365 Kenalkan Fitur Agen Otonom Terbaru

Di tengah pengembangan fitur AI di berbagai lini, Microsoft secara