Dark
Light

Total Volume Perdagangan NFT Hasil Wash Trading Tembus $30 Miliar

2 mins read
December 29, 2022
Ilustrasi wash trading NFT

Ranah NFT tidak pernah kekurangan stok metrik yang mencengangkan. NFT laku seharga jutaan dolar, total volume perdagangan NFT sekian miliar dolar; metrik-metrik semacam ini membuat ranah NFT terdengar seperti industri dengan skala yang luar biasa besar.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah metrik-metrik tersebut sepenuhnya akuntabel? Dari total volume perdagangan NFT secara keseluruhan yang tercatat, apa benar semuanya bersifat organik dan bukan hasil taktik manipulasi pasar seperti wash trading? Berdasarkan laporan terbaru yang dipublikasikan oleh platform analitik Dune, wash trading ternyata punya peran yang jauh lebih besar di ranah NFT daripada yang kita bayangkan selama ini.

Buat yang kurang familier, wash trading merupakan taktik manipulasi pasar yang sudah eksis selama puluhan tahun. Di ranah NFT, wash trading pada umumnya melibatkan pembeli dan penjual yang sama dalam suatu transaksi, dengan tujuan untuk mengatrol harga NFT yang bersangkutan.

Yang mengejutkan, lebih dari $30 miliar volume perdagangan NFT Ethereum, atau hampir separuh (44,43%) dari totalnya selama ini, diduga merupakan hasil wash trading. “Hampir separuh dari angka ‘total volume perdagangan’ yang luar biasa yang sering kita dengar hanyalah orang-orang yang mempermainkan sistem, dan bukan perdagangan yang sah,” tulis hildobby, analis data yang membuat laporannya.

Lebih mengherankan lagi, jumlah transaksi wash trading sebenarnya cuma 1,5% dari total transaksi NFT yang pernah terjadi. Dengan kata lain, wash trading memang cukup jarang terjadi, tapi sekalinya ada wash trading berlangsung, nilai transaksinya biasanya sangatlah besar.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, kita juga perlu memahami parameter-parameter yang sang analis tetapkan untuk menyaring wash trading dari transaksi yang sah. Yang pertama dan yang paling gampang adalah, sang analis menandai semua transaksi yang melibatkan alamat wallet pembeli dan penjual yang sama persis.

Kedua, sang analis menandai transaksi dari satu aset NFT yang sama di antara dua wallet yang berbeda, yang saling mengirimkan aset tersebut secara bergantian. Ketiga, apabila suatu alamat wallet membeli suatu aset NFT yang sama sebanyak tiga kali atau lebih, maka ini juga akan ditandai sebagai wash trading mengingat skenario seperti ini akan sangat jarang terjadi dalam kondisi normal.

Parameter terakhir yang ditetapkan adalah untuk transaksi yang melibatkan alamat wallet pembeli dan penjual yang berbeda, akan tetapi keduanya sama-sama menerima dana dari satu alamat wallet yang sama. Dalam kasus seperti ini, cukup jelas bahwa ada relasi khusus antara sang pembeli dan penjual.

Kalau datanya dikerucutkan hanya untuk tahun 2022 saja, maka akan kelihatan bahwa volume perdagangan NFT hasil wash trading di sepanjang tahun ini jauh lebih besar daripada di tahun-tahun sebelumnya. Salah satu alasannya, kalau menurut sang analis, adalah semakin ketatnya kompetisi antara marketplace NFT.

Guna meningkatkan daya tarik dengan mendongkrak metrik penggunaan di platformnya, beberapa marketplace NFT berinisiatif menawarkan hadiah token kripto sebagai insentif bagi aktivitas yang dijalani para penggunanya. Inilah yang pada akhirnya mendorong pengguna untuk melakukan wash trading.

Klaim ini bukanlah tanpa dasar. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa sebagian besar aktivitas wash trading berlangsung di LooksRare dan X2Y2, keduanya sama-sama marketplace yang menawarkan hadiah token berdasarkan engagement para penggunanya. Wash trading juga terjadi di marketplace-marketplace lain, akan tetapi efeknya tidak sebesar yang dirasakan oleh LooksRare dan X2Y2.

Ke depannya, sang analis memprediksi bahwa wash trading masih akan terus terjadi, dan para pelakunya juga pasti akan menemukan teknik atau cara lain yang tidak terdeteksi oleh parameter-parameter tadi. Regulasi yang ketat bisa membantu mengurangi jumlah wash trading, tapi mungkin tidak untuk menghapuskannya secara menyeluruh.

Via: CoinDesk. Gambar header: Pexels.

Pemerintah India akui esports dan game online
Previous Story

Pemerintah India Akhirnya Resmi Akui Esports dan Game Online

Next Story

Review ASUS Zenfone 9: Snapdragon 8+ Gen 1 Berbadan Ramping, Kamera Apik, dan Harga Paling Terjangkau

Latest from Blog

Don't Miss

Sugartown Zynga

Zynga Umumkan Game Web3 Pertamanya, Sugartown

Perlahan tapi pasti, popularitas game Web3 masih terus ada. Tidak
Bursa kripto Indonesia

Indonesia Resmi Punya Bursa Kripto, Apa Signifikansinya?

Setelah sekian lama, Indonesia akhirnya punya bursa kripto sendiri. Badan