Memasuki akhir 2022, perseteruan antara Microsoft dan Sony ternyata tidak berhenti. Setelah berbulan-bulan Sony terus menekan Microsoft masalah akuisisi mereka terhadap Activision Blizzard, kini akhirnya Microsoft ‘menyerang balik’ Sony.
Dalam respon terhadap gugatan Komisi Perdagangan Federal (FTC) Amerika Serikat tersebut Microsoft mengklaim balik bahwa Sony telah lebih dahulu memonopoli game pihak ketiga. Tidak hanya satu judul, namun ada beberapa judul yang memang hingga saat ini tidak masuk ke Xbox.
Microsoft menyebut bahwa Sony dengan sengaja membuat perjanjian dengan para publisher tersebut terkait “pengecualian Xbox”. Pernjanjian tersebut membuat beberapa game pihak ketiga untuk dapat masuk ke dalam platform Xbox.
Lebih lanjut, Microsoft juga menyertakan empat contoh judul game yang terkena Xbox Exclusion tersebut, yaitu Final Fantasy VII Remake dan Bloodborne. Serta dua judul game yang akan dirilis yaitu Final Fantasy XVI dan juga Silent Hill 2 Remake.
Meskipun tidak mendapat status eksklusif penuh kecuali Bloodborne, tetapi keempat game tersebut memang seakan tidak memiliki rencana untuk masuk ke konsol Xbox. Terlepas dari Final Fantasy VII Remake yang kini telah masuk ke dalam platform PC.
Sony sendiri memang lebih melunak pada platform PC dalam beberapa tahun terakhir. Apalagi dengan suksesnya peluncuran game-game eksklusif PlayStation di platform PC. Tapi perlakuan tersebut tidak terjadi pada konsol Xbox milik Microsoft.
Microsoft bahkan mengakui bahwa PlayStation memiliki game-game eksklusif yang lebih baik dibandingkan Xbox. Bahkan, Microsoft juga menyebutkan bahwa PlayStation memiliki judul eksklusif lima kali lipat lebih banyak dibandingkan Microsoft.
Terakhir, Microsoft juga akhirnya berbalik menyebut bahwa Sony saat ini telah memiliki monopoli terkait game eksklusif. Sehingga bila nantinya FTC maupun pihak berwenang lain meminta Microsoft membatalkan akuisisi Activision Blizzard dengan dalih eksklusifitas, maka Sony juga harus mengubah status eksklusifitas game-game mereka.
Langkah balasan ini akhirnya diambil Microsoft setelah sebelumnya telah memberikan berbagai penawaran kepada Sony namun tidak drespon. Bahkan Sony seakan menghalangi akuisisi ini dengan mengikutsertakan pihak regulator lain seperti FTC di Amerika Serikat hingga CMA di Inggris.
Akuisisi yang harusnya dapat selesai pada tahun ini pun akhirnya harus tertahan hingga bulan Agustus tahun 2023. Akuisisi Microsoft kepada Activision-Blizzard ini menjadi akuisisi terbesar di industri video game, yang ternyata juga membawa dampak besar pada industri secara keseluruhan.