Dark
Light

Telkom Inisiasi Indigo Fenox untuk Dorong Program Inkubator Lokal dengan Pola Pikir Silicon Valley (UPDATED)

1 min read
August 20, 2014

Telkom mengumumkan inisiatif Indigo Fenox sebagai ambisi Telkom untuk memajukan startup di Indonesia dengan pola pikir Silicon Valley. Ini adalah satu di antara dua program besar yang dilaksanakan oleh Telkom dan Fenox Venture Capital. Selain program inkubasi, Telkom memiliki program Corporate Venture Capital (CVC) melalui Fenox Fund untuk berinvestasi di startup-startup Silicon Valley. Program inkubasi Indigo Fenox akan dimulai bulan November 2014.

Indigo Fenox sendiri memang berbasiskan Indigo Incubator yang sudah lebih dahulu hadir, termasuk di dalamnya Bandung Digital Valley dan Jogja Digital Valley. Telkom merasa ada yang kurang dengan program yang selama ini berjalan dan menginginkan suatu standar yang jauh lebih tinggi. Masuklah tim Fenox yang memiliki pengalaman berinvestasi di perusahaan-perusahaan Silicon Valley dengan membawa mentor dan pelatihan terbaik.

Direktur Inovasi dan Portofolio Strategis Telkom Indra Utoyo menyebutkan, “Tim yang baru ini akan diberi nama Indigo Fenox untuk memberikan signifikansi terhadap arahan Silicon Valley dalam mengembangkan ekosistem startup kami. Permasalahan utama semua inkubator di seluruh dunia adalah pendanaan lanjutan. Indikator terbaik suatu program adalah berapa banyak pendanaan yang dapat diperoleh suatu startup di tahun pertamanya.”

Sebagai benchmark, menurut data TechCrunch disebutkan bahwa hanya 27% startup di seluruh dunia yang mampu menarik pendanaan eksternal (dari investor) di tahun pertama. Kebanyakan investor akan mengacuhkan startup yang peluncurannya dibantu oleh akselerator tapi tak mampu menemukan traksi setelah setahun atau dua tahun.

Indigo Fenox akan dipimpin oleh Nicko Widjaja sebagai Program Director dan berkantor pusat di Telkom Landmark Tower yang baru. Nicko sebelumnya pernah memimpin grup investasi Systec Group.

Dengan mengacu ke model pengembangan startup di Silicon Valley, akan terjadi sejumlah perubahan terhadap program inkubator yang sudah ada. Untuk perekrutan, Indigo Fenox memilih untuk menemukan sendiri para pendirinya dan kemudian mengundang mereka untuk mengikuti program ini. Mereka tidak akan membuka pendaftaran secara terbuka.

Berikutnya setiap lead mentor akan melatih satu startup dalam durasi empat bulan. Mentor akan melakukan speed dating untuk menemukan startup ideal yang dia pilih dalam setiap batch. Nantinya bakal ada kunjungan rutin dari wirausahawan Silicon Valley untuk memberikan pandangan dan pengetahuannya, termasuk sesi one-on-one close mentorship dengan pendiri startup yang bergabung.

Selain mendatangkan orang-orang dari Silicon Valley, di setiap batch akan dipilih startup dengan pencapaian terbaik yang mendapat kesempatan untuk mengikuti immersion program di Silicon Valley. Pendiri startup terpilih ini akan memperoleh lebih banyak mentorship dari orang-orang terkenal di dunia teknologi sekarang ini dan juga kesempatan pitching ke investor-investor yang terhimpun dalam jaringan Fenox untuk membangun relasi dan fondasi di Silicon Valley.

Program Indigo Fenox akan diselenggarakan dalam dua batch setiap tahunnya untuk memastikan perolehan talenta terbaik Indonesia. Indigo Fenox akan dijalankan di bawah manajemen Metra Digital Investama yang merupakan anak perusahaan Telkom Metra.

[Ilustrasi foto: Shutterstock]

Update: klarifikasi tentang program Indigo Fenox dan investasi Telkom melalui Fenox Fund

Previous Story

Kesempatan Menikmati Minecraft Menggunakan Oculus Rift Kembali Terbuka

Next Story

[Review] Blu-ray Player Pioneer BDP-160

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,
Mythic Protocol

Mimpi Besar Mythic Protocol Bertemu Investor, Raih Pendanaan Awal Sebesar $6.5 Juta

Mythic Protocol, sebuah perusahaan Singapura yang digagas oleh veteran industri