Sebuah game yang baik tidak selalu harus memiliki grafis yang memukau atau menggunakan teknologi terbaru. Jika sebuah ide sederhana bisa dieksekusi dengan tepat, terkadang hasilnya mampu memikat para pemainnya. Salah satunya adalah Terraria, sebuah game indie dengan genre Action-Adventure Sandbox.
Dirilis pada Mei 2011, game ini terhitung cukup tua. Walaupun demikian, pembaruan dan perbaikan selalu diberikan developer hingga menjadi Terraria yang pemain kenal sekarang. Pemain bisa mendapatkan pengalaman bertualang dengan segudang fitur, mulai crafting, membangun, menggambar, hingga bertarung melawan berbagai makhluk yang dibumbui dengan grafis 2D.
Terraria baru saja mendapatkan sebuah milestone yang cukup mengesankan. Pasalnya, game ini baru saja menembus angka 1 juta review di Steam. Dari semua review tersebut, Game besutan Re-logic ini mendapatkan predikat “overwhelmingly positive”.
Walau bukan menjadi yang pertama menembus angka 1 juta review di Steam, namun statusnya sebagai game indie menjadi prestasi tersendiri bagi Terraria di industri game yang cukup kompetitif.
Walau tidak semua pemain merasa puas, namun dari 1 juta lebih review yang telah ditulis, “hanya” sekitar 22 ribu review yang kurang puas. Jadi, dari rating pengguna secara keseluruhan, Terraria berhasil mengumpulkan sekitar 97-98% respon positif di Steam.
Tidak banyak game di Steam yang mampu mempertahankan predikat “overwhelmingly positive”. Game-game lain yang memiliki review lebih dari sejuta di antaranya adalah:
- Counter-Strike: Global Offensive (5,9 juta review).
- Dota 2 (1,5 juta review).
- Grand Theft Auto 5 (1,2 juta review).
- PlayerUnknown’s Battlegrounds (1,2 juta review positif dari total 2 juta review).
Walau sering dibandingkan dengan Minecraft, Terraria dapat dibilang cukup sukses. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualannya yang cukup baik. Per bulan Mei 2022, game ini berhasil terjual sebanyak 44,5 juta kopi sejak dirilis.
Total keuntungan terbesar yang diperoleh berasal dari platform PC (USD23 juta atau sekitar Rp419 miliar) lalu disusul oleh mobile (USD12,4 juta atau sekitar Rp192 miliar) serta konsol (USD9,1 juta atau sekitar Rp141 miliar).