Saat ini ada banyak perusahaan yang tengah sibuk membangun platform metaverse, salah satunya dari Indonesia yakni RansVerse. Baru-baru ini 537 lahan virtual di RansVerse habis terjual hanya dalam waktu singkat 27 menit 20 detik pada Initial Land Offering (ILO) 1.3 & 1.4.
Mereka berhasil memecahkan rekor pelepasan lahan RansVerse sebelumnya yaitu sekitar 35 menit pada ILO 1.2 pada bulan Juni lalu. Hal ini menunjukkan tingginya antusias publik untuk memiliki lahan di metaverse yang dibangun atas kolaborasi VCGamers, RANS Entertainment, Shinta VR, dan UpBanx.
Dalam acara Initial Land Offering 1.3 & 1.4 pada Jumat (09/09/2022). Isya Sony Subrata, CEO VCGamers ditemani Jordy Adith, Project Manager RansVerse menjelaskan roadmap dan whitepaper dari RansVerse untuk beberapa tahun ke depan.
Sony menyampaikan bahwa berbeda dengan ILO sebelumnya, kali ini RansVerse menggabungkan langsung ILO 1.3 & 1.4 yang dimaksudkan untuk menjawab permintaan pasar yang besar untuk membeli tanah virtual secara eksklusif.
Dari sisi VCGamers sebagai fondasi teknologi blockchain, RansVerse kedepannya dapat diakses layaknya seperti bermain game dan otomatis generate wallet pada saat register untuk mempermudah user experience.
“Jumlah land dari titik 1.3 dan 1.4 dijadikan satu agar dapat memenuhi antusiasme yang besar dari teman-teman komunitas dan dari sisi VCGamers sendiri kita sudah berhasil membuat user login secara seamless dengan teknologi blockchain, user dapat register dan login tanpa perlu connect wallet. Entrance ke web 3 dapat di akses publik dengan user friendly,” tambah Sony.
Jordy mengungkapkan bahwa saat ini RansVerse sudah memasuki tahap Pre Open Alpha, nantinya pengguna akan bisa langsung mencoba bermain di RansVerse untuk mengunjungi lahan virtual yang sudah dibeli, berkomunikasi bersama teman bahkan selebriti. “Ini adalah proyek antar perusahaan dan sampai sekarang ke roadmap development kita masih on target dan pastinya dengan dukungan para partner kita akan berikan terbaik untuk proyek ini,” tambahnya.
Salah satu collaborator RansVerse, ShintaVR juga turut menyampaikan berbagi poin penting dari pembangunan Metaverse pertama di Indonesia ini. Diwakili oleh Creative Director of Shinta VR, Wisnu Danur Wendo menjelaskan bahwa Pre Open Alpha nanti akan diluncurkan di smartphone dan komputer.
Saat ini ShintaVR sedang mengembangkan fitur VR Mode, fitur-fitur di RansVerse sudah diintegrasikan ke dalam VR dan sudah bisa dimainkan. Untuk memberi pengguna sesuatu kebebasan, nantinya akan ada fitur pemilihan bagian tubuh dan fitur impor baju berbentuk NFT yang dibeli dapat dipakai di RansVerse.
RansVerse telah berkolaborasi dengan berbagai macam brand dan institusi sebagai bagian dari upayanya agar dapat dinikmati oleh komunitas dan masyarakat. Kedepannya juga akan berkolaborasi dengan institusi Swasta-Negara untuk terus berkembang, sehingga dapat dengan mudah digunakan bagi komunitas dan masyarakat luas.
Adapun salah satu alasan kuat melakukan pembelian lahan virtual karena dipercaya sebagai peluang untuk membangun aset digital ditengah maraknya perkembangan industri blockchain.
Pemilik lahan nantinya akan memiliki kebebasan penuh untuk memutuskan apa yang akan dibangun di atas lahan mereka dan juga bisa mendapatkan penghasilan saat pengguna lain berinteraksi dengan ciptaan mereka dalam bentuk aset Non-Fungible Token (NFT) dengan menggunakan $VCG token sebagai mata uang.