Nilai industri game pada 2022 diperkirakan akan mencapai US$222 miliar pada 2022. Faktor utama di balik pertumbuhan industri game tersebut adalah mobile game. Menurut laporan terbaru dari data.ai dan IDC, pemasukan industri mobile game akan mencapai 3,3 kali lipat dari industri game konsol dan 3,4 kali lipat dari industri game PC/Mac. Meskipun begitu, ketersediaan konsol terbaru — PlayStation 5 dari Sony dan Xbox Series X|S dari Microsoft — juga punya peran untuk mendorong pertumbuhan industri game.
Salah satu alasan mengapa industri mobile game tumbuh pesat adalah karena performa perangkat mobile yang menjadi semakin mumpuni. Sekarang, mobile game bisa menampilkan grafik yang tidak kalah dari game konsol. Selain itu, tidak sedikit mobile game yang menawarkan gameplay kompetitif dan kaya akan fitur sosial, termasuk fitur cross-platform.
Salah satu hal menarik yang terjadi pada tahun ini adalah peluncuran Steam Deck pada Februari 2022. Sebelum ini, keberadaan Steam Deck diperkirakan akan memberikan dampak positif pada pasar game konsol handheld. Sayangnya, laporan dari data.ai menunjukkan, peluncuran Steam Deck tidak memberikan dampak yang signifikan pada industri game konsol handheld. Buktinya, jumlah pengguna Switch Lite masih lebih banyak dari pemilik Steam Deck. Konsol buatan Nintendo itu terbukti populer di Amerika Utara dan Asia Pasifik, khususnya Jepang.
Genre Game yang Populer
Belakangan, game-game kasual atau bahkan hypercasual semakin menjamur. Namun, menurut data.ai, core games masih menjadi salah satu genre paling populer di kalangan para gamers. Yang dimaksud dengan core games adalah game-game yang memiliki fitur real-time online, seperti PVP.
Selain core games, genre lain yang populer adalah battle royale dan shooting. Genre tersebut populer baik di kalangan gamers PC, konsol, maupun mobile. Jika dibandingkan dengan gamers PC atau konsol, mobile gamers punya selera yang lebih beragam. Buktinya, 10 mobile game terpopuler memiliki 8 subgenre yang berbeda. Hal ini menunjukkan, mobile tidak hanya mulai diterima sebagai platform utama untuk bermain game, tapi juga merupakan platform yang efektif untuk menarik gamers baru.
Di Steam, lima game paling populer adalah Naraka: Bladepoint, Battlefield 2042, Grand Theft Auto V, Dota 2, dan Counter-Strike: Global Offensive. Dari lima game itu, tiga di antaranya memiliki subgenre adventure dan tiga game memiliki subgenre action. Sebagai perbandingan, lima mobile game terpopuler pada 2021 adalah Genshin Impact, Roblox, Honor of Kings, dan Game for Peace alias PUBG Mobile. Kelima game itu memiliki subgenre yang berbeda-beda, mulai dari open world RPG, creative sandbox, MOBA action, M3-Saga, sampai battle royale/shooting.
Menurut data.ai, sepanjang 2021, ada empat mobile game yang tampil cemerlang. Keempat game itu adalah Genshin Impact, Roblox, Uma Musume Pretty Derby, dan Free Fire. Pencapaian Genshin Impact pada 2021 adalah menjadi game dengan pemasukan terbesar ke-2, setelah Roblox. Dan pada Q1 2022, game itu berhasil naik ke peringkat pertama. Menariknya, spenders Genshin Impact di Barat dan Timur berbeda. Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Kanada, dan Prancis, kebanyakan gamers Genshin Impact yang menghabiskan uang adalah perempuan. Sebaliknya, di negara-negara Asia Pasifik, termasuk Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan, spenders di Genshin Impact adalah laki-laki.
Selain Genshin Impact, Roblox menjadi game lain yang tampil cemerlang pada tahun lalu. Tidak heran, game ini berhasil menjadi game dengan total spending paling besar pada 2021. Hal ini mengejutkan banyak orang . Pasalnya, pada 2019, Roblox hanya duduk di peringkat 16 dalam daftar 20 game dengan total spending terbesar. Roblox diluncurkan pada 2006. Meskipun begitu, lebih dari 77% dari pemasukan game tersebut didapat dalam 2 tahun terakhir.
Game lain yang memiliki performa luar biasa pada 2021 adalah Uma Musume Pretty Derby. Game simulasi idol training itu hanya diluncurkan di Jepang. Walaupun begitu, game tersebut tetap dapat menjadi game dengan total spending terbesar ke-8 di dunia pada 2021. Per Maret 2022, game simulasi itu bahkan naik peringkat dan duduk di peringkat 6.
Saat ini, total downloads dari Uma Musume Pretty Derby mencapai 7,9 juta downloads, dengan total spending mencapai US$1,5 miliar. Berkat Uma Musume, simulasi idol training menjadi subgenre dengan total spending paling besar di tahun lalu. Subgenre itu memberikan kontribusi sebesar 2,4% atau sekitar US$2 miliar pada total belanja gamers di 2021. Selain Uma Musumue Pretty Derby, beberapa game simulasi idol training lain yang populer antara lain Ensemble Stars Music, Project Sekai Colorful Stage! feat. Hatsune Miku, dan BanG Dream.
Terakhir, game yang dapat memenangkan hati banyak gamers di 2021 adalah Free Fire. Game battle royale itu meraih gelar sebagai game dengan total downloads paling banyak pada 2021. Free Fire berhasil mempertahankan gelar tersebut pada Q1 2022. Dari segi spending, game buatan Garena itu merupakan game dengan total spending terbesar ke-10 pada Q1 2022. Diluncurkan pada Oktober 2017, Free Fire kini tersedia di 169 negara di dunia. Sekarang, total downloads dari game itu mencapai 1,05 miliar downloads. Sementara total belanja para gamers mencapai US$2,1 miliar.
Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar untuk Free Fire. Beberapa negara lain yang para pemainnya menggemari Free Fire adalah Brasil, India, Meksiko, dan Vietnam. Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang memberikan kontribusi terbesar pada total pemasukan Free Fire. Negara-negara lain yang menjadi kontributor utama pada pemasukan Free Fire adalah Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, dan Thailand.
Model Bisnis Campuran Mulai Populer
Pada 2021, genre yang mengalami pertumbuhan spending paling besar dari tahun sebelumnya adalah 4x March-Battle. Selain itu, empat genre lain yang total belanjanya mengalami kenaikan terbesar di 2021 adalah M3-Match, seperti Homescapes, creative sandbox, seperti Roblox, simulasi idol training, seperti Uma Musume Pretty Derby, dan open world RPG, seperti Genshin Impact.
Menariknya, jika Anda menjadikan jumlah download sebagai tolak ukur, maka genre yang mengalami pertumbuhan besar akan berbeda sepenuhnya. Genre yang total download-nya mengalami pertumbuhan paling besar di tahun lalu adalah game hypercasual-action, diikuti oleh hypercasual-puzzle, dan hypercasual-simulation. Sementara peringkat 4 dalam daftar 5 genre dengan pertumbuhan download paling besar di 2021 ditempati oleh game untuk anak-anak, dan peringkat ke-5 ditempati oleh hypercasual-racing.
Menurut data.ai, publisher game bisa menggabungkan lebih dari satu model bisnis untuk memaksimalkan pemasukan. Contohnya, model bisnis iklan dengan in-app purchase (IAP). Namun, publisher asal Asia Pasifik, seperti Jepang dan Korea Selatan, cenderung fokus untuk menggunakan model bisnis IAP daripada iklan. Sementara di negara-negara Barat, model bisnis hibrida — IAP dan iklan — kian populer. Buktinya, dalam daftar 1.000 game dengan pemasukan terbesar pada 2021 di Amerika Serikat, 419 di antaranya menggunakan model bisnis gabungan. Angka ini naik dari 387 games pada 2020.
Di Inggris, jumlah mobile game yang menggunakan model bisnis campuran pun semakin banyak. Pada 2020, dari 1.000 mobile game dengan pemasukan terbesar, hanya 385 games yang menggunakan model bisnis hibrida. Namun, pada 2021, angka itu naik menjadi 418 games. Sementara di Indonesia, jumlah mobile game yang menggabungkan model bisnis IAP dan iklan juga mengalami kenaikan, walau tidak signifikan. Dari 1.000 games tersukses, hanya 314 game yang menggunakan model bisnis campuran, naik dari 300 game pada 2020.
Sumber header: Pexels