Semenjak AMD memiliki prosesor Ryzen, mereka mulai melengkapi semua pasar PC yang ada, mulai dari server, desktop, dan juga laptop. Pada pasar laptop, AMD juga sudah memiliki prosesor yang dipakai untuk perangkat hemat daya dan juga gaming. Untuk gaming, saat ini seri Ryzen Mobile 5000 memiliki seri U untuk laptop tipis dan H untuk notebook gaming. Salah satunya adalah HP Victus 16-e0094AX yang baru-baru ini datang ke meja pengujian Hybrid.co.id.
Jujur, ini adalah perangkat Ryzen 7 5800H pertama yang saya pegang. Selain itu, HP Victus 16-e0094AX juga menggunakan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 3050. Jadi, laptop yang satu ini merupakan perpaduan antara AMD dengan NVIDIA. Namun, perangkat dengan konfigurasi spesifikasi ini belum masuk ke Indonesia hingga akhir Maret 2022.
Review laptop HP Victus 16-e0094AX
Laptop ini memang dijual untuk mereka yang suka bermain game. Namun, dengan RTX 3050 tidak menutup kemungkinan laptop ini untuk digunakan pada mereka yang gemar membuat konten video. RTX 3050 sendiri mungkin tidak akan menarik para gamer enthusiast jika dibandingkan dengan konfigurasi perangkat yang menggunakan RTX 3060 ke atas. Namun untuk gamer mainstream, mungkin perangkat ini sudah lebih dari cukup untuk bermain.
HP Victus HP Victus 16-e0094AX yang saya dapatkan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
Prosesor | AMD Ryzen 7 5800H (8C16T) 3,2 GHz Turbo 4,4 GHz |
GPU | NVIDIA GeForce RTX 3050 |
RAM | 16GB 3200MHz DDR4 |
Storage | Micron MTFDHBA1T0TDV M.2 NVMe PCI-e Gen 3 1 TB |
Layar | 16,1 inci 1920×1080 144 Hz |
WiFi | 802.11 ax atau WiFi 6 |
Bobot | 2.46 kg |
Sistem operasi | Windows 10 64 Bit |
Dimensi | 370 x 260 x 23,5 mm |
Baterai | 4 cell 70 Wh |
Hasil dari CPU-Z dan GPU-Z adalah sebagai berikut:
Unboxing: Charger
Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya tergolong cukup besar dan memiliki bobot yang berat. Selain itu, kabel power yang disediakan juga bukan standar Indonesia.
Desain
Walaupun sepertinya HP Victus 16-e0094AX terbalut dengan aluminium, sepertinya badan laptop ini terbuat dari plastik. Namun, bukan berarti bahwa laptop ini terasa ringkih. Sebaliknya, laptop dengan warna bernama Performance Blue ini terasa cukup kokoh. Sayangnya, coating bagian atasnya cukup ramah terhadap sidik jari sehingga mudah kotor.
Layar dengan dimensi 16,1 inci ini menggunakan tipe IPS dengan waktu respons 7 ms. Resolusi yang dimiliki adalah 1920 x 1080 dengan refresh rate 144 Hz. Layar ini juga sudah mendukung 100% Adobe sRGB, low blue light, serta tingkat kecerahan hingga 300 nits. Dan bingkai yang dimiliki oleh HP Victus 16-e0094AX ini pada bagian kanan, kiri dan atasnya di desain cukup tipis dan bagian bawahnya yang cukup tebal.
Untuk keyboard yang ada pada HP Victus 16-e0094AX sudah menggunakan LED backlit. Namun, lampu tersebut tidak terhiasi dengan warna RGB. Pada bagian bawahnya terdapat sebuah touchpad yang cukup besar dan nyaman digunakan untuk menggerakkan kursor.
Keyboard tersebut memang nyaman digunakan, namun sepertinya saat bermain game cukup bermasalah. Entah apakah unit saya yang memiliki masalah atau memang terkena semua unit, tombol W dan D setelah bermain 2 jam kadang tidak merespon. Hal ini selalu terjadi saat saya sedang bermain Valorant. Walaupun tidak terlalu mengganggu saat bermain, namun tetap saja saya 1-2 kali terkena tembakan musuh karena masalah tersebut.
Pada bagian kiri dari laptop ini dapat ditemukan port power, RJ 45, HDMI 2.1, USB 3.1 Gen 1, USB-C, audio 3.5 mm, dan SDCard reader. Untuk bagian sebelah kanan bisa ditemukan dua buah USB 3.1 Gen 1. Untuk bagian belakangnya, terdapat ventilasi pembuangan udara yang cukup besar.
Pengujian
HP Victus 16-e0094AX menggunakan prosesor Ryzen Mobile 5000 series. Pada unit yang saya dapatkan, prosesor yang digunakan adalah Ryzen 5 5800H yang memiliki 8 inti dan 16 threads dengan kecepatan 3,2 GHz dan saat Turbonya menyala akan mencapai kecepatan 4,4 GHz. Prosesor ini menggunakan proses pabrikasi 7 nm dari TSMC dengan TDP 45 watt.
Laptop ini menggunakan 2 GPU, yang pertama adalah Radeon Vega 8 dan NVIDIA GeForce RTX 3050. Namun, sepertinya Radeon Vega 8 pada perangkat ini tidak bisa digunakan untuk melakukan benchmark. Saya sudah mencoba dengan menggunakan NVIDIA Control Panel dan melalui Graphics Setting di Windows 10. Hasilnya, semua benchmark dan game hanya menggunakan RTX 3050 saja.
Review laptop HP Victus untuk bermain game
Oleh karena ditujukan untuk pasar gaming, tentu saja perangkat ini saya uji dengan menggunakan game. Namun selain itu, saya juga menggunakan beberapa software benchmark yang memang khusus ditujukan untuk mengukur kinerja kartu grafis saat digunakan untuk bermain game. Perpaduan antara Ryzen 7 5800H yang ditambah NVIDIA GeForce RTX 3050 seharusnya menghasilkan sebuah kinerja yang mengesankan.
Saya menggunakan beberapa game dalam menguji perangkat yang satu ini. Tentu saja, semua pengujian saya lakukan dengan memasang profile setting yang paling tinggi. Oleh karena layar yang digunakan hanya mendukung resolusi 1080p, tentu saja resolusi tersebut yang digunakan serta refresh rate 144 Hz. Selain dengan game, saya juga menggunakan 3DMark untuk menguji kinerja gaming-nya.
Berikut adalah hasil benchmark dalam review laptop HP Victus 16 kali ini.
Produktivitas dengan Sintetis
Tidak hanya cocok untuk bermain game, namun laptop ini juga bisa digunakan oleh mereka yang sering melakukan editing video dan gambar. Hal tersebut dikarenakan spesifikasi yang terpasang pada laptop ini sudah pasti mumpuni untuk mengerjakan semua pekerjaan tersebut. Apalagi, sebuah laptop gaming biasanya menggunakan prosesor seri tinggi.
Semua itu tergambar pada benchmark sintetis yang saya lakukan pada review laptop HP Victus 16 kali ini. CineBench dan GeekBench akan melakukan perhitungan kinerja dari prosesor AMD Ryzen 7 5800H. Selain kedua benchmark tersebut, saya juga menggunakan PCMark 10 sebagai pengukur kinerja komputer untuk digunakan dalam bekerja sehari-hari.
Berikut adalah hasil dari benchmark tersebut
Pengujian Baterai dalam review laptop HP Victus 16
Hybrid.co.id menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.
Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 6 jam 8 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.
Verdict
Mungkin konsumen perlu ingat bahwa ada 2 prosesor yang saat ini digunakan dalam sebuah laptop gaming. Salah satunya adalah AMD yang saat ini sudah memiliki 5 generasi prosesor Ryzen untuk mobile. AMD juga digadang memiliki prosesor terkencang untuk perangkat laptop gaming. Salah satu laptop yang menggunakan prosesor AMD adalah HP Victus 16-e0094AX yang menggunakan Ryzen 7 5800H.
Kinerja yang ditawarkan oleh Ryzen 7 5800H memang sudah tidak usah dipertanyakan lagi untuk software dan game yang sangat membutuhkan kinerja CPU. Untuk kinerja GPU, NVIDIA RTX 3050 memang tidak akan membuat game berjalan pada konfigurasi tertinggi, namun masih bisa diandalkan untuk bermain game-game yang sudah ada saat ini. Performa laptop ini juga sudah optimal dengan menggunakan dual channel DDR4 3200 MHz.
Laptop yang satu ini digadang akan muncul di Indonesia pada bulan Maret hingga April. Belum diketahui berapa harga yang akan dikenakan di Indonesia, namun jika melihat harga di luar negeri bisa mencapai sekitar Rp. 21 jutaan. Varian yang sudah beredar di Indonesia adalah yang menggunakan Ryzen 5 5600H dan RTX 3060 dengan harga sekitar Rp. 18 juta. Sesuai dengan kebutuhan, Anda tinggal memilih untuk menunggu versi 5800H atau langsung membeli versi 5600H-nya.
Sparks
- Kinerja prosesor yang tinggi dengan Ryzen 7 5800H
- Kinerja kartu grafis yang cukup baik dengan RTX 3050
- Kinerja keseluruhan sistem yang bagus
- Dukungan refresh rate hingga 144 Hz
- Build yang cukup kokoh
Slacks
- Bobot charger cukup berat
- kabel power yang diberikan bukan standar Indonesia
- Adanya bug pada keyboard saat bermain di atas 1 jam