Dark
Light

Sensor Tower: Battle Pass Jadi Model Bisnis Favorit untuk Mobile Game

3 mins read
March 10, 2022
Penggunaan Battle Pass di PUBG Mobile. | Sumber: Sensor Tower

Mobile game punya model bisnis yang beragam, mulai dari iklan, subscription atau berlangganan, battle pass/season pass, sampai gacha. Masing-masing model bisnis punya kelebihan dan kelemahan sendiri-sendiri. Dalam laporan berjudul The State of Mobile Game Monetization 2022, Sensor Tower membahas tentang model bisnis yang digunakan oleh banyak mobile game populer, seperti Free Fire, PUBG Mobile, dan Genshin Impact.

Battle Pass Jadi Model Bisnis Favorit

Dari semua model bisnis yang biasa digunakan oleh mobile game, Battle Pass menjadi sistem monetisasi yang memberikan kontribusi paling besar pada pemasukan sebuah mobile game. Karena itu, tidak heran jika game-game populer biasanya mengimplementasikan Battle Pass. Faktanya, semua game dalam daftar 10 mobile game dengan pemasukan terbesar 2021 menggunakan sistem Battle Pass. Padahal, game-game yang mendapatkan pemasukan terbesar tahun lalu memiliki genre yang beragam. Beberapa game populer yang menggunakan Battle Pass antara lain PUBG Mobile, Honor of Kings, Genshin Impact, Candy Crush Saga, dan Free Fire.

Pada awalnya, model monetisasi Battle Pass dipopulerkan oleh Fortnite, game battle royale buatan Epic Games. Setelah itu, model bisnis itu diadopsi oleh game battle royale dan shooter lainnya, termasuk PUBG Mobile, Free Fire, dan Call of Duty: Mobile. Namun, sekarang, penggunaan Battle Pass tidak hanya terbatas pada game ber-genre shooter atau battle royale. Game dengan genre lain pun menggunakan sistem Battle Pass, mulai dari mid-core games sampai game kasual.

10 game dengan pemasukan terbesar di 2021. | Sumber: Sensor Tower

Salah satu alasan mengapa model monetisasi Battle Pass cocok untuk game ber-genre shooter atau battle royale adalah karena game-game itu biasanya tidak punya sistem progression, seperti level pada RPG. Jadi, Battle Pass bisa menggantikan sistem progression untuk menunjukkan apa saja pencapaian para pemain. Selain itu, biasanya, Battle Pass akan direset secara rutin. Dengan begitu, pemain baru tidak perlu khawatir akan tertinggal terlalu jauh dari pemain lama.

Tak hanya game-game shooter atau battle royale, game dari genre lain yang juga tidak punya sistem progression, seperti puzzle, juga bisa mendapatkan untung dari menerapkan Battle Pass. Selain sebagai salah satu sumber pemasukan game, Battle Pass juga bisa berfungsi untuk meningkatkan tingkat engagement pemain. Gardenscapes adalah salah satu contoh game puzzle yang berhasil mengintegrasikan sistem Battle Pass dengan baik. Buktinya, setelah Gardenscapes menerapkan Battle Pass, pemasukan mereka naik 85%.

Update Konten Rutin Bisa Tingkatkan Interaksi Pemain

Selain menggunakan Battle Pass, strategi lain yang developer gunakan untuk mendorong pemasukan dan engagement pemain adalah dengan menggunakan model live service operation (yang juga dikenal dengan nama Game-as-a-Service) dan memberikan update secara rutin. Sama seperti Battle Pass, model GaaS juga digunakan oleh semua mobile game dengan pemasukan terbesar pada 2021. Hal ini menunjukkan model GaaS bisa diterapkan ke game dengan berbagai genre.

Satu hal yang menarik, biasanya, developer tidak menggantungkan diri sepenuhnya pada model live service operation untuk mendapatkan pemasukan. Sebagai gantinya, mereka akan menggabungkan model GaaS dengan model bisnis lainnya. Dari 10 game dengan model GaaS terpopuler di 2021, hanya ada 2 mobile game yang menjadikan model live service operation sebagai pendorong utama pemasukannya. Kedua game itu adalah Coin Master dan Pokemon Go. Sementara delapan game lainnya biasanya menggabungkan model bisnis lain untuk mendapatkan pemasukan.

Model monetisasi lain yang sering digunakan oleh mobile game populer adalah subscription adalah langganan. Empat dari lima mobile game dengan pemasukan terbesar di 2021 menggunakan model subscription. Hanya saja, untuk game kasual, model bisnis yang paling menguntungkan adalah Ads Removal. Biasanya, mobile game yang menggunakan model bisnis iklan memiliki publisher yang punya jaringan iklan yang luas. Dengan begitu, mereka bisa memanfaatkan jaringan itu untuk mendorong pemasukan dari iklan atau justru penghapusan iklan pada game.

Game-game kasual yang menggunakan model Real Money. | Sumber: Sensor Tower

Selain model monetisasi yang sudah banyak digunakan, seperti subscription atau Battle Pass, Sensor Tower juga menemukan adanya model monetisasi baru, yang dinamai Real Money. Sesuai namanya, game dengan model monetisasi ini memungkinkan pemain untuk memasukkan dan mengambil uang sebenarnya dari game. Untuk mendapatkan uang, pemain biasanya harus melakukan aktivitas yang membutuhkan kemampuan khusus. Publisher dari game dengan model bisnis Real Money bisa mendapatkan untung dengan mengambil potongan dari setiap transaksi yang pemain lakukan.

Salah satu mobile game yang menggunakan model bisnis Real Money adalalah Skillz SDK. Game itu merupakan salah satu dari empat game Real Money dengan total downloads paling banyak di dunia. Contoh lain dari game yang menggunakan model Real Money adalh Bubble Shooter, Blackout Bingo, Solitaire Cubte, dan Pool Payday.

Munculnya Tren Game NFT

Non-Fungibe Token (NFT) mulai menjadi populer pada tahun lalu. Pada akhir 2021, muncul berbagai aplikasi untuk NFT, seperti marketplace OpenSea, aplikasi trading VeVe, atau aplikasi wallet seperti Enjin. Sementara itu, Mobile Legends menjadi salah satu mobile game pertama yang mencoba untuk mengimplementasikan NFT. Selain Mobile Legends, mobile game populer lain yang juga menerapkan NFT adalah Thetan Arena, MIR4, Upland, dan Merge Cats.

Menurut data Sensor Tower, lima game NFT dengan total downloads terbanyak pada 2021 diluncurkan pada tahun lalu. Hal itu berarti, menerapkan NFT di mobile game adalah tren yang masih sangat baru. Dalam laporannya, Sensor Tower juga menyebutkan bahwa pengimplementasian NFT ke mobile game akan memunculkan tantangan tersendiri. Buktinya, dari semua game NFT, hanya lima mobile game terpopuler yang berhasil mendapatkan total downloads lebih dari satu juta downloads. Selain itu, sejauh ini, tidak banyak game NFT yang juga menerapkan model monetisasi lain sebagai sumber pemasukan. Contoh mobile game NFT yang juga menerapkan model bisnis lain adalah MIR4 dan Crazy Defense Heroes.

Mobile game yang menerapkan NFT. | Sumber: Sensor Tower

Sementara itu, Thetan Arena menjadi mobile game dengan model play-to-earn paling populer di 2021. Saat ini, Brasil menjdai pasar terbesar dari game tersebut, diikuti oleh Indonesia dan Filipina. Dan sejauh  ini, game-game yang mencoba untuk menerapkan NFT memiliki genre yang beragam, mulai dari game kasual sampai game mid-core. Hal ini menunjukkan bahwa para developer tengah melakukan eksperimen dengan NFT untuk melihat genre apa yang paling cocok untuk disandingkan dengan NFT.

Sumber header: Sensor Tower

Apple iPhone SE 2022 3
Previous Story

Perbandingan Apple iPhone SE (2022) Dengan iPhone SE (2020) Dan iPhone 13 Series

Next Story

Jadwal Lengkap dan Daftar Tim Peserta di PMPL ID 2022 Spring

Latest from Blog

Don't Miss

Erajaya Digital Adakan Turnamen Esports Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Dukungan Erajaya Digital terhadap industri esports Indonesia kini memasuki tahun

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air