Dark
Light

Menyimak Potensi Layanan Terbaru Google Helpouts

3 mins read
November 7, 2013

Trenologi mengabarkan telah dirilisnya layanan terbaru dari Google yang bertajuk Google Helpouts. Dalam layanan ini, Google hadir membawa marketplace untuk menjual jasa bantuan apa saja melalui live video streaming. Banyak pihak yang beranggapan inovasi Google kali ini cukup menarik. Selain menghadirkan layanan video interaktif bagi konsumen yang membutuhkannya, Google Helpouts merupakan cara baru pengguna dalam memperoleh uang di ranah online. Benarkah demikian?

Sebelum membahas lebih dalam, ada baiknya jika menelisik terlebih dahulu seperti apa layanan Google Helpouts. Kami kutip dari laman blog resminya, Google Helpouts bisa dibilang merupakan layanan video chat antar pengguna, namun tunggu dulu, conversation yang dilakukan disini bukanlah video chat biasa kepada teman-teman namun nantinya pengguna dapat berbincang dengan ahli-ahli bidang terkait untuk membantu permasalahan maupun kebutuhan pengguna sehari-hari.

Dijelaskan, dalam Google Helpouts pengguna dapat menemukan beberapa kategori yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam membutuhkan bantuan ataupun tutorial terkait, seperti misalnya terdapat kategori jasa seni dan musik untuk pengguna yang mungkin membutuhkan layanan “les musik” secara privat, lalu ada juga kategori komputer dan elektronik yang didalamnya tentu pengguna dapat mencari berbagai keperluan terkait dunia komputer dan elektronik yang terkadang permasalahannya sulit untuk diatasi.

Selain kategori tadi ada kategori populer lainnya yang tentu menarik untuk disimak antara lain kategori memasak, karir dan pendidikan, fashion dan kecantikan, fitness dan nutrisi, kesehatan, dan termasuk kategori-kategori rumah tangga yang juga bermanfaat bagi siapa saja. Masih dalam laman blog-nya, Google sendiri menjanjikan akan terus menambahkan kategori-kategori lain yang tentu bermanfaat bagi seluruh pengguna.

Seperti layaknya konsep marketplace, konten yang disajikan dari sejumlah video provider tentu merupakan layanan berbayar. Dalam Helpouts pengguna diwajibkan membayar sejumlah tarif berdasarkan tiap sesi yang dihadirkan, atau dengan kata lain, Anda diwajibkan membayar sekali setiap membutuhkan bantuan maupun tutorial yang tersaji. Biayanya cukup beragam. Sebagai gambaran, ketika saya mencari tutorial memasak dari salah satu provider, saya diharuskan merogoh kocek cukup dalam yaitu sekitar USD 30 per Helpout atau melalui “cara hemat” yaitu dengan mengikuti layanan tutorial per menitnya yang memiliki tarif sebesar USD 0.99.

Jika melihat hal tersebut, memang benar bahwa Google Helpouts merupakan sebuah layanan marketplace yang tidak hanya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi pengguna secara umum, tetapi juga bagi para penyedia jasa yang menghadirkan konten video baik itu video tutorial maupun video bantuan lainnya dengan menetapkan tarif yang dikenakan tiap sesi video. Pada dasarnya mungkin benar adanya jika dikatakan apa yang ditawarkan oleh Google Helpouts bisa dibilang merupakan cara baru mencari uang via online. Mengapa? Karena kembali lagi, tentu bagi pengguna yang ingin berbagi keahlian apa pun kepada siapa saja, dapat “membisniskan” hal tersebut melalui layanan Google Helpouts yang dijelaskan menggunakan layanan Google Wallet untuk sarana berbayarnya.

Namun apakah pengguna secara luas benar-benar akan mau membayar setiap Helpouts yang disajikan? Menurut TechCrunch pada hari Rabu (6/11), pengguna akan rela membayar layanan tutorial Helpouts jika tutorial tersebut benar-benar dibutuhkan dan mampu mengakomodir kebutuhan pengguna dengan akses Helpout melalui perangkat mobile maupun desktop. Namun jika nantinya layanan Helpouts tidak memiliki perbedaan berarti dengan layanan lainn yang serupa, layanan ini tentu nantinya akan kurang diminati karena tarifnya yang bisa dibilang tidak murah.

Apa saja layanan lain yang serupa dengan Google Helpouts? Mungkin Anda sudah familiar dengan ribuan video di YouTube yang judulnya sering diawali dengan “How To…”, lalu ada juga dengan Yahoo! Answers yang kerap dimanfaatkan pengguna untuk mencari jawaban akan sesuatu hal, tak lepas juga mungkin kekuatan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya juga kerap dimanfaatkan pengguna untuk mencari tahu berbagai informasi.

Dari kesemuanya itu tentu sudah bukan rahasia lagi jika layanan-layanan tersebut tak menarifkan biaya sedikitpun, alhasil kehadiran platform Google Helpouts mungkin saja agak sedikit diragukan akan kesuksesannya menjangkau seluruh pengguna. Melihat hal tersebut, untungnya Google telah menyiapkan langkah preventif dengan juga menghadirkan beberapa Helpouts yang tak berbayar alias gratis.

Bagaimana dengan potensi bisnis dari layanan yang dihadirkan oleh Google Helpouts? Singkat saja, kembali lagi bagi pengguna yang merasa tergerak untuk memberikan panduan serta tips-tips yang dapat membantu pengguna lain memecahkan masalahnya, tak ada salahnya jika Anda dapat menarifkan keahlian Anda di dalam platform Helpouts. Tak usah kuatir jika konten yang Anda berikan tak akan ditampilkan dalam layanan tersebut,  karena pasalnya pihak Google sendiri tidak memfilter setiap konten yang di-submit oleh banyak provider, atau dalam arti kata lain Google Helpouts menerima segala bentuk konten dan jasa bantuan yang di-submit oleh pengguna.

Apakah layanan Google Helpouts akan benar-benar diterima oleh pengguna secara luas baik itu dari segi manfaat serta dari bisnis? Entahlah, walau dianggap agak sedikit kurang greget, layanan Google Helpouts setidaknya memberikan kesan bahwa Google kembali mennciptakan sebuah produk inovatif yang dikemas secara baik dengan memanfaatkan kekuatan fungsi pencarian Google. Akankah sukses?

Previous Story

Selamat! Inilah Daftar Pemenang Samsung Developer Competition 2013

Next Story

Dengan Tujuh Juta Pengguna Stiker SMS, XL Hadirkan Stiker Line

Latest from Blog

Don't Miss

Gemini Live Bahasa Indonesia

AI Google “Gemini Live” Kini Dapat Berbicara Bahasa Indonesia

Seiring semakin populernya penggunaan AI di berbagai perangkat, Google juga

Pixel 9 Pro XL: ‘Kembaran’ iPhone yang Hampir Sempurna

Tulisan berikut ini adalah tulisan tamu oleh Aryo Meidianto –