Intudo Ventures, pemodal ventura yang fokus ke pasar Indonesia, mengumumkan penutupan dana kelolaan ketiga mereka “Intudo Ventures Fund III”. Nilai yang berhasil dibukukan mencapai $115 juta atau setara 1,6 triliun Rupiah, dalam kurang dari tiga bulan penggalangan dana. Sehingga secara keseluruhan perusahaan sejauh ini telah mengelola dana sekitar $200 juta.
Berbagai pengelola dana dan organisasi terlibat sebagai limited partner, berasal dari Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Beberapa di antaranya Black Kite Capital, family office milik Koh Boon Hwee; Wasson Enterprises, family office milik mantan CEO Walgreens Gregory Wasson; PIDC, sebuah lengan investasi konglomerat Taiwan, dan lain-lain. Ada juga 10+ tech unicorn founder dan 30+ konglomerat Indonesia yang turut terlibat.
Misinya masih sama, dana akan difokuskan untuk berinvestasi ke startup Indonesia. Apalagi saat ini sedang berada di momentum yang baik, yakni peningkatan kelas menengah dan konsumsi layanan digital.
“Bertindak sebagai ‘penggembala’ dalam negeri, Intudo Ventures mendukung para pendiri melalui perpaduan praktik terbaik hiperlokal dan global, yang memungkinkan kami untuk secara konsisten menciptakan hasil yang lebih menguntungkan bagi para pendiri,” kata Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip. “Menyaksikan ketangguhan dan pertumbuhan para pendiri, kami lebih optimis di Indonesia daripada sebelumnya; dan bersemangat untuk bekerja dengan generasi pengusaha Indonesia berikutnya.”
Hipotesis investasi
Intudo Ventures Fund III akan digunakan untuk berinvestasi ke startup di bidang pertanian, pengembang solusi B2B, pendidikan, finansial, asuransi, kesehatan, logistik, new retail, dan hiburan. Targetnya bisa membangun portofolio terkonsentrasi dari 12 s/d 14 startup lokal. Adapun nilai investasi yang akan diberikan berkisar $1 juta s/d $10 juta.
Dari sisi bisnis, Intudo berinvestasi pada tiga kategori perusahaan. Pertama, perusahaan tahap awal pada sektor yang belum banyak dilirik — mayoritas mereka sulit mendapatkan dana. Kedua, berinvestasi pada vertikal bisnis baru yang menunjukkan potensi terobosan dan jalur profitabilitas yang kuat. Dan ketiga, pemimpin pada vertikal bisnis yang sudah tervalidasi oleh pasar.
“Selama lima tahun terakhir, pasar telah memvalidasi pendekatan investasi ‘khusus Indonesia’ kami, yang menunjukkan pentingnya dana kelolaan yang difokuskan pada satu negara […] Di Indonesia, Intudo secara konsisten melangkah memberikan nilai bagi para pendiri sebelum dan sesudah investasi. Kami bangga berperan menjadikan Indonesia sebagai kisah sukses pasar berkembang berikutnya,” imbuh Founding Partner Intudo Ventures Eddy Chan.
Selain itu dalam investasinya juga ada banyak faktor yang diperhatikan, mulai dari distribusi komersial (termasuk kecakapan produk startup dan kekayaan intelektual yang dimiliki), kepatuhan terhadap regulasi, dan spesialisasinya dalam teknologi mendalam.
Investasi Intudo
Intudo Ventures debut pada Juni 2017, bekerja sama dengan investor lokal dan global. Sudah ada 22 startup lokal yang mendapatkan investasi dari dua dana kelolaan sebelumnya, dengan daftar sebagai berikut:
Beberapa inisiatif juga digencarkan Intudo untuk membantu ekosistem untuk bertumbuh. Terbaru mereka meluncurkan program fellowship “Pulkam S.E.A. Turtles” ditujukan bagi mahasiswa asal Indonesia yang studi di luar negeri, untuk ‘pulang kampung’ dan menghadirkan solusi untuk menumbuhkan perekonomian di Indonesia.