Dark
Light

ESPL Jadi Partner Warner Music Asia

1 min read
April 23, 2021

Hubungan antara musik dan esports memang sudah cukup manis sejak beberapa tahun silam. Kami sempat membahasnya panjang lebar sebelumnya. Kali ini, hubungan antara kedua industri besar ini kembali terjalin lewat Esports Players League (ESPL) yang berbasis di Singapura dengan Warner Music Asia.

Kesepakatan antara keduanya mengizinkan ESPL untuk mengintegrasikan properti (musik) milik Warner Music ke dalam platformnya dan meningkatkan awareness untuk artis atau musik tadi ke komunitas esports dan fans di seluruh dunia. Selain itu, ESPL jadi representasi dari Warner Music Asia di ranah gaming.

Selain itu, kolaborasi antara keduanya akan membuka kerja sama yang autentik antara brand-brand yang selaras antara rekanan lain dari ESPL, termasuk game publisher, developer, ataupun brand lainnya.

“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan ESPL. Ada irisan besar antara penikmat gaming dan musik, komunitas grassroot pemain esports dari ESPL ataupun fans-fans-nya, akan membawa kedua segmen tadi melebur jadi satu. Ekosistem ESPL yang terpercaya akan memungkinkan kami menghantarkan pengalaman baru yang autentik dan berkesan, khususnya untuk para gamer. Kami pun sudah tidak sabar menantikan apa yang bisa mereka saksikan dan rasakan sendiri.” Ujar Darren Ho, SVP Music Entertainment and Partnership, Warner Music Asia — dikutip dari EuropeanGaming.

Image Credit: ESPL

“Esports adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di era hiburan digital. Warner Music selalu aktif dalam lanskap yang selalu berubah di era sekarang sehingga kerja sama strategis ini akan memberikan nilai lebih kepada kedua pihak dan rekananan di jaringan global kami — yang kami yakin akan mengangkat persaingan esports amatir ke level yang lebih tinggi.” Ungkap Michael Broda, CEO dan Co-Founder dari ESPL, dikutip dari sumber yang sama.

Buat yang belum tahu, ESPL memang merupakan platform turnamen esports yang fokus mengembangkan komunitas esports kelas grassroot — seperti yang dijelaskan sang CEO saat kami membahas soal peluang bisnis dari platform turnamen esports.

“ESPL fokus pada level amatir yang memiliki basis pemain leibh besar. Seiring berkembangnya industri esports, maka brand akan memerlukan akses ke market esports amatir.” Terang Michael.

Tentu saja, menarik untuk melihat kelanjutan dan sepak terjang antara keduanya karena musik adalah salah satu industri ‘tua’ yang belum menua pasarnya. Tidak seperti industri olahraga yang demografi penontonnya semakin menua setiap tahun.

Featured Image via: The Music Network

Yabes Elia

Kepala suku untuk urusan artikel, PC Gamers sejati, masih nambah koleksi mechanical keyboard.

Previous Story

10 Gadget Pilihan untuk Hadiah Lebaran di Harga 3-5 Juta Rupiah

Next Story

Degradasi Kualitas Konten Digital Adalah Keniscayaan

Latest from Blog