Joseph Deen mungkin memang baru berusia delapan tahun namun ia baru saja diajak bergabung dengan tim esports asal California, Team 33, bulan Desember 2020 lalu. Saat bergabung dengan tim tersebut, menurut laporan dari BBC, Joseph bahkan mendapatkan bonus uang jajan (signing-on bonus) sebesar US$33 ribu (sekitar Rp471 juta) dan sepaket PC gaming.
“Saya merasa senang luar biasa ketika mendapatkan tawaran kontraknya. Saya memang sudah lama berpikir untuk jadi gamer profesional namun tidak ada yang menganggap saya serius, selain Team 33.” Ucap Joseph kepada BBC.
Joseph, yang juga asal California, sudah bermain Fortnite dari umur 4 tahun. Ia pun sudah diperhatikan Team 33 sejak 18 bulan sebelumnya.
“Salah satu dari pencari bakat kami mengatakan jika saya harus tahu anak yang bernama Joseph ini dan ia bermain sangat baik.” Jelas Tyler Galagher, CEO dan Co-Founder Team 33. “Jadi, mereka mulai bermain satu lawan satu sebanyak mungkin setiap harinya. Setelah beberapa waktu, pencari bakat tadi mengatakan ‘kamu harus mengikat kontrak dengan anak ini. Jika tidak, tim lainnya yang akan melakukannya!'” Lanjut Tyler.
“Impian saya menjadi seperti Bugha (Kyle Giersdorf). Saya menjadikannya panutan karena tidak ada yang menganggapnya serius sebelum ia menjadi juara dunia. Dan saya merasakan hal yang sama, karena tidak ada yang menganggap saya serius sebelum saya dikontrak Team 33.” Cerita Joseph.
Menariknya, Joseph sebenarnya terlalu muda untuk bermain Fortnite. Game yang dirilis tahun 2017 ini memiliki rating sertifikasi PEGI 12 atau ESRB Teen.
Ibu Joseph, Gigi, mengatakan bahwa ia tidak khawatir dan mengizinkan putranya bermain Fortnite 2-3 jam sehari sepulang sekolah, dan lebih lama saat akhir pekan.
“Saya sudah melihat game-nya dan saya rasa kami tidak melakukan kesalahan. Joseph adalah anak yang stabil, dibesarkan di keluarga baik-baik, dan ia tak terpengaruh oleh game tersebut.” Kata ibunya.
Selain bermain game, Gigi juga berkata Joseph juga suka bermain piano — yang diyakini Joseph dan timnya berpengaruh terhadap kesuksesannya.
Joseph pun bercerita, “bermain piano membantu saya banyak sekali dalam menggunakan mouse dan keyboard. Sesaat setelah saya mencoba bermain Fortnite sebentar saja, saya sudah merasa bisa bermain cukup baik di Fortnite. Saya bisa melakukan banyak hal dengan baik di game namun saya merasa lebih mumpuni dalam hal bangun membangun dan saya suka melakukan trick shot. Saya cukup jago melakukannya.”
Gigi mengatakan bahwa uang bonusnya telah disimpan di tabungan untuk Joseph saat ia besar nanti. Ambisi Joseph menjadi bintang esports memang nampaknya harus tertunda sementara waktu. Pasalnya, kompetisi Fortnite yang berhadiah uang tunai tidak boleh diikuti oleh mereka-mereka yang belum berusia 13 tahun. Jadi, Joseph hanya bisa bertanding pada turnamen yang tidak memberikan uang tunai sebagai hadiah.
Joseph sendiri sebenarnya juga sudah tidak sabar untuk memulai kariernya. Ia meminta izin ke ibunya agar bisa streaming setiap hari namun ibunya merasa ia masih terlalu muda. Meskipun misalnya ibunya mengizinkannya, ia juga tetap tidak bisa streaming di Twitch karena ada batasan usia juga di sana.
Terkait soal kontraknya, tidak sedikit juga yang mempertanyakannya. “Kontraknya itu melindunginya. Ia bisa berhenti kapapun dan sangat fleksibel. Kontraknya juga sangat bergantung pada keinginan saya dan Joseph.” Terang Gigi.
Team 33 sendiri sepertinya juga menganggap kontrak dengan Joseph seperti sebuah investasi jangka panjang. “Kami membuat pengumuman atas kontraknya sehingga dunia tahu usianya dan kami tidak akan membuat kesalahan yang sama seperti FaZe dengan H1ghsky1.” Kata Tyler.
“Kami bisa mengembangkannya menjadi pemain kelas atas di usia muda dan mengikutsertakannya di kejuaraan tingkat major begitu usianya mencukupi, seperti turnamen senilai US$3 juta yang dimenangkan oleh Bugha.” Tutupnya.
Buat Anda yang memperhatikan judul artikel ini, Anda mungkin penasaran bagaimana mungkin bocah berusia 8 tahun jadi yang kedua termuda. Namun nyatanya, sebelum Joseph, ada Victor De Leon III alias “Lil Poison” yang menempati posisi rekor gamer termuda sepanjang sejarah — sampai artikel ini ditulis. Namanya bahkan tertulis di Guiness World Record sebagai gamer profesional paling muda.
Victor yang lahir pada tahun 1998 berhasil menjadi gamer profesional termuda saat mengikat kontrak eksklusif dengan Major League Games saat masih berusia 7 tahun (tahun 2005). Sebelumnya, Victor pertama kali bertanding di turnamen Halo saat masih berusia 4 tahun. Setahun kemudian, ia pun turut bertanding di Major League Games.