Awal bulan November, saya menulis tentang OfficeMedium, sebuah aplikasi platform kerja virtual. Dunia berbasis web 2.0 terus meningkat dan trend penggunaannya pun masih terus tumbuh, apalagi kini banyak pekerjaan yang sangat bisa dikerjakan lintas batas.
TasManBoard adalah penyedia kerja kolaboratis virtual versi lokal yang dibuat oleh DheZign asal Surabaya. Sekilas tampilannya memang mirip dengan OfficeMedium, lagipula platform kerja memang rata-rata punya kemiripan karena berfokus pada tampilan project, calendar dan presence.
Saya mencoba versi demonya, karena untuk versi full dikenakan tarif bervariasi tergantung paket yang dipilih. Ada 4 jenis paket untuk kantor, media, sekolah/kampus dan organisasi/event organizer. Panel kerja di TasManBorad dibagi lagi menjadi 9 jenis pekerjaan yang bisa diisi dan dilihat untuk pribadi atau orang lain.
Di areal kerja kita akan menemukan aplikasi notification (mirip yang di Facebook atau social network lain), aplikasi ini di versi demo sudah berfungsi dan aplikasi ini memang memudahkan proses kerja, terutama untuk mencegah terlewatnya sebuah pekerjaan.
Kembali lagi ke halaman utama ternyata masih terdapat banyak ketidaklengkapan, beberapa kelangkapan yang standar seperti kolom About belum ada isinya, begitu juga kolom FAQ.
Saya juga dibuat cukup bingung dengan pangsa pasar seperti apa yang ingin disasar TasManBoard, jika dilihat dari harga paket yang bervariasi mulai yang harganya murah sampai harga custom, bisa jadi aplikasi ini akan menyasar pasar lokal, tapi versi demo yang disediakan memakai bahasa Inggris sedangkan halaman home situs juga memakai bahasa Indonesia.
Apakah ini gejala startup lokal yang kadang masih tidak fokus pada pangsa pasar yang digarap? Atau kelebihan lintas batas yang dimiliki internet memang selalu menggoda untuk mengambil pangsa pasar luar, meski kita tau penduduk Indonesia yang 230 juta itu adalah pangsa pasar yang luas sekali.
9 kolom kerja utama terdiri dari Home yang berisi daftar dan keterangan tentang pekerjaan yang telah dilakukan dan sedang dilakukan, kolom kedua yaitu project, dimana anda bisa melihat, menambahkan dan memanage project yang ada. Kolom selanjutnya adalah calendar, finance, user: dimana anda bisa menyunting siapa saja yang akan dilibatkan dalam kerja kolaboratif, lalu kolom settings yang ternyata berisi kolom untuk mengisi sticky note, dan 3 kolom lainnya berturut-turut adalah presence, private notifications dan my tasks.
Meskipun ada 4 paket berbeda untuk 4 jenis organisasi atau perusahaan, lengkap dengan penjelasannya, tapi sebenarnya agak tidak jelas juga apa kelebihan masing-masing paket. Jika anda mencoba daftar untuk melihat paket yang ada, ternyata perbedaan paket justru terletak di harga, besar quota data, sedangkan perbedaan fitur antar paket hampir tidak berbeda atau hanya ada sedikit sekali perbedaannya. Anda harus menentukan sendiri paket mana yang akan dipilih disesuaikan dengan ukuran perusahaan dan organisasi anda.
Aplikasi serta penyedia jasa kerja kolaborasi memang cukup banyak, mulai dari yang gratis sampai berbayar, mulai dari Google Wave sampai ke Apollo. Trend kerja kolaboratif di sini juga masih menunggu titik tipping point, tapi, senang rasanya melihat startup lokal sudah mempersiapkan diri menyambut trend cloud dan kerja kolaborasi virtual.
Anda punya data startup lokal lain? Atau anda punya pendapat tentang aplikasi TasManBoard? Kami tunggu pendapat anda.