Sony memiliki lima lini kamera mirrorless full frame. Sony Alpha 7 series sekarang mencakup A7 yang merupakan model dasar, A7R menawarkan resolusi tinggi, A7S dengan sensivitas dan videonya, serta A7C dengan desain compact seukuran kamera APS-C. Serta, lini teratas Sony ialah Alpha 9 yang menawarkan kecepatan.
Sony menambah satu lagi lini baru, mereka telah memperkenalkan Sony Alpha 1 (A1). Kalau saya perhatikan dari kemampuannya, boleh dibilang Sony A1 ini gabungan kekuatan terbaik antara seri A7R, A7S, dan A9. Menurut saya, ini keputusan yang tepat untuk melawan gempuran kompetitor macam Canon, Nikon, dan Panasonic yang tak bisa dianggap remeh.
Mari mulai dari resolusi, Sony A1 mengusung sensor gambar baru Exmor RS full frame stacked beresolusi 50MP. Tidak lebih besar dari Sony A7R IV dengan 61MP, tetapi lebih besar dari A7R III dengan 42MP. Sebagai perbandingan, Canon EOS R5 memiliki 45MP, Nikon Z7 II 46MP, dan Panasonic Lumix S1R 47MP.
Berkat sepasang prosesor gambar Bionz XR baru, walaupun resolusinya tinggi – Sony A1 dapat memotret beruntun (continuous shooting) tanpa blackout atau jeda hingga 30fps. Ya, bahkan lebih cepat dari Sony A9 II yang mengunggulkan kecepatan burst shooting hingga 20fps.
Kamera ini memiliki buffer dengan kapasitas besar, memungkinkan bagi fotografer olahraga dan aksi memotret hingga 155 foto full-frame dengan format compressed RAW dan 165 foto full-frame pada format JPEG hingga 30fps dengan electronic shutter sambil mempertahankan full AF dan performa AE tracking.
Sistem autofocus pada Sony A1 mencakup 92% area gambar dengan 759 phase detection point. Fitur Real-time Eye AF untuk manusia dan hewan ditingkatkan, serta untuk pertama kalinya dapat bekerja untuk mendeteksi burung. Jumlah penghitungan AF dan AE yang dapat dilakukan ialah 120 per detik atau dua kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan A9 II.
Pembacaan kecepatan tinggi dari sensor gambar baru memungkinkan pengurangan rolling shutter hingga 1,5 kali dibanding A9 II. Untuk pertama kalinya, dengan electronic shutter – flash dapat disinkronkan hingga 1/200 detik dan 1/400 detik dengan mechanical shutter.
Bagaimana dengan perekam videonya? Tak kalah canggih dengan Canon EOS R5, Sony A1 juga sanggup merekam video hingga 8K 30p menggunakan seluruh lebar sensor. Kamera menggunakan semua piksel horizontal, menangkap footage 8,6K dan kemudian memperkecil ukurannya menjadi 8K. Footage 8K dapat ditangkap hingga 10-bit 4:2:0 menggunakan format XAVC HS.
Sony A1 menggunakan desain sistem penghilang panas yang mirip dengan A7S III, yang memungkinkannya merekam 8K hingga 30 menit. Juga mewarisi kemampuan A7S III dan dapat merekam video 4K hingga 120p 10-bit 4:2:2.
Fitur lain pada Sony A1 ialah 5-axis optical in-body image stabilization 5.5EV dan digunakan untuk menawarkan mode resolusi tinggi 4 atau 16 bidikan yang menghasilkan foto hingga resolusi 199MP. Resolusi jendela bidik elektroniknya juga sangat mengesankan, 9,44 juta dot dengan OLED Quad-XGA dan menawarkan refresh rate 240fps.
Masih ada banyak lagi fitur-fitur yang ditawarkan oleh Sony A1, lantas berapa harganya? Sony mengatakan kamera ini akan tersedia pada bulan Maret dengan harga US$6.500 atau sekitar Rp91,5 juta.
Sumber: DPreview