Dark
Light

Perluas Ekosistem Bersama Pemegang Saham, LinkAja Berambisi Teruskan Capaian Positif

2 mins read
January 14, 2021
LinkAja memiliki lebih dari 61 juta orang atau tumbuh 65% yoy, sebanyak 73% diantaranya adalah pengguna yang berada di area lapis dua dan tiga
Perluas Ekosistem bersama Pemegang Saham, LinkAja Berambisi Teruskan Capaian Positif / LinkAja

LinkAja akan terus memainkan perannya sebagai metode pembayaran untuk sektor esensial di Indonesia, dengan memanfaatkan ekosistem yang sudah dan akan dibangun bersama para pemegang sahamnya. Harapannya, perusahaan dapat mempertahankan capaian positif yang berhasil ditorehkan pada tahun lalu.

Dalam keterangan resmi, diungkapkan LinkAja berhasil mendongkrak angka pengguna hingga lebih dari 61 juta orang atau tumbuh 65% yoy, sebanyak 73% di antaranya adalah pengguna yang berada di area lapis dua dan tiga. Capaian ini juga terefleksi pada peningkatan transaksi dan volume hingga lebih dari empat kali.

Revenue LinkAja secara yoy meningkat lebih dari 250%. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan jumlah merchant lokal menjadi lebih dari 900 ribu atau tumbuh lima kali lipat, dan lebih dari 315 merchant nasional atau tumbuh dua kali lipat.

“Kami sangat berterima kasih terhadap kepercayaan para pengguna dan juta mitra yang percaya terhadap kinerja LinkAja. Pandemi dan berbagai tantangan lainnya tidak akan menyurutkan upaya LinkAja dalam memberikan kemudahan akses keuangan dan ekonomi digital yang merata kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Direktur Utama LinkAja Haryati Lawidjaja dalam keterangan resmi, kemarin (13/1).

Ia juga menuturkan capaian perusahaan lainnya, di antaranya sebagai alat pembayaran digital terlengkap untuk layanan transportasi publik dan online di 230 moda transportasi, 5500 SPBU Pertamina, lebih dari 32 ribu partner donasi digital, dan lebih dari 5 ribu e-commerce, pembayaran dan pembelian kebutuhan sehari-hari seperti pulsa, token listrik, BPJS, dan layanan keuangan lainnya, yakni transfer ke semua rekening bank dan tarik tunai tanpa kartu.

“LinkAja dapat digunakan di lebih dari 1 juta titik transaksi untuk pengisian dan penarikan saldo, yang meliputi ATM, transfer perbankan, jaringan ritel, hingga layanan keuangan digital.”

Secara terpisah, saat dihubungi DailySocial, Direkur Marketing LinkAja Edward Killian Suwignyo menambahkan, LinkAja juga telah memperluas kehadirannya sebagai metode pembayaran di GrabFood, setelah sebelumnya baru bisa digunakan untuk transportasi saja di Grab. Kehadiran tersebut cukup berpengaruh terhadap eksistensi LinkAja, apalagi kini Grab masuk sebagai jajaran pemegang sahamnya.

“LinkAja juga sudah masuk ke layanan keuangan lain seperti pembayaran asuransi, pengembangan paylater, hingga investasi. Semua ekosistem ini juga bisa diakses lewat Layanan Syariah LinkAja yang tersertifikasi DSN MUI,” katanya.

Terkait strategi LinkAja tahun ini, Edward enggan membeberkan lebih jauh. Ia hanya memastikan bahwa perluasan ekosistem menjadi kunci perusahaan dapat menorehkan kinerja positif pada tahun lalu. Oleh karenanya, fokus tersebut akan dilanjutkan pada tahun ini.

Adapun jajaran pemegang saham di LinkAja ada Himbara, Jasa Marga, Telkomsel, Taspen, KAI, Danareksa, Jiwasraya, dan Grab. “Selain itu, peningkatan user experience di dalam aplikasi LinkAja juga menjadi perhatian utama kami, untuk dapat memberikan customer experience yang terbaik. Harapan kami, LinkAja akan menjadi alat pembayaran utama untuk kebutuhan harian masyarakat Indonesia.”

Persaingan platform e-money

Awal tahun ini menjadi momen yang cukup seru di tengah gencarnya manuver raksasa teknologi di Indonesia, mulai dari Grab, Gojek, Tokopedia, dan Shopee. Semuanya sama-sama memiliki platform e-money yang melekat di dalamnya. Posisi LinkAja cukup menarik karena hadir di seluruh platform besar tersebut, kecuali Shopee, untuk perluas akseptasinya sebagai e-money.

Segmen ini berpotensi akan tumbuh lebih kencang pada tahun ini. Menengok dari catatan Statistik Bank Indonesia, dari awal tahun hingga Oktober 2020, terjadi 3,8 juta transaksi dengan uang elektronik atau senilai Rp163,4 triliun. Angka tersebut tumbuh melesat dibandingkan pencapaian di 2019 sebesar 5,2 juta transaksi senilai Rp145 triliun.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Lenovo ThinkBook Plus Gen 2 Hadir Membawa Layar E Ink yang Lebih Besar Sekaligus Lebih Tajam

Layanan HRIS CATAPA
Next Story

Mengulas Tren Teknologi Sistem Manajemen SDM Bersama CATAPA

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan
Startup fintech payment gateway Xendit merambah sektor perbankan dengan mendirikan PT Bank Perkreditan Rakyat Xen (BPR Xen) yang berlokasi di Depok

Xendit Rambah Perbankan, Dirikan Bank Perkreditan Rakyat Xen

Ekspansi bisnis startup unicorn di sektor fintech, Xendit, kini sudah