Pada Juni 2020, salah satu pelopor tren kamera mirrorless Olympus dengan sensor Micro Four Thirds (MFT) memutuskan untuk menjual bisnis pencitraannya ke Japan Industrial Partners Inc (JIP). Rincian lebih lanjut terungkap pada bulan September 2020, ketika Olympus menjabarkan kerangka kerja tentang bagaimana transfer akan dilakukan.
Kini Olympus menegaskan bahwa transisi telah selesai seperti yang diharapkan. Efektif per tanggal 1 Januari 2021, Olympus telah menyelesaikan transfer divisi pencitraannya ke OM Digital Solutions Corporation, anak perusahaan Japan Industrial Partners Inc (JIP) yang sekarang meneruskan brand Zuiko dan OM.
Dalam pengumumannya, Olympus mengatakan Shigemi Sugimoto telah ditunjuk sebagai presiden dan CEO OM Digital Solutions di bawah bendera JIP. Bisnisnya berpusat pada kamera digital terutama mirrorless, lensa yang dapat dipertukarkan, IC recorder, dan lainnya.
Pengumuman juga menyebutkan, kepala penjualan, marketing, serta research dan development untuk produk pencitraan akan dipindahkan ke kantor pusat OM Digital Solutions Co di Takakuramachi, Hachioji-shi, Tokyo. Sementara, untuk produksi akan dilakukan di fasilitas pabrik yang ada di Provinsi Dong Nai, Vietnam.
OM Digital Solutions juga memastikan akan memberikan dukungan pelanggan untuk produk pencitraan yang dijual oleh Olympus. Pada 1 Januari 2021, OM Digital Solutions memiliki total modal 37 miliar yen dan memiliki sekitar 2.000 karyawan global. Sementara, Olympus Corporation akan berkonsentrasi pada Medical dan Scientific Solutions dalam upayanya menjadi perusahaan teknologi medis global.
Shigemi Sugimoto mengatakan akan terus mengembangkan dan memperkenalkan produk unik untuk menciptakan nilai baru sambil terus menyediakan produk berkualitas tinggi dan sangat andal. Termasuk brand Zuiko dan OM yang didasarkan pada teknologi optik dan pencitraan digital yang dikembangkan oleh Olympus selama bertahun-tahun.
Penjualan kamera digital memang mengalami penurunan dari tahun ke tahun, keadaan diperparah dengan pandemi covid-19. Faktornya lain karena pasar kamera digital tergerus oleh kamera smartphone yang meski menggunakan sensor gambar kecil tetapi pemrosesan gambarnya bisa dibilang canggih.
Sumber: DPreview