Beberapa waktu yang lalu, aplikasi messaging LINE memperkenalkan diri kepada para jurnalis di Jakarta. LINE merupakan aplikasi messaging populer yang awalnya dikembangkan oleh Naver Jepang, anak perusahaan Internet besar di Korea, NHN. Dengan 80 juta pengguna di seluruh dunia per November lalu, tidak salah bahwa LINE merupakan salah satu permata yang dimiliki oleh grup NHN sehingga nampaknya mulai dipegang langsung oleh induknya di Korea.
Sejumlah statistik yang ditampilkan oleh LINE memang cukup mengagumkan. LINE mencapai angka 50 juta pengguna dalam 400 hari saja, di mana waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hal itu lebih cepat ketimbang Facebook sekalipun. Di akhir tahun, LINE bahkan mencanangkan untuk mencapai angka 100 juta pengguna. WhatsApp yang secara de facto merupakan pemimpin di pasar aplikasi messaging multiplatform, meskipun tidak menginformasikan data penggunanya, saya perkirakan berada di area 200-300 jutaan pengguna.
Tentu saja kita semua tahu kelebihan LINE ketimbang WhatsApp dan sebangsanya. Tidak cuma sekedar sebagai alat berkomunikasi, LINE sudah merupakan sarana jejaring sosial dengan berbagai fitur dan added values. Di antaranya yang sedang populer saat ini di kalangan muda adalah permainan LINE Pop yang bikin ketagihan karena persaingan dengan sesama pengguna LINE. LINE juga terkenal dengan stiker-stiker lucunya yang merupakan sumber pendapatan signifikan.
Bagaimana targetnya di Indonesia? Meski masih enggan mengungkapkan data pasti, perwakilan NHN Korea menyebutkan bahwa sepanjang tahun ini pertumbuhan pengguna LINE sangat fantastis di Indonesia, yaitu mencapai 300%. LINE menargetkan jumlah penggunanya di Indonesia mencapai 10 juta tahun depan. Usaha untuk menjaring lebih banyak pengguna di Indonesia (dan Asia Tengggara pada umumnya) adalah membuat aplikasi untuk platform BlackBerry. Setelah mencapai milestone 10 juta pengguna ini, baru LINE berpikir untuk melakukan monetisasi yang lebih spesifik.
Selain itu LINE juga sudah mulai melakukan kerjasama dengan artis dan brand supaya memiliki Official Account. Pee Wee Gaskins menjadi artis pertama dari Indonesia yang memiliki official account sebagai media untuk berinteraksi dengan para penggemarnya. LINE juga baru saja menggandeng grup penerbit Megindo untuk menfaatkan medium ini. Megindo memiliki dua akun yaitu Gamestation dan Cinemags yang dalam beberapa hari terakhir sudah meluncurkan program kuis berhadiah untuk menarik perhatian pengguna LINE.
Sebagaimana yang Aulia sampaikan, pasar Asia yang unik dengan segala macam pernak-perniknya makin membuat produk seperti Facebook Messenger kesulitan untuk meningkatkan utilisasinya. LINE (dan produk sejenis) saya kira bakal memperoleh pasar yang terus berkembang di Indonesia seiring dengan inovasinya yang terus-menerus diperbarui.