Pada bulan Juni lalu, Lenovo meluncurkan laptop gaming Legion 5i di Indonesia, bersama dengan IdeaPad 3i. Tambahan ‘i’ menandakan bahwa perangkat tersebut ditenagai oleh prosesor Intel Core generasi ke-10. Namun, Lenovo juga menyediakan versi yang diotaki oleh AMD Ryzen 4000 series.
Sebelumnya saya telah mengulas Lenovo IdeaPad Gaming 3i dengan prosesor Intel Core i7-10750H, kali ini saya kedatangan Lenovo Legion 5 dengan AMD Ryzen 5 4600H. Bila Anda ingin tahu kemampuan Lenovo Legion 5 untuk bermain game, sudah dibahas cukup lengkap pada artikel review Lenovo Legion 5 di Hybrid.co.id. Di sini saya akan mengupas bukan dari perspektif seorang gamer, melainkan sebagai content creator.
Saya pikir bukan rahasia lagi, kalau laptop dengan titel ‘gaming‘ juga menjadi pilihan utama bagi para content creator sebagai mesin pembuat konten. Aktivitas kreatif seperti editing foto maupun video, desain grafis, dan lainnya, juga menuntunt kekuatan CPU dan GPU yang tinggi. Langsung saja, berikut review Lenovo Legion 5 selengkapnya.
Desain
Bila dibandingkan dengan IdeaPad Gaming 3i yang belum lama ini saya review, secara estetika desain Legion 5 terlihat lebih berkelas. Maklum posisi Legion 5 memang berada di kelas menengah, bukan entry-level. Unit yang saya tes berwarna hitam keabu-abuan dengan finishing matte. Lenovo menyebutnya Phantom Black dan memberikan kesan profesional.
Sebagian besar kontruksi tubuhnya terbuat dari material plastik dan build quality-nya cukup solid. Kerangka bentuknya minimalis dan terkesan low profile, tak seperti kebanyakan laptop gaming yang tampil garang dan mencolok dengan pernak-pernik lampu RGB.
Di bagian depan ditemukan tulisan Lenovo kecil yang dibingkai persegi panjang dengan motif silver di pojok kiri atas. Serta, tulisan Legion yang khas berukuran sedikit lebih besar di pojok kanan bawah dengan efek khusus saat terkena pantulan cahaya atau dilihat pada sudut-sudut tertentu.
Untuk atribut konektivitasnya, di sebelah kanan terdapat port USB Type-A 3.1 Gen 1, tombol Novo, dan led indikator daya. Sementara, di sisi kiri hanya terdapat port USB Type-A 3.1 Gen 1 yang alwasy on dan port headphone. Mereka diapit oleh lubang ventilasi udara di ujung kanan dan kirinya.
Sisanya Lenovo menempatkannya di bagian belakang. Meliputi port RJ45 ethernet, USB Type-C 3.1 yang mendukung display port, dua USB Type-A 3.1 Gen 1, HDMI, power input, dan slot Kensington lock. Lalu, untuk konektivitas nirkabelnya mendukung WiFi 6 802.11AX (2×2) dan Bluetooth 5.
Keyboard
Sebagai laptop gaming, keyboard memiliki peranan penting dalam menyuguhkan pengalaman gaming yang memuaskan. Lenovo pun membawa keyboard yang disebut Legion TrueStrike berukuran penuh dengan number pad dan punya tombol panah cukup besar yang letaknya agak menjorok ke bawah sehingga mudah digunakan.
Keyboard Legion TrueStrike ini memiliki desain soft landing dengan jarak antar tombol 1,5mm dan tiap tombolnya dilapisi anti-oil coating. Saat jemari menekannya, terasa mantap tapi tidak kaku dan punya sensasi taktil yang responsif terhadap tekanan jari.
Selain itu, keyboard juga telah mengemas fitur anti ghosting 100% dan N-Key Rollover (NKRO). Kedua fitur ini memastikan kontrol yang membutuhkan kombinasi beberapa tombol dapat berfungsi dengan baik sebagai input.
Bagi content creator, fitur tersebut juga dapat mendukung pekerjaan. Sebab kita dapat mempercepat waktu mengedit dengan memanfaatkan shortcut menggunakan kombinasi tombol tertentu. Berkat ukuran tiap tombol yang cukup besar, aktivitas mengetik cepat juga dapat dilakukan dengan nyaman.
Tak ketinggalan keyboard Legion 5 hanya dilengkapi dengan lampu backlight berwarna putih, meski tersedia juga opsi dengan RGB 4-zone. Di atas keyboard ditemukan tombol power dengan indikator LED yang berubah warna sesuai thermal mode yang dipilih.
Lenovo menyediakan Q-Control yang memungkinkan pengguna untuk beralih ke thermal mode, caranya dengan menekan kombinasi tombol Fn+Q. Mode performance berwarna merah, balance dengan warna putih, dan juga quiet warna biru. Lalu, touchpad-nya sudah didukung dengan Windows Precision Driver.
Layar
Lenovo Legion 5 mengusung layar yang cukup lapang yakni 15,6 inci ditopang resolusi Full HD (1920×1080 piksel). Ukuran yang tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil, sudah cukup ideal untuk bermain game dengan nyaman dan juga enak buat editing video.
Di sisi lain, kita harus sedikit kompromi dengan dimensi dan beratnya. Legion 5 masih sangat memungkinkan untuk dibawa bepergian, tapi sesekali. Engsel layarnya yang bisa dibuka hingga 180 derajat yang mungkin sewaktu-waktu bisa berguna saat berkolaborasi dan bingkai layarnya ralatif cukup tipis.
Unit yang saya review menggunakan panel IPS dengan refresh rate 120Hz dan mendukung 45% NTSC. Di bagian atas layar terdapat webcam dengan notch dan dilengkapi dengan fitur TrueBlock privacy shutter untuk melindungi privasi pengguna. Notch ini membantu kita membuka layar dengan satu tangan.
Saya pribadi cukup puas dengan visual yang disajikan dan sebagai laptop gaming saya juga tidak berharap layar Legion 5 memiliki rasio kontras asli dan rasio kontras dinamis yang tinggi. Jelas untuk produksi konten yang lebih serius kita akan membutuhkan monitor eksternal.
Keluhan saya adalah tingkat kecerahan layarnya maksimum hanya 250 nits. Hal ini membuat aktivitas bermain game dan bekerja di luar ruangan yang cerah bakal kurang nyaman.
Hardware & Performa
Unit review Lenovo Legion 5 yang saya tes ditenagai oleh prosesor mobile AMD Ryzen 4000 H-series atau seri performa. Tepatnya menggunakan AMD Ryzen 5 4600H dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650Ti 4GB GDDR6. Spesifikasi menurut CPU-Z dan GPU-Z sebagai berikut:
Sekedar informasi, prosesor AMD generasi terbaru ini diproduksi menggunakan metode fabrikasi 7nm dan yang digunakan pada Legion 5 memiliki konfigurasi 6 core dan 12 thread. Didukung RAM DDR4-3200 (1600 MHz) 16GB dengan konfigurasi dual-channel (2x 8GB) dan penyimpanan PCIe SSD 512GB.
Berdasarkan hasil benchmark, kombinasi tersebut ternyata kurang lebih sama kencangnya dengan IdeaPad Gaming 3i yang sebelumnya saya review. Dengan prosesor Intel Core Core i7-10750H dengan 6 core, 8 thread, NVIDIA GeForce GTX 1650 4GB GDDR6, dan RAM 16GB DDR4-3200 (1600 MHz).
Mari lihat hasil dari Cinebench R15 untuk mengukur kemampuan sistem dalam rendering gambar yang prinsipnya sama seperti software editing video Adobe Premiere Pro. Legion 5 meraih skor 1449 cb dan untuk CPU single-core 176 cb. Sebagai pembanding, IdeaPad Gaming 3i berhasil meraih 1.390 cb dan CPU single-core 210 cb. Angka ini memastikan, Legion 5 cukup memadai untuk keperluan olah video.
Selain itu, Legion 5 meraih skor multi-core 25.138 dan 4.984 untuk single-core pada software benchmark Geekbench 4. Sementara, untuk PCMark 10 Legion 5 mendapatkan skor sebesar 5.100. Jelas performa Legion 5 memang powerful untuk keperluan produktivitas. Bisa dibilang memenuhi kebutuhan desainer grafis, content creator, fotografer, dan editor video.
Bagaimana untuk urusan gaming? Melihat kombinasi hardware tersebut, maka game-game Esports bisa dijalankan dengan sangat baik. Tapi lain cerita untuk gaming AAA, karena konfigurasi AMD Ryzen R5-4600H dan GTX 1650Ti ini sebetulnya lebih dari sedang tetapi belum cukup.
Verdict
Seperti yang diharapkan, harga laptop gaming Lenovo Legion 5 versi AMD lebih murah daripada versi Intel. Totalnya ada tiga varian, pertama mengandalkan prosesor AMD Ryzen 5 4600H dengan GPU NVIDIA GeForce GTX 1650 4GB GDDR6 yang dibanderol Rp15.499.000.
Unit yang saya review merupakan varian kedua, dengan prosesor AMD Ryzen 5 4600H dan NVIDIA GeForce GTX 1650Ti 4GB GDDR6 yang dibanderol Rp16.499.000. Satu lagi varian tertinggi menggunakan AMD Ryzen 7-4800H dengan NVIDIA GeForce GTX 1660 Ti, ditambah refresh rate layar 144Hz yang dibanderol Rp18.499.000.
Harganya memang masih relatif cukup tinggi, mengingat para kompetitornya cukup berat, sebut saja ASUS TUF Gaming A15 FX506 dan HP Pavilion Gaming 15. Namun perlu dicatat, Lenovo memang menaikkan standar kapasitas RAM dari 8GB menjadi 16GB.
Menurut saya, Legion 5 versi AMD Ryzen 5-4600H dan GeForce GTX1650 Ti dengan harga Rp16,5 memang terbilang tanggung. Untuk penggunaan jangka panjang, saya lebih merekomendasikan menambah budget Rp2 juta untuk mendapatkan versi AMD Ryzen 7-4800H.
Sparks
- Desain berkelas dan build quality cukup baik
- Keyboard Legion TrueStrike berfitur anti ghosting 100% & NKRO
- Prosesor AMD Ryzen 5 4600H yang powerful dengan RAM 16GB
Slacks
- Kecerahan layar maksimum 250 nits
- Harga relatif sedikit lebih mahal dibanding kompetitor