Xiaomi lagi-lagi menggebrak pasar Indonesia dengan mengeluarkan sebuah smartphone yang memiliki harga terjangkau. Saat ini, Xiaomi sudah memiliki sang penerus dari Redmi Note 8 Pro, yaitu Redmi Note 9 Pro. Redmi Note 8 Pro sendiri cukup dikenal karena Xiaomi pada akhirnya memasukkan NFC ke dalam perangkatnya yang salah satu variannya memiliki harga tiga jutaan. Hal tersebut pun juga diteruskan pada Redmi Note 9 Pro.
Berbeda dengan seri Redmi Note 8-nya, kali ini seri Redmi Note 9 berpindah penggunaan prosesornya. Pada seri 8, versi pro menggunakan cip Mediatek dan versi non pro menggunakan Snapdragon. Pada seri 9, versi pro menggunakan cip Snapdragon dan non pro menggunakan Mediatek. Jadi bagi kalian yang ingin melakukan upgrade, jangan sampai salah ya..
Redmi Note 9 Pro ini juga meneruskan apa yang menjadi visi dari Xiaomi: menyediakan perangkat terjangkau dengan spesifikasi yang tinggi. Xiaomi membekali smartphone ini dengan kamera yang memiliki resolusi hingga 64 megapiksel. Perangkat ini juga yang pertama pada kelas Redmi yang menggunakan kamera makro dengan resolusi 5 MP. Terakhir, baterai yang digunakan juga ditingkatkan menjadi 5020 mAh.
Spesifikasi Redmi Note 9 Pro yang datang ke meja pengujian tim DailySocial adalah sebagai berikut
Redmi Note 9 Pro | Redmi Note 8 Pro | |
SoC | Snapdragon 720G | Mediatek Helio G90T MT6785T |
CPU | 2×2.3 GHz Kryo 465 Gold + 6×1.8 GHz Kryo 465 Silver | 2×2.05 GHz Cortex-A76 & 6×2.0 GHz Cortex-A55 |
GPU | Adreno 618 | Mali G76 MC4 |
RAM | 8 GB | 6 GB |
Internal | 128 GB | 64/128 GB |
Layar | 6,67 inci IPS 2400 x 1080 Gorilla Glass 5 | 6,53 inci IPS 2340 x 1080 Gorilla Glass 5 |
Dimensi | 165.8 x 76.7 x 8.8 mm | 161.4 x 76.4 x 8.8 mm |
Bobot | 209 gram | 200 gram |
Baterai | 5020 mAh | 4500 mAh |
Kamera | 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 5 MP Macro, 2MP depth, 16 MP selfie | 64 MP/16 MP, 8 MP Wide, 2 MP Macro, 2MP depth, 20 MP selfie |
OS | Android 10 MIUI 11 | Android 9 Pie MIUI 10 |
Untuk spesifikasi berdasarkan CPU-Z dan AIDA64 adalah sebagai berikut
Unboxing
Saat membuka paket penjualannya, perlengkapan inilah yang bisa didapatkan didalamnya
Desain
Hal pertama yang saya suka dari Redmi Note 9 Pro saat pertama membuka kotak penjualannya adalah desain tanpa poni. Yup, banyak yang mengatakan bahwa desain dengan notch cukup membosankan walau sekecil apa pun. Sekarang desain dari Redmi Note 9 Pro menggunakan punch hole atau lubang pada bagian tengah atas. Hal ini tentunya membawa penyegaran pada desain smartphone dari Xiaomi.
Bagian samping dari Xiaomi Redmi Note 9 Pro terasa sekali terbuat dari plastik polikarbonat. Untuk bagian belakangnya, Xiaomi sudah melapisi dengan Gorilla Glass 5 seperti pada layar di bagian depannya. Oleh karena itu, bagian belakangnya sangat ramah terhadap sidik jari sehingga mudah terlihat kotor. Saat pengujian, saya selalu menggunakan rubber case bawaan sehingga tidak terganggu dengan kotornya sidik jari.
Layar yang digunakan pada Redmi Note 9 Pro berjenis IPS dengan resolusi 2400×1080. Walaupun sudah menggunakan Gorilla Glass 5, Xiaomi juga sudah memberikan lapisan anti gores tambahan sehingga membuatnya lebih aman dari goresan. Namun tetap saja, saya masih merekomendasikan untuk memasangkan tempered glass agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Jika dilihat pada bagian belakangnya, hanya ditemukan empat buah kamera saja serta lampu LED. Untuk sensor sidik jarinya ditempatkan pada bagian kanan tergabung dengan tombol power yang terletak di bawah tombol volume. Untuk bagian kirinya terdapat slot SIM dan microSD. Pada bagian bawah terdapat port audio 3.5mm, USB-C, microphone, dan speaker.
Xiaomi juga tidak lupa menyematkan sensor infra merah pada bagian atasnya. Hal ini sudah terbukti membantu para penggunanya (khususnya saya) saat remote untuk TV dan AC rusak atau hilang. Pada bagian atas pula juga ditemukan microphone kedua yang sering digunakan untuk merekam suara untuk video.
Saya pernah menanyakan kepada Xiaomi mengenai sensor sidik jari samping yang sering membuat masalah karena kurang responsif. Saat mencobanya, ternyata strategi Xiaomi cukup pintar. Perangkat ini akan merekam sekitar 25 posisi jari per profile, sehingga membuatnya lebih responsif dibandingkan beberapa perangkat yang pernah saya uji. Nice move, Xiaomi.
Xiaomi Redmi Note 9 Pro datang dengan menggunakan Android 10 yang dibalut dengan antar muka MIUI 11. Xiaomi juga sudah menjanjikan bahwa pada bulan Agustus 2020, MIUI 12 akan hadir untuk Redmi Note 9 Pro. Semoga saja, perangkat ini mendapatkan upgrade Android 11 nantinya.
Jaringan
Redmi Note 9 Pro menggunakan Snapdragon 720G yang berarti sudah menggunakan modem X15. Perangkat ini sendiri mendukung kanal 1 (2100), 2 (1900),3 (1800), 4 (1700), 5 (850), 7 (2600), 8 (900), 20 (800), 28 (700), 38 (2600), 40 (2300), dan 41 (2500). Modem yang digunakan mendukung LTE Cat 15 dan sudah mendukung fitur 3 Carrier Aggregation.
Untuk jaringan WiFi, perangkat ini sudah mendukung kanal 5 GHz dan 2,4 GHz dengan lancar. Penerimaan sinyalnya pun juga cukup baik, bahkan lebih baik dari Mi Note 10 yang saat ini saya gunakan.
Kamera
Xiaomi masih menggunakan rangkaian yang sama untuk kameranya pada Redmi Note 9 Pro. Yang membedakan adalah kamera makro yang digunakan memiliki resolusi 5 MP. Kamera utamanya sendiri masih menggunakan sensor 64 MP yang memiliki spesifikasi yang sama dengan ISOCELL Bright GW1 buatan Samsung.
Dengan menggunakan GW1, resolusi kamera utama dari Redmi Note 9 Pro adalah 16 MP hingga 64 MP, tergantung mode yang dipilih. Saya sendiri menguji hanya menggunakan mode 16 MP karena sudah seringkali terbukti memiliki hasil yang jauh lebih baik dibandingkan 64 MP. Hasilnya? Tentu lebih baik dibandingkan dengan Redmi Note 8 Pro.
Hasil foto kamera utamanya memang memiliki hasil yang cukup baik. Xiaomi berhasil menekan timbulnya noise pada Redmi Note 9 Pro. Namun, sepertinya algoritma tersebut membuat hasilnya menjadi lebih soft dan sedikit tidak tajam. Hasilnya pun kurang lebih sama pada saat mengambil gambar ditempat yang menggunakan cahaya lampu. Berikut adalah contoh hasilnya
Kamera makro yang dimiliki oleh perangkat ini juga ternyata membuahkan hasil yang cukup baik. Selain untuk kreativitas tersendiri, kamera makro juga kerap dijadikan sebuah kaca pembesar untuk tulisan-tulisan yang sangat kecil. Kamera makro pada Xiaomi Redmi Note 9 Pro sudah memiliki resolusi yang lebih besar sehingga hasilnya juga lebih baik.
Kamera depan yang ada pada perangkat ini menggunakan sensor Omnivision OV16A1Q. Kamera ini menghasilkan gambar yang cukup baik pada saat cahaya yang cukup terang. Namun hasilnya memiliki karakter yang sama dengan kamera utamanya, di mana menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam.
Pengujian
Kemunculan Snapdragon 720G memang sempat menjadi sebuah perdebatan. Hal tersebut dikarenakan pada beberapa benchmark, kinerjanya sering kali di atas Snapdragon 730G. Penggunaan prosesor yang memiliki clock speed 100 MHz lebih kencang menjadi salah satu penyebab SD 720G lebih kencang.
Snapdragon 720G sendiri menggunakan dua core kencang Kryo 465 Gold dengan kecepatan 2.3 GHz. Enam inti prosesor lainnya bernama Kryo 465 Silver yang merupakan turunan dari Cortex A55 dengan kecepatan 1,8 GHz dan menggunakan daya yang lebih rendah dari dua inti pertama. Grafisnya menggunakan Adreno 618 yang sama digunakan pada Snapdragon 730G.
Pada pengujian kali ini, saya akan menghadirkan Snapdragon 730G serta Helio G90T. Hal ini untuk mengetahui seberapa baik kinerja dari Snapdragon 720G yang digunakan pada Redmi Note 9 Pro dibandingkan dengan cip yang sekelasnya. Berikut adalah hasilnya
Menilik dari hasil yang ada, membuat perangkat ini ternyata memiliki kinerja yang tinggi. Dengan hasil seperti itu, kita tidak akan merasakan kinerja yang pelan pada saat melakukan editing gambar. Bahkan, bermain game juga akan lebih lancar dengan hasil benchmark seperti ini.
Satu hal yang cukup mengejutkan dari hasil benchmark di atas adalah hasil AI dari Redmi Note 9 Pro. Kinerjanya cukup jauh dari 730G, membuat AI-nya menjadi lebih lancar saat digunakan. Akan tetapi, kinerjanya kurang lebih sama dengan cip pembanding yang saya hadirkan.
Pengujian Daya Tahan Baterai
Redmi Note 9 Pro hadir dengan baterai berkapasitas 5020 mAh. Baterai besar seperti ini kerap bisa digunakan untuk pemakaian lebih dari sehari. Hal itu tentu saja menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin membeli perangkat ini.
Saya menguji baterai dari Redmi Note 9 Pro dengan menggunakan video MP4 resolusi 1080p. Video di-loop sampai baterai dari smartphone ini habis. Hasilnya, perangkat ini mampu bertahan hingga 15 jam 44 menit. Hasil seperti ini memang lumrah didapat oleh perangkat dengan baterai 5020 mAh serta memiliki resolusi FHD+ pada layarnya.
Verdict
Sang penerus Redmi Note pun sudah hadir di Indonesia. Dengan Redmi Note 9 Pro, Xiaomi pun meneruskan lini smartphone dengan spesifikasi yang cukup tinggi dan harga terjangkaunya di Indonesia. Dan dengan menyertakan NFC membuat perangkat yang satu ini cukup menarik untuk dimiliki.
Spesifikasi yang cukup tinggi tersebut membuat kinerja dari Redmi Note 9 Pro kencang. Dengan hasil yang ada, membuat game dan aplikasi yang ada pada Google Play bisa dijalankan dengan cukup baik, walau bukan yang terbaik. Baterai yang disematkan juga mampu membuat kinerja yang tinggi tersebut bertahan lama.
Kameranya masih menjadi andalan Xiaomi untuk mengambil momen sehari-hari. Namun hasil kameranya memang bukanlah yang terbaik. Hasilnya memang cukup bagus, rendah noise, dan memiliki warna yang baik. Namun terlalu soft sehingga kadang membuatnya tidak terlalu tajam.
Xiaomi Redmi Note 9 Pro yang saya uji memiliki RAM 8 GB dan internal 128 GB. Harga jual dari versi yang satu ini adalah Rp. 3.799.000 secara online dan Rp. 3.899.000 jika membeli di toko offline. Harga tersebut memang masih tergolong murah, mengingat feature yang dimilikinya cukup lengkap dan spesifikasi yang diberikan juga cukup tinggi. Xiaomi juga masih memiliki versi 6/64 GB dengan harga Rp. 3.399.000 jika harga tersebut terasa mahal.
Sparks
- Kinerja tinggi dengan Snapdragon 720G
- Daya tahan baterai yang panjang
- Desain yang refresh dengan tidak menggunakan notch
- Ada NFC
- Harga yang cukup terjangkau dengan kinerja dan fitur yang ada
- Profiling side fingerprint yang lebih baik
- Pengisian baterai 30 watt
Slacks
- Mode malam yang tidak terlalu bagus
- Layar masih 60 Hz