Dark
Light

EKSKLUSIF: KakaoTalk Bersiap Ekspansi ke Indonesia

3 mins read
July 12, 2012

KakaoTalk, salah satu pemain yang sedang menanjak popularitasnya di segmen messaging platform, beberapa hari yang lalu baru saja meluncurkan aplikasi Windows Phone mereka ke Marketplace. Kini KakaoTalk telah tersedia di sebagian besar platform smartphone, termasuk Android, iOS, BlackBerry dan kini Windows Phone. Ternyata hal ini bukan satu-satunya rencana menarik yang datang dari KakaoTalk — yang baru saja mendapatkan pendanaan dari Tencent yang berasal dari Cina. KakaoTalk sangat populer di Korea Selatan dan kini menargetkan pasar baru untuk ditaklukkan. Target pertama mereka adalah Jepang dan target kedua adalah negara-negara di Asia Tenggara dengan Indonesia sebagai target utama.

Sebelumnya, WeChat yang berasal dari Cina telah masuk ke pasar Indonesia dan melancarkan strategi pemasaran sosial mereka untuk mendapatkan perhatian dari komunitas lokal. Baik KakaoTalk dan WeChat memiliki Tencent di dewan direksi perusahaan. Pemain lain adalah mig33, tetapi mig33 lebih berfokus pada pengguna feature phone meski mereka saat ini juga mulai menargetkan pengguna Android dan BlackBerry.

Kami berbincang dengan salah satu perwakilan KakaoTalk untuk mencari informasi lebih lanjut. Alasan Asia Tenggara menjadi pilihan sebagai target pasar adalah karena wilayah ini menjadi tempat yang sangat pas untuk meluncurkan layanan media baru. Adopsi media baru di sini sangat tinggi dan tentu saja wilayah ini memiliki banyak populasi potensial yang bisa disasar. Perwakilan KakaoTalk mengatakan bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan perusahaan lokal untuk menjalankan rencana ini — bukan menjadi cabang kantor KakaoTalk tetapi lebih pada mitra. Rencana ini akan dijalankan bulan Agustus dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna di Indonesia sampai dengan akhir tahun. Pada awal 2013, KakaoTalk berencana untuk mengintegrasikan 4 model bisnis mereka di Indonesia.

Pertama-tama kita harus mengerti bahwa KakaoTalk bukan lagi hanya “sekedar aplikasi pesan”. KakaoTalk memiliki lebih dari 50 juta pengguna terdaftar secara global dan telah berkembang di luar layanan pesan. Di Korea, KakaoTalk memiliki 4 model bisnis (dan API) untuk mendukung platform tersebut. Model bisnisnya adalah Plus Friend Advertising, Digital Item, Mobile Commerce dan Game Center. Game Center adalah pembaruan paling anyar dan akan diperkenalkan bulan Juli ini.

Plus Friend Advertising berarti kita bisa berlangganan dengan akun tertentu (sebagai teman), di mana akun ini akan menyebarkan info acara dan promosi. Sebagai contoh jika boyband Super Junior (SuJu) menjadi ‘teman Anda’ di KakaoTalk. Setiap kali SuJu memiliki promosi baru, pelanggan mereka akan menjadi yang pertama kali tahu. Dengan penggemar yang tersebar di seluruh dunia, kami tahu menggaet artis populer seperti SuJu akan dengan cepat mendatangkan pengguna. KakaoTalk juga telah bermitra dengan manajemen SMTown, yang dikenal sebagai agensi dari banyak artis K-pop. Lebih lanjut, ada sekitar 180+ mitra Plus Friend Advertising yang telah ada. Jaringan restoran terkemuka seperti McDonald’s, Burger King dan KFC juga ada dalam daftar ini.

Digital Item adalah emotikon kecil dan sticker yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan teman-teman yang lain. Beberapa orang mungkin akan melihat kemiripan dengan produk LINE dan WeChat. KakaoTalk berkolaborasi dengan artis digital untuk membawa emotikon unik dan spesial untuk pengguna mereka. Beberapa disediakan secara gratis, tetapi kebanyakan tersedia dengan sistem beli, seharga $0.99 untuk satu set.

Mobile Commerce adalah hal menarik lainnya. Sebagai contoh, kita bisa membeli kupon/hadiah untuk satu gelas kopi dan membayar secara langsung di platform. Lalu, kita bisa mengirimkan kupon pada teman dan mereka ini bisa menggunakannya untuk membeli kopi di toko terdekat hanya dengan menunjukkan hadiah yang didapatkan temannya tersebut ke kasir. Di Korea hal ini bisa berjalan lancar namun beberapa hal akan berbeda di Indonesia misalnya bagaimana kasir bisa mencatat transaksi dengan ponsel sebagai alat bantu.

Yang terakhir adalah Game Center. Belum ada game yang tersedia karena fasilitas ini baru tersedia bulan Juli, tetapi gambaran dari layanan ini adalah kita dapat memainkan game di dalam KakaoTalk, seperti layaknya memainkan game di Facebook. LINE telah menerapkan hal ini, begitu juga dengan mig33. Akan ada tabel dan liga dimana kita bisa memamerkan poin dan berkompetisi dengan teman lain yang memainkan game yang sama. KakaoTalk akan bermitra dengan banyak pengembang game dan fitur ini bisa membantu memperpanjang waktu yang dihabiskan di aplikasi KakaoTalk.

Mari kita beralih ke Indonesia. Akan ada langkah spesifik untuk mencapai target di Indonesia. Tiga rencana bisnis (di luar Game Center yang baru akan diuji coba) akan dieksekusi di pasar Indonesia. KakaoTalk akan berkolaborasi dengan seniman digital lokal, jaringan bisnis lokal dan selebritis lokal untuk memperkenalkan layanan dari KakaoTalk. Tentu saja, artis K-Pop yang telah memiliki banyak penggemar di Indonesia bakal dibawa juga.

Bagaimana pengguna Indonesia akan mendapatkan keuntungan dari pergerakan KakaoTalk? Pertama, seniman digital bisa mengirimkan paket emotikon mereka untuk diperkenalkan di KakaoTalk. Satu set emotikon Ramadan juga telah dirilis hari ini dan bisa diunduh di versi Android (dan mungkin iOS). Sayangnya versi BlackBerry tidak bisa mendukung fitur emotikon karena masalah teknis.

Yang kedua, selebritis dan pelaku bisnis bisa berkolaborasi untuk meningkatkan kehadiran mereka di platform media sosial. Betul, platform pesar sekarang menjadi platform media sosial juga! Bahkan lebih baik, platform ini memudahkan mereka untuk menyebarkan informasi atau menjual barang pada audiens. Alih-alih hanya membuat platform media sosial dimana orang hanya bisa chatting dan bergosip, melakukan pivot menjadi platform pesan yang bisa diperluas untuk memaksimalkan fitur perdagangan akan menjadi hal logis untuk dilakukan.

Hambatan utamanya, menurut opini saya, ada di sistem pembayaran dan preferensi ponsel. Sistem pembayaran di smartphone akan memaksa KakaoTalk untuk berkolaborasi dengan pemilik sistem (seperti Apple atau Google) untuk menangani pembelian. Sementara kepemilikan kartu kredit bertumbuh dalam setahun terakhir, Pembayaran transaksi finansial secara online masih belum nyaman bagi sebagian orang Indonesia. Apa yang membuat mig33 menjadi sangat sukses di pembayaran mikro di Indonesia adalah kemampuannya untuk membayar dengan kas kecil (uang tunai) untuk membeli gift/kupon yang bisa di-redeem sebagai e-wallet untuk membayar berbagai barang di platform tersebut.

Sehubungan dengan masalah yang pertama, jumlah pengguna smartphone di Indonesia masih belum sebanyak feature phone. Ini akan menjadi pasar ceruk sampai angka penggunanya meroket. Bergantung pada smartphone akan menjadi langkah yang cerdik tetapi mereka harus menunggu sampai jumlah penggunanya menjadi signifikan. Jika KakaoTalk bisa menyiasati dua permasalahan ini, bakal menjadi jaminan bahwa mobile commerce di Indonesia akan menuju ke level selanjutnya.

Previous Story

2,5 Triliun Rupiah, Nilai Transaksi E-Commerce Indonesia Tahun 2012

Next Story

Cronus Segera Dirilis Dalam Waktu Dekat

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi

Game Lokal Lokapala Ekspansi ke Asia Tenggara

Anda tentu sudah mengetahui tentang game mobile bernama Lokapala, bukan? Game dengan