Dark
Light

Mengatasi Tantangan dalam Migrasi Cloud bagi Perusahaan

2 mins read
May 14, 2020
cloud aws

Pemanfaatan komputasi awan (cloud computing) semakin diminati oleh perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya. Melalui pemanfaatan cloud, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, manajemen data yang lebih optimal, dan penghematan anggaran. Adaptasi digital yang dilakukan melalui penggunaan cloud juga membuat perusahaan dapat membuka ruang untuk inovasi baru melalui bantuan teknologi. Untuk itu, migrasi menuju pemanfaatan cloud dapat menjadi salah satu cara perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya di era digital ini.

Akan tetapi, proses migrasi tersebut tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan perusahaan sebelum melakukan migrasi ke cloud. Mulai dari penyusunan strategi yang tepat hingga kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang mumpuni. Untuk memahami lebih lanjut, berikut kami hadirkan hal-hal yang harus dicermati dalam persiapan migrasi cloud bagi perusahaan.

Menyiapkan Strategi Migrasi

Hal yang harus dilakukan pada tahap awal dalam proses migrasi operasional perusahaan Anda adalah menyusun strategi untuk keseluruhan rangkaian migrasi. Langsung melakukan migrasi operasional secara besar-besaran dalam satu waktu mungkin bukanlah hal yang bijak. Selain itu, proses adaptasi sistem kerja yang membutuhkan waktu juga harus dipertimbangkan. Anda juga dapat membagi proses migrasi ini ke dalam beberapa tahap sehingga tiap tahap dapat dievaluasi pelaksanaannya.

Di tahap awal ini, Anda mungkin dapat terlebih dahulu mencari tahu fitur-fitur cloud apa yang akan dimanfaatkan perusahaan, serta data apa saja yang akan perlu diintegrasikan dengan sistem cloud. Setelah itu, Anda dapat mulai melakukan pencarian penyedia layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, pelatihan karyawan, dan penentuan lama migrasi hingga sistem dapat dimanfaatkan sepenuhnya.

Atur Anggaran dan Kebutuhan Lainnya

Pemanfaatan cloud yang tepat akan memberikan efisiensi anggaran operasional saat telah dioptimalkan. Akan tetapi, proses migrasi ke sistem tersebut memerlukan strategi yang cermat agar dapat mencapai penghematan biaya yang diinginkan. Setelah melakukan penyusunan strategi, Anda dapat mengatur anggaran untuk menyesuaikan pelaksanaan strategi migrasi tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi besaran anggaran yang dibutuhkan. Mulai dari perencanaan arsitektur teknis, besarnya data yang dipindahkan, kegiatan operasional pemindahan, hingga biaya pelatihan karyawan yang dibutuhkan adaptasi sistem baru tersebut.

Kegiatan pelatihan karyawan penting untuk dilakukan dalam mengenalkan teknologi baru yang diadopsi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Pelatihan yang dilakukan secara bertahap akan membuat karyawan yang akan menggunakan sistem cloud secara langsung akan lebih mudah memahami operasional sistem baru tersebut. Selain itu, melalui pelatihan tersebut karyawan dapat lebih mengerti tata kelola data baru, sehingga pekerjaan akan lebih efektif dari awal pemanfaatan cloud.

Mulai dengan Migrasi ke Hybrid Cloud

Ada banyak cara bila perusahaan Anda ingin melakukan migrasi pengolahan data menggunakan sistem cloud, salah satunya adalah bertahap dengan menggunakan sistem hybrid cloud terlebih dahulu. Cara ini cukup bermanfaat apabila saat penyusunan strategi sebelumnya, Anda melihat belum semua aspek olah data perusahaan membutuhkan komputasi awan. Hal ini juga dapat membantu Anda untuk melakukan penghematan biaya dalam proses migrasi cloud.

Melalui pemanfaatan hybrid cloud, perusahaan dapat menciptakan kombinasi proses olah data melalui cloud dengan olah data on-premises secara langsung di dalam server atau data center perusahaan. Proses tersebut juga dilakukan secara terintegrasi sehingga manfaat cloud tersebut juga tetap dapat dirasakan meski melakukan olah data lokal. Hal ini juga bermanfaat untuk menjaga keamanan data penting dan sensitif karena dapat disimpan dan diproses langsung di server internal perusahaan. Hal ini juga dapat bermanfaat untuk mengatasi kebijakan yang mengharuskan perusahaan melakukan pengolahan data secara lokal di negara-negara tertentu. Pemrosesan data secara lokal juga membantu perusahaan menciptakan low latency sehingga data dapat diproses mendekati real-time.

Pilihan strategi migrasi cloud melalui proses olah data secara hybrid tersebut juga dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, dengan tetap dapat memanfaatkan fitur-fitur cloud yang dibutuhkan. Salah satu produk yang dapat menyediakan layanan pemrosesan data secara hybrid yang saling terintegrasi adalah AWS Outposts. Dengan penggunaan layanan hybrid cloud yang tepat, perusahaan Anda dapat mengatasi tantangan-tantangan dalam melakukan proses migrasi ke sistem cloud secara bertahap dan lebih efisien.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh AWS Outposts

Previous Story

Tahun 2020, Nilai Industri Game Diperkirakan Jadi US$159,3 Miliar

keuangan tencent Q1 2020
Next Story

Q1 2020, Pendapatan Tencent Capai Rp227 Triliun

Latest from Blog

Don't Miss

Qualcomm Umumkan Snapdragon G Series

Qualcomm Technologies mengumumkan portofolio terbaru yaitu Snapdragon G Series, yang

Snapdragon Academy 2023: Masa Depan AI adalah Hybrid

Artificial Intelligence saat ini memang sedang menjadi sebuah tren tersendiri