Dark
Light

Menanti Strategi Kompas Gramedia Sebagai Game Publisher

1 min read
May 30, 2012

TeknoUp pertama kali menuliskan artikel yang menyebutkan rumor Kompas Gramedia – Grup Majalah sedang mempersiapkan untuk memasuki segmen industri game dengan menjadi game publisher. Artikel ini menarik perhatian saya karena memang mulai bulan depan industri game lokal akan semakin menarik dengan munculnya beberapa nama yang terjun menjadi game publisher yang akan mendukung penerbitan game lokal. Kompas Gramedia juga sepertinya ingin ikut mengambil bagian di industri game lokal.

Dari beberapa informasi yang saya dapatkan, dari pihak yang dekat/tahu akan hal ini, semua membenarkan tentang langkah Kompas Gramedia yang sedang mempersiapkan untuk meluncurkan layanan game publisher mereka. TeknoUp menyebutkan bahwa fokus dari game publisher ini nantinya akan di client game (online game) dan mobile game (terutama iOS).

Beberapa sumber yang saya tanyakan mengatakan bahwa Kompas juga sudah mulai melakukan kontak dengan beberapa game developer/studio di Indonesia, salah satu kota yang jadi tujuan adalah Bandung. Bisa diperkirakan tentunya kontak ke game developer/studio lokal memang harus dilakukan secara intens untuk memastikan konten game yang akan diterbitkan.

Meski salah satu sumber mengatakan bahwa Kompas game publisher ini akan menjadi sebuah entitas baru yang terpisah dari entitas grup Kompas lain, sumber lain mengatakan bahwa game publisher milik Kompas ini akan berada di bawah naungan Gramedia Majalah. Kemungkinan kuat informasi yang kedualah yang akan dijalankan Kompas Gramedia.

Bagi saya sendiri berita ini cukup menarik, pertama tentunya kita mengetahui berapa banyak konten yang dimiliki jaringan grup Kompas yang berpeluang untuk dijadikan game, kerja sama dengan game developer/studio bisa dalam bentuk co-production, dimana konten dari Gramedia pengerjaan oleh game developer/studio. Di sisi lain, sumber daya Kompas tentunya juga cukup untuk menjadi publisher ‘murni’ yang berperan membantu memonetisasi dan membantu dalam hal pemasaran dari game dari pengembang lokal, dengan pengerjaan game secara penuh dilakukan oleh game developer/studio. Tetapi tentunya akan tetap menarik untuk melihat strategi apa yang akan dijalankan Kompas Gramedia nantinya.

Menjadi publisher untuk game lokal juga sepertinya akan semakin menjadi ‘tren’ di beberapa bulan ke depan, saya sendiri mendapatkan info, setidaknya dua perusahaan game yang cukup besar di Indonesia, yang sebelumnya fokus pada pembuatan game, baik yang dirilis sendiri atau berbentuk proyek akan mulai menjajal untuk menjadi game publisher, dan ada satu lagi (bukan game developer) yang sedang dalam proses peluncuran layanannya. Beberapa game publisher baru ini berfokus untuk menerbitkan game lokal. Pertumbuhan industri game di Indonesia kini memang semakin pesat, dan menarik minat tidak hanya pihak lokal tetapi juga para game publisher atau studio dari wilayah Asia lain. Menarik melihat akan segera bermunculan game publisher lokal yang memfokuskan diri pada game lokal.

Untuk Kompas Gramedia, kita tunggu bentuk, strategi dan kerja sama seperti apa yang akan ditawarkan sebagai game publisher. Saya juga akan mencari informasi tambahan, termasuk dari Kompas Gramedia tentang hal ini.

[Gambar]

Wiku Baskoro

Penggemar streetphotography, penikmat gadget, platform agnostic gamers, build Hybrid.co.id to make impact.

7 Comments

  1. wah wah industri game lokal di Indonesia makin maju aja.. Salut buat tim Kompas Gramedia yang berani fleksibel!

  2. Bukannya dulu (pada dekade ’90-an dan awal 2000-an) Elex Media Komputindo (bagian dari Kelompok Kompas Gramedia) pernah menjadi salah satu penerbit software terbesar di Indonesia. Software-software yang diterbitkannya pun sangat beragam, mulai dari software antivirus, bahasa, bisnis, multimedia, pendidikan, permainan, dan utilitas buatan lokal sampai software-software buatan luar negeri sekalipun. Salah satu katalog digital Elex Media yang saya miliki menyatakan, per tanggal 31 Juli 1998 Elex Media menerbitkan 527 judul software. Ada yang masih ingat dengan kemasannya yang khas dan file-file tertentu yang hampir selalu ada dalam setiap disketnya (*.EMK, ELEX.BAT, EMKC.EXE, INSTALL.BAT, KLAIM.BAT, README.EXE, README.TXT, dan UUHC.TXT)? 🙂

  3. eh, bener juga. sampe kelupaan jaman itu. kayaknya gw dulu juga pernah main nih. 🙂 

    tapi strategi yang sekarang akan lebih menarik, karena era mobile – ponsel dan tablet – yang digunakan sebagai perangkat untuk main game plus web selain situs khusus game seperti google – chrome dan + serta tentunya Facebook. 

    lagi cari info tambahan, termasuk tentang pergerakan elex media dulu. semoga nanti ada update tambahan.

    btw, thanks komentarnya. 

  4. Aga terlambat, di luar sana keberadaan game publisher sudah ngos-ngosan kerena terdesak oleh free online games (flash), mobile games (appstore, google play). Mungkin model publishing elektronik lebih cocok, tiru amazon appstore.

  5. bikin game kecil aja , yg cost ny gk gede tapi game nya unik interaktif. semacam game dari kairosoft. bener bener ngusung 8 bit. sukses buat gramedia

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

[Music Monday] Menjual Musik Anda ke Pasar International

Next Story

Segera Hadir di Kota Medan: HackerSpaceMDN

Latest from Blog

Don't Miss

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah