Dulu pernah nggak pakai ponsel lipat atau clamshell yang sempat populer di tahun 2000-an? Diprediksi smartphone foldable juga bakal jadi tren baru dalam beberapa tahun mendatang. Samsung sendiri sudah punya Galaxy Fold – tablet yang bertransformasi menjadi smartphone atau sebaliknya dan sekarang mereka baru saja mengumumkan Galaxy Z Flip di Indonesia.
Samsung Galaxy Z Flip adalah smartphone foldable yang layarnya terlipat secara horizontal. Pertama kali diperkenalkan di ajang Global Unpacked di San Fransisco bersama Galaxy S20 series.
Kata perwakilan Samsung Electronics Indonesia, Galaxy Z Flip diciptakan untuk mendukung gaya hidup dan kebutuhan para bold generation. Mereka yang menjadikan fashion dan kecanggihan teknologi sebagai bentuk ekspresi diri.
“Di Samsung, kami terus berupaya untuk menghadirkan inovasi yang bukan hanya mampu menjawab kebutuhan masyarakat hari ini, tapi juga menciptakan tren berteknologi untuk masa depan. Inilah mengapa, kami menghadirkan pengalaman ponsel layar lipat yang bukan hanya canggih, tapi juga stylish,” ungkap Denny Galant, Head of Product Marketing, IT & Mobile, Samsung Electronics Indonesia.
Hands-on Samsung Galaxy Z Flip
Satu hal yang terlintas dipikiran saya ketika melihat langsung Galaxy Z Flip ialah bisa disimpan di saku depan kemeja. Sebab, dalam posisi terlipat ukurannya sangat ringkas.
Saat dibuka, akan disuguhkan Infinity Flex Display berbekal panel Dynamic AMOLED 6,7 inci beresolusi 2636×1080 piksel dalam aspek rasio 21,9:9 yang asyik buat nonton film. Di pucuk layar ada punch hole, tempat kamera depan 10MP (f/2.4) bersemayam.
Layar ini tidak mengandalkan bahan polimer fleksibel seperti sebelumnya, melainkan Ultra Thin Glass (UTG) – kaca tipis hasil rancangan Samsung sendiri. Bezel sekeliling layarnya semacam ada kawat agak tebal dan terlihat agak kaku, karena kompleksitasnya Galaxy Z Flip sendiri masih diracik di Korea.
Yang unik lagi ialah engselnya, “Freestop Hinge” begitu Samsung mengucapnya, dirancang agar Galaxy Z Flip bisa ditekuk secara leluasa, tidak harus terkunci pada sudut-sudut tertentu. Engselnya diklaim mampu bertahan hingga 200.000 kali. Jadi, bila sehari buka tutup smartphone sebanyak 100 kali – artinya bisa bertahan sampai 5 tahun.
Sistem engsel tersembunyi tersebut didukung mekanisme dual CAM untuk memastikan setiap proses membuka dan menutup berlangsung lancar dan stabil. Juga dilengkapi teknologi pembersih terbaru dari Samsung, menggunakan serat nilon yang dibuat dengan teknologi pemotongan mikro untuk membersihkan berbagai kotoran dan debu.
Android 10; One UI 2
Samsung Galaxy Z Flip sudah menjalankan sistem operasi Android terbaru, Android 10 dengan One UI versi 2.1 dengan UX yang diciptakan secara khusus guna memberikan pengalaman baru. Dalam hal ini, Samsung bekerja sama dengan Google untuk merancang mode Flex – user experience yang dirancang khusus untuk smartphone foldable.
Ketika smartphone dibuka dengan posisi 90 derajat, mode Flex secara otomatis membagi layar Galaxy Z Flip menjadi dua layar 4 inci, sehingga pengguna dengan mudah dapat melihat konten pada layar bagian atas dan mengaturnya melalui layar bagian bawah.
Soal spesifikasi, Galaxy Z Flip ditenagai oleh SoC Snapdragon 855 Plus, RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB tanpa slot microSD. Kapasitas baterainya 3.300 mAh dan memiliki sistem baterai ganda. Pengisian baterai dapat dilakukan dengan kabel atau nirkabel dan terdapat fitur Wireless PowerShare yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengisian daya terhadap Galaxy Buds, Galaxy Watch atau perangkat kompatibel lainnya secara nirkabel.
Bila tertarik, Samsung Galaxy Z Flip tersedia dalam jumlah terbatas dengan pilihan warna Mirror Purple dan Mirror Black. Kalian dapat langsung pre-oder mulai tanggal 12 -23 Februari 2020 dengan harga Rp21.888.000.