ESL One Los Angeles qualifier sudah berjalan. Kesempatan ini menjadi ajang Void Spirit dan Snapfire untuk unjuk gigi. Sejak dilepas oleh Ice Frog ke captains mode pada patch 7.24 kemarin, banyak tim Dota 2 yang mengadaptasikan strategi mereka dengan Snapfire dan Void Spirit. Jarang sekali Void Spirit dan Snapfire dilepas dalam suatu pertandingan. Tetapi pada artikel kali ini, saya akan membahas Snapfire saja. Pasalnya, pick and ban rate Snapfire mencapai 91.67% di ranah kompetitif kali ini. Kenapa Snapfire memiliki popularitas sebesar itu?
Serbaguna, first pick phase material
Ketika fase pick pertama, terdapat dua kategori hero yang akan diambil: hero yang fleksibel atau yang overpowered. Hero fleksibel adalah hero yang bisa dimainkan di banyak peran. Snapfire bisa dimainkan di posisi offlane atau support sekalipun berkat semua skill yang ia miliki. Hero yang fleksibel sangat berguna bagi tim dalam membaca strategi musuh di fase pick kedua dan ketiga. Sehingga timnya masih memiliki banyak opsi untuk penerapan posisi hero.
Bisa menolong teman dan membantu inisiasi
Skill Firesnap Cookie miliknya sangat berguna di banyak kondisi. Skill ini akan membuat teman atau dirinya melompat dalam jarak pendek. Lalu memberikan efek stun dan damage kepada musuh yang berada di dalam radiusnya. Yang membuat skill ini sangat berguna adalah efek lompatnya yang bisa dipakai di dua skenario, yaitu membantu inisiasi atau menyelamatkan teman yang dalam bahaya sekalipun.
Damage besar dan crowd control di setiap skill-nya
Michael “KelThuzard” Samsir berkomentar, Snapfire memiliki potensi laning phase yang bagus. Setiap skill yang ia miliki bisa dipakai untuk mendominasi musuh. Bukan hanya damage, Snapfire juga memberikan crowd control di skill-nya. Scatterblast memberikan 290 magical damage dan efek movement speed slow sebesar 100% selama 1 detik. Dengan Scatterblast, Snapfire bisa melakukan inisiasi yang baik di awal game dan juga membersihkan lane dengan damagenya yang besar. Lalu skill keduanya yaitu Firesnap Cookie juga memberikan magic damage sebesar 300 dan efek stun selama 2.5 detik. Masih ada Lil’ Shredder yang menguatkan right click dari Snapfire dengan efek rapid fire dan juga memberikan musuh efek attack speed slow sebesar 30 per stack. Lil’ Shredder sangat membantu Snapfire untuk beradu damage dengan musuh, terutama di awal game. Musuh yang terkena efek attack speed slow tidak akan bisa bertukar damage dengan Snapfire.
Dan yang terakhir, skill ultimate-nya Snapfire yaitu Mortimer Kiss. Damage-nya terlalu konyol bagi saya. Mortimer Kiss memberikan damage sebesar 200/300/400 pada setiap proyektilnya dan burn damage per second sebesar 50/75/100. Apabila Anda terkena setidaknya 3 proyektil Mortimer Kiss, damage yang Anda terima adalah 1500 magic damage. Total proyektil Firespit yang bisa ia keluarkan adalah 8 atau 16 dengan bantuan talent level 25. Belum lagi efek slow yang diberikan oleh Mortimer Kiss dapat membantu Snapfire untuk mengarahkan proyektil lebih mudah lagi. Memang tidak mudah untuk melakukan setup team fight dengan Mortimer Kiss. Karena itu, para tim Dota 2 mulai membentuk strategi untuk memaksimalkan Snapfire. Dengan adanya pick Faceless Void, Mars atau Disruptor akan sangat membantu Snapfire untuk melancarkan Mortimer Kiss-nya.
Farming cepat, bahkan sebagai support 5 sekalipun
Keputusan Ice Frog untuk menghilangkan talent gold per minute sangat menyulitkan kehidupan para support. Tetapi hal ini bukan masalah bagi Snapfire. Dengan Scatterblast dan Firesnap Cookie, ia bisa menghabiskan creep wave atau jungle camp dengan mudah. Maka para pemain profesional yang menggunakan Snapfire memilih untuk membuat Guardian Greaves. Sebuah item mahal tetapi Snapfire bisa membelinya dengan mudah.
Jadi yang bisa saya simpulkan adalah, terlalu banyak kegunaan dari Snapfire untuk dilewatkan. Ia versatile, dapat memenangkan laning phase dengan mudah, berguna di setiap situasi dan punya damage yang sangat besar.