Turnamen Pro Evolution Soccer (PES) SEA Finals 2020 akan diadakan pada 4-5 April 2020 di Yangon, Myanmar. Kompetisi tersebut akan menggunakan format baru. Kali ini, para pemain tidak lagi bertanding sendiri-sendiri. Sebagai gantinya, mereka akan bertarung sebagai tim. Dalam setiap pertandingan, akan ada tiga game yang diselenggarakan, yaitu satu game 1v1 dan dua game 2v2. Karena itulah, kali ini, Liga1PES akan mencari lima pemain PES terbaik di Indonesia.
Untuk mencari lima pemain yang akan mewakili Indonesia, Liga1PES mengadakan tiga babak kualifikasi: dua babak kualifikasi offline dan satu babak kualifikasi online. Kualifikasi online diadakan sepanjang bulan Februari 2020. Di sini, dicari dua pemain yang akan berlaga dalam pertandingan 2v2. Jika tertarik, Anda bisa mendaftarkan diri di sini. Babak kualifikasi ini akan diadakan dalam empat seri dan delapan tim terbaik akan masuk ke seri final. Anda bisa melihat jadwal pertandingan dari masing-masing seri pada gambar di bawah.
Sementara itu, dua babak kualifikasi akan diadakan secara offline. Liga1PES bekerja sama dengan Indonesia Gaming League (IGL) untuk mengadakan babak kualifikasi di Jakarta. Sayangnya, saat ini belum ada informasi tentang tempat dan waktu dari babak kualifikasi tersebut. Satu hal yang pasti, babak kualifikasi tersebut ditujukan untuk mencari satu pemain terbaik yang akan berlaga dalam game 1v1. Babak kualifikasi terakhir, yang juga diadakan secara offline, bertujuan untuk mencari dua pemain terbaik yang akan digabungkan sebagai tim dalam pertandingan 2v2.
Dalam babak kualifikasi online, peserta harus mendaftar sebagai tim. Sementara dalam kualifikasi offline, pemain yang dipasangkan sebagai tim adalah dua pemain terbaik. Terkait hal ini, pendiri Liga1PES Valentinus Sanusi menyadari bahwa tidak tertutup kemungkinan, kedua pemain tersebut tidak cocok dengan satu sama lain. “Tapi saya yakin, pemain dengan kualitas yang baik pasti bisa adaptasi dengan permainan mode apapun,” kata Valentinus ketika dihubungi oleh tim Hybrid melalui pesan singkat.
Liga1PES juga mencari mitra untuk mengadakan babak kualifikasi offline. Satu-satunya syarat untuk menjadi rekan adalah memiliki PlayStation 4 dan game PES yang bisa dimainkan dengan online. Ketika ditanya tentang hal ini, Valentinus menjelaskan, “Rental di Indonesia itu banyak, tapi belum terstruktur. Nah, kita coba buka peluang buat komunitas/pelaku di lokal yang mau bekerja sama dengan kita, buat sama-sama mengembangkan komunitas PES di jalur pretasi yang kita buat di Liga1PES.”
Pihak yang terpilih sebagai mitra berkewajiban untuk mengadakan kompetisi yang sesuai standar yang telah ditentukan. Sementara itu, salah satu hak yang didapatkan oleh mitra adalah mendapatkan promosi dan publikasi tempat acara di media sosial Liga1PES serta dapat memungut biaya pendaftaran dari peserta. Ke depan, mitra juga mendapatkan hak prioritas untuk menjadi rekan Liga1PES untuk acara yang akan datang.
Valentinus menyebutkan, pemain PES Indonesia cukup disegani di kancah internasional. Memang, tahun lalu, Rizky Fadhian berhasil masuk ke babak semifinal dalam PES World Finals. Menurut Valentinus, salah satu alasan mengapa ada cukup banyak pemain PES berbakat di Indonesia adalah karena PES adalah game yang “merakyat”.
“Game PES itu salah satu game yang sudah menjadi game rakyat. Pertama, karena sepak bola. Kedua, karena ada banyak rental. Budaya itu sudah mengakar di masyarakat. Biar sekarang eranya mobile esports, tapi saya percaya, game rakyat ini masih eksis, tinggal bagaimana kita bisa ‘mengelola’ komunitas ini menjadi sesuatu yang produktif, positif, dan bahkan bisa jadi kebanggaan untuk komunitas lokal, di kota mereka atau bahkan untuk Indonesia,” ujar Valentinus.
Meski mengaku dia tidak dapat menjelaskan tentang pengelolaan komunitas yang baik, dia percaya, jika seseorang bisa menunjukkan jalan yang baik pada komunitas, dia harus melakukan itu. “Kadang, tugas kita mungkin membangun jalan itu, supaya komunitas bisa berjalan di jalan yang baik,” katanya. “Kadang jalan baik itu bukan jalan yang mau dilewati oleh banyak orang, tapi itu harus mulai dibangun dari sekarang dan hasilnya mungkin baru terlihat beberapa tahun kemudian.”
Liga1PES sendiri berusaha untuk mengembangkan ekosistem esports PES dengan membuat kompetisi dengan struktur yang jelas dan mengikuti standar internasional. Mereka juga fokus pada prestasi pemain. “Pemain yang tadinya cuma main di rental, sekarang kita lihat beberapa pemain dikontrak klub-klub sepak bola Thailand,” ujarnya. “Dan itu bukan karena Liga1PES semata, tapi peranan pemain lebih penting. Karena mereka yang menjalani, mereka yang bekerja keras mengejar itu, bahkan bertahun-tahun.”
Dia melanjutkan, “Sekarang, banyak event esports yang mungkin menawarkan hadiah ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Tapi, uang hadiah seharusnya bukan jadi prioritas membangun komunitas. Karena, kalau tolok ukurnya ekonomi, nggak bakal ada batasnya. Tapi, dampak bagaimana kita membawa komunitas ke level yang lebih baru. Hadiah uang bisa habis setelah event, tapi kalau prestasi bakal terus ‘nempel’ jadi title pribadi pemain. Dan hanya prestasi yang bisa buat pemain naik tingkat.”