Sejak dirilis di tahun 2015, Discord sudah berevolusi menjadi lebih dari sebatas software voice chat-nya para gamer. Berbagai fitur baru Discord kembangkan hingga akhirnya menjadi platform yang matang; sejak 2018, mereka bahkan sudah resmi berjualan game layaknya Steam.
Masalahnya, tidak semua fitur baru itu berguna. Discord sendiri sadar akan hal ini, dan mereka pun memutuskan untuk ‘bersih-bersih’ demi menjaga platform-nya tetap ringan, serta tidak mengganggu fungsi utamanya sebagai medium chatting lisan maupun tulisan.
Dampak dari keputusan ini adalah, Discord telah menghapus fitur Activity Feed dan Library. Discord menjelaskan bahwa Activity Feed terkesan sia-sia semenjak mereka merilis fitur Channel Following. Keduanya sama-sama dirancang supaya pengguna bisa mengikuti kabar game terbaru. Bedanya, Channel Following jauh lebih berguna karena dapat dikustomisasi.
Untuk Library, penghapusannya didasari oleh masukan dari banyak pengguna yang merasa fitur ini tidak terlalu berguna. Pasalnya, walaupun kita membeli game dari Discord Store, game-nya tetap bisa diakses tanpa harus melalui Discord. Maka dari itu, fitur ini jelas semakin terkesan sia-sia buat mereka yang memilih Steam atau Epic Games Store sebagai toko langganannya.
Kalau Anda masih melihat tab Library di aplikasi Discord, Anda bisa menonaktifkannya melalui menu Appearances di dalam User Settings. Ke depannya, jangan kaget semisal Discord mengeliminasi fitur-fitur lain yang kurang berguna dan malah membebani platform-nya.