Dark
Light

Agate Gaet CIAYO Pelopori Gim Visual Novel Pertama di Indonesia

1 min read
January 27, 2020
Game Novel Visual Agate
CEO Agate, Arief Widhiyasa saat peluncuran Memories buah kerja sama dengan CIAYO Comics

Agate selaku studio pengembang gim melakukan gebrakan dengan meluncurkan gim berbalut visual novel. Alasan konten permainan ini diciptakan salah satunya untuk memberi pilihan yang lebih beragam untuk pemain dari kalangan perempuan, mengingat jumlahnya yang sangat tinggi di Indonesia.

Agate bekerja sama dengan CIAYO, platform komik berbasis web, dalam menciptakan platform gim visual novel. Dalam proyek ini, Agate yang menggarap gim, sementara CAIYO yang mengembangkan intellectual property (IP). Hasilnya adalah aplikasi Memories yang memuat sejumlah judul gim visual novel.

Kepada DailySocial, CEO Agate Arief Widhiyasa menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memutuskan mereka membuat Memories. Pertama adalah besarnya potensi pasar. Potensi pasar yang ia maksud adalah jumlah gamer di Indonesia yang ternyata didominasi oleh perempuan.

“Sebenarnya saat ini 66% gamer di Indonesia adalah perempuan tapi tidak banyak game khusus untuk mereka,” ujar Arief.

Dalam sebuah riset, gamer perempuan, khususnya di kelas casual game, memang tercatat mencapai 66%. Persentase cukup mewakili seberapa besar potensi yang bisa dipetik oleh para pengembang untuk meramu gim yang lebih ramah untuk selera perempuan.

Alasan berikutnya menurut Arief adalah nihilnya platform gim yang menitikberatkan storytelling yang interaktif juga imersif. Sekalipun ada gim bergaya seperti itu, semuanya adalah ciptaan pengembang luar negeri dengan muatan cerita yang belum tentu sejalan dengan selera pasar di sini.

Memories yang saat ini baru bisa diperoleh di PlayStore sudah ada sekitar 15 judul gim visual novel di dalamnya. Ada yang ceritanya bergenre romantis, misteri hingga chat story. Chat story artinya penuturan cerita dibalut dalam tampilan aplikasi percakapan. Selain itu ada juga Dilan 1990 dan Dilan 1991 ciptaan Pidi Baiq yang menjadi judul andalan di platform ini.

Bungkus demikian dinilai lebih efektif dalam menyampaikan cerita dan membuat pengguna berlama-lama membaca. “Seperti kita tahu tingkat literasi kita kan peringkat kedua dari bawah,” imbuh Arief.

Memories saat ini sudah diunduh oleh 500 ribu kali di PlayStore. Dengan sifatnya yang gratis, gim ini juga menyediakan fitur-fitur tambahan yang berbentuk in-game purchases dengan kisaran Rp9.000 hingga Rp300.000.

Arief berharap aplikasi ini dapat berjalan dalam waktu panjang sehingga mampu menstimulasi minat baca yang akhirnya menghasilkan bacaan yang menarik untuk pembaca, wadah bagi penulis cerita, dan para pengembang gim. Agate pun berencana menggelar lomba berhadiah bernilai Rp100 juta untuk para penulis guna menggairahkan gim visual novel ini.

“Ke depan kita akan membuat ini sebagai platform terbuka untuk semua penulis sehingga nanti semua orang bisa membuat game di atas platfrom kita,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Reinkarnasi Platform Video Pendek Vine, Byte, Resmi Diluncurkan

Next Story

Terhadang Virus Corona, WESG 2019 Asia Pacific CS:GO Final Kembali Ditunda

Latest from Blog

Don't Miss

Sambut Hari Gim Indonesia (HARGAI) 2024, Agate Akan Rilis Game Baru

Dalam rangka peringatan Hari Gim Indonesia (HARGAI) 2024, Agate International

Gelar TSA Game Fest, Agate Academy Gandeng Kominfo dan Disparbud Jabar

Agate International melalui Agate Academy bekerja sama dengan Digital Talent