Caster memegang peran yang krusial ketika siaran berlangsung. Para caster talent inilah yang bertanggung jawab untuk menjadi “muka” dari acara dan menemani para penonton di venue ataupun livestream. Untuk penyiaran liga yang memakan waktu panjang, penonton akan terbiasa untuk melihat para caster talent yang ada di siaran liga tersebut. Apabila digantikan, penonton akan merasa aneh melihat sesuatu yang berbeda dari yang biasa mereka tonton.
Dalam hal ini, saya akan berikan contoh kasus dari Riantoro “Bro Pasta” Yogi dan Florian “Wolfy” George di PUBG Mobile. Mereka menemani penonton setia PUBG Mobile Club Open selama sebulan penuh dalam siarannya. Setiap hari, ketika penonton membuka siaran tersebut, mereka sudah punya ekspektasi akan melihat Bro Pasta dan Wolfy. Ketika satu turnamen besar PUBGM berjalan di Indonesia, tidak adanya Bro Pasta di lineup caster membuat para penonton geram. Hasilnya adalah, para penonton yang melakukan spam di livestream chat meminta Bro Pasta untuk melakukan cast sembari mengejek caster yang sedang siaran.
Di Overwatch League yang akan memasuki musim ketiganya, mereka kehilangan 5 orang shoutcaster yang memutuskan untuk mengundurkan diri dengan alasan masing-masing. Banyak yang mempertanyakan Blizzard mengenai hal ini. Overwatch League sendiri sedang kesulitan untuk mempertahankan viewership mereka. Dengan segala cara mereka lakukan untuk mendapatkan penonton. Salah satu sumber bahkan mengatakan bahwa Overwatch League menaruh siaran mereka di homepage beberapa website media terkenal. Dengan adanya caster talent yang berpengalaman saja mereka masih kesulitan untuk mengembangkan viewership, apalagi tanpa caster tersebut?
Caster talent yang meninggalkan Overwatch League adalah Christopher “MonteCristo” Mykles, Erik “DoA” Lonnquist, Chris Puckett, Auguste “Semmler” Massonnat, dan Malik “Malik” Forté.
MonteCristo merupakan salah satu caster pertama yang bergabung dengan Overwatch League. Pengalaman dia di esports sudah panjang sekali. Menjadi pelatih di Counter Logic Gaming, shoutcaster League of Legends Korea Selatan dan menjadi co-owner dari organisasi esports. Yang saya maksud di sini adalah, bagaimana Blizzard rela untuk kehilangan orang seperti MonteCristo di Overwatch League. Melalui Twitter-nya, MonteCristo menjelaskan kepergiannya didasari oleh perbedaan pendapat dengan para petinggi di Overwatch League setelah hengkangnya Nate Nanzer selaku Commissioner of the Overwatch League.
“Saya merasa para petinggi Overwatch League saat ini tidak ada yang mengerti esports sama sekali. Kepergian Nate berdampak sangat besar, karena dialah orang yang mengerti Overwatch dan para penontonnya.”
Sama seperti MonteCristo, DoA juga menyebutkan perbedaan pendapat menjadi penyebab dirinya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Overwatch League. DoA berencana untuk melanjutkan karir sebagai freelance caster. Ia menginginkan untuk bisa melakukan cast di banyak game. Sebelumnya DoA tidak bisa melakukan hal ini karena memiliki kontrak dengan Overwatch League.
Chris Puckett melalui video di Twitter-nya mengabarkan kepergiannya bukan karena Blizzard. Istrinya yang mendapatkan kenaikan pangkat di pekerjaannya memaksa Chris untuk menetap di New York bersama istrinya. Sebelumnya mereka sempat menetap di New York, tetapi karena pekerjaan Chris di Overwatch League mereka berpindah ke Los Angeles. Chris juga menambahkan bahwa ia sekarang berencana untuk menjadi freelancer lalu ingin melakukan casting game Overwatch dan Call of Duty.
Semmler juga mengumumkan bahwa ia tidak lagi bekerja full time di Overwatch League. Tetapi ia tidak mengatakan alasannya keluar dari OWL tersebut.
Yang paling terakhir meninggalkan Overwatch adalah Malik. Ia sudah menjadi bagian dari Overwatch League ketika menjadi host saat inaugural season 2018. Keputusannya untuk keluar dari Overwatch League sedikit berbeda dengan DoA dan MonteCristo. Mengutip dari Kotaku, Malik mengakui bahwa ia tidak puas dengan gaji yang ditawarkan oleh Blizzard dan memutuskan untuk keluar. “Saya merasa banyak sekali yang sudah saya lakukan di Overwatch League, dan saya berharap angka yang lebih dibandingkan musim sebelumnya. Tetapi sepertinya Blizzard tidak setuju dengan angka yang saya inginkan.”
Seperti yang saya jelaskan di awal artikel, kehilangan caster talent yang sudah lama menemani acara tersebut berjalan bisa memberikan dampak negatif. Kita bisa melihat kebenarannya nanti di Overwatch League yang akan memulai musimnya pada bulan Februari mendatang. Anda juga bisa melihat artikel mengenai penjelasan musim baru Overwatch League di sini.