Dark
Light

KoinWorks Segera Tambah Lender Institusi dari Luar Negeri Tahun Depan

1 min read
December 20, 2019
KoinWorks mengungkapkan segera menambah dua lender institusi dari luar negeri akan segera diumumkan pada kuartal pertama tahun depan
Hingga November 2019, pertumbuhan penyaluran pinjaman di KoinWorks mencapai 317% secara year on year / KoinWorks

KoinWorks mengungkapkan segera menambah portofolio lender institusi dari luar negeri mulai tahun depan. Disebutkan ada dua calon lender potensial yang segera diumumkan paling lambat kuartal pertama tahun 2020.

Co-Founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono masih enggan mendetailkan identitas calon lender-nya tersebut. Namun, penambahan lender ini menjadi strategi perusahaan dalam meningkatkan angka penyaluran pinjaman kepada para borrower.

Dia menjelaskan perusahaan sudah menarik lender institusi sejak awal 2018, ditandai dengan masuknya Saison Modern Finance. Lalu pada pertengahan tahun bergabung Bank Mandiri.

“Tahun ini ada Sampoerna dan Bank CIMB Niaga. Kita sudah ada lagi yang [lender institusi] internasional. Realisasi mungkin kuartal pertama 2020,” katanya kepada DailySocial, Jumat (20/12).

Benedicto enggan menyebut total fasilitas kredit yang didapat dari lender institusinya tersebut. Akan tetapi, bila ditotal untuk selurahnya sudah lebih dari Rp100 miliar.

Kontribusinya terhadap penyaluran pembiayaan masih terbilang belum mendominasi, sekitar 30% dibandingkan lender ritel 70%. Akan tetapi, perusahaan justru tidak ingin mengubah komposisi lender institusi lebih dominan karena ada perbedaan dari sisi perilaku dan preferensi produk.

“Justru kami lihat [lender] ritel dan institusi akan saling melengkapi karena behaviour dan product preference berbeda.”

Hingga November 2019, pertumbuhan penyaluran pinjaman di KoinWorks mencapai 317% secara year on year, dengan nominal rata-rata per bulannya Rp250 miliar. Dari sisi pengguna (borrower) meningkat 178%. Persebaran borrower mayoritas tersebar di Jawa (59,44%), Sumatera (21,30%), dan Kalimantan (7,75%).

Melihat besarnya antusias pengguna di Jawa yang cukup besar, perusahaan membuka tiga kantor cabang di Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Total karyawan mencapai lebih dari 230 orang.

Kabar terakhir, perusahaan mengantongi izin usaha dari OJK sebagai perusahaan p2p lending. Secara total ada 25 perusahaan yang memiliki izin dari OJK, dari total 144 perusahaan yang mengantongi status terdaftar.

Application Information Will Show Up Here
TikTok di Indonesia
Previous Story

Strategi TikTok Mengembangkan Ekosistem dan Bisnis di Indonesia

Next Story

Facebook Akuisisi PlayGiga, Indikasikan Ketertarikannya Terhadap Cloud Gaming

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Aset kripto kini ditangani OJK, bukan lagi Bappebti

Aset Kripto Diawasi OJK, Inilah Semua yang Perlu Diketahui

Setelah sekian lama ditangani oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan