Dark
Light

BRI Buat “Ceria”, Aplikasi Khusus Layani Kartu Kredit Virtual

1 min read
December 12, 2019
Bank BRI merilis aplikasi BRI Ceria, layanan paylater atau kartu kredit virtual untuk menyasar debitur underbanked dengan pinjaman 500 ribu hingga 20 juta
(Tengah) Direktur Digital, TI dan Operasi Bank BRI Indra Utoyo / Bank BRI

BRI merilis aplikasi BRI Ceria, layanan paylater atau kartu kredit virtual untuk menyasar debitur yang underbanked. Aplikasi sudah dapat diunduh, namun baru tersedia versi Android.

Dalam penjelasannya, BRI Ceria memberikan pinjaman mulai dari Rp500 ribu sampai Rp20 juta dan tenor 1-12 bulan. Bunga per bulannya 1,42% atau 17,04% dalam setahun. Bila terlambat membayar, nasabah akan dikenakan tambahan 3% dari jumlah tagihan atau maksimal Rp150 ribu.

Fasilitas tersebut hanya diberikan untuk nasabah BRI. Hal ini sebagai strategi BRI dalam melakukan credit scoring dan mencegah wanprestasi.

Prosedur lainnya yang harus dipenuhi nasabah adalah berusia 21-50 tahun, minimal penghasilan Rp3 juta, dan memiliki NPWP.

Pihak BRI mengklaim bila seluruh data sudah diserahkan, proses verifikasi hanya memakan waktu 30 menit. Bila disetujui, limit kredit dapat digunakan untuk berbelanja di merchant online. Konsep ini sama dengan produk sejenis yang dikeluarkan Kredivo dan Akulaku.

Untuk tahap awal, BRI Ceria sudah dapat digunakan berbelanja di Tokopedia, pembelian tiket penerbangan di situs Panorama JTB, dan e-commerce produk elektronik Dinomarket.

Dikutip dari Kontan, Direktur Digital, TI, dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, Ceria adalah paylater dari BRI dengan limit pinjaman maksimal Rp20 juta untuk nasabah ultra mikro.

“Produk baru Ceria sebentar lagi keluar, paylater-nya BRI yang Rp20 juta ke bawah untuk ultra mikro,” katanya.

Sebelumnya, strategi bisnis serupa juga telah dilakukan BRI melalui anak usahanya, BRI Agro, dengan aplikasi Pinang.

Pengembangan BRIBOX

Tahun depan perseroan akan melanjutkan inisiasi digital melalui BRIBOX, yakni modernisasi infrastruktur jaringan unit kerja seluruh Indonesia, modernisasi data center berbasis cloud, dan implementasi modernisasi core banking.

Inisiasi tersebut akan menyerap anggaran terbesar untuk belanja modal BRI terkait TI. Indra menjelaskan, tahun depan bank menyiapkan anggaran Rp4,2 triliun, naik 13,5% dibandingkan anggaran tahun ini.

“Efek modernisasi utamanya kesiapan menghadapi pertumbuhan dan inovasi layanan digital yang fleksibel, terukur, secured serta reliable.”

Transaksi digital kini mendominasi keseluruhan total transaksi di BRI. Sekitar 80% datang dari non-branch. Alhasil perseroan berencana untuk mengalihkan peran pegawai di cabang menjadi pendamping dan penyuluh nasabah.

“Pengurangan branch adalah konsekuensi yang normal, namun perannya pun nanti akan dipikirkan ulang. Peran teller yang sekarang di-repurpose karena ke depan akan banyak self service dan assisted,” pungkas Indra.

Application Information Will Show Up Here
Previous Story

Kabar Mengatakan BnTeT Dilirik Gen.G Untuk Jadi Pemain Kelima

Next Story

Cara Topup Saldo Dana dengan BCA Mobile Banking

Latest from Blog

Don't Miss

Samsung dan BRI Rilis Kartu Kredit, Samsung BRI Credit Card

Samsung terus berkomitmen untuk memahami kebutuhan penggunanya dan mempermudah berbagai
BRI kerja sama dengan Google Cloud

Gandeng Google Cloud, BRI Ingin Majukan Inklusi Keuangan Lewat Perbankan Digital

Sebagai bank milik pemerintah, Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) memiliki