Dark
Light

Melalui Sistem Gamifikasi, Aplikasi Feet’s Ingin Bantu Perusahaan Tingkatkan Produktivitas Karyawan

1 min read
October 29, 2019
Aplikasi Feet's
Head of Project William Loh (paling kiri), Ellyana Rosaline (paling kanan), dan pimpinan Feet's dalam acara peluncuran di Jakarta

Peluang bisa ditemukan dari mana saja. Feet’s, sebuah startup asal Malaysia, melihat peluang itu dari aktivitas sehari-hari para karyawan perusahaan.

Beroperasi di Indonesia sejak April 2019, Feet’s baru saja meluncurkan aplikasinya pada Selasa (29/10). Aplikasi Feet’s ini bertujuan membantu perusahaan mengelola keterlibatan karyawan melalui pendekatan gamifikasi.

Head of Project Feet’s William Loh menyebut produk mereka bergerak dari premis bahwa kondisi karyawan dapat menentukan tingkat produktivitas. Dengan demikian, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan menyenangkan jadi hal wajib untuk menyokong kondisi karyawan. Dia juga mengatakan kerap kali ada jarak antara pekerja dengan atasan.

Hal tersebut turut dikemukakan dalam laporan bertajuk “Global Employee Engagement Trends 2018” bahwa hanya 65 persen karyawan di perusahaan Asia Pasifik yang merasa terlibat mendalam dengan perusahaan.

“Kami sangat senang dapat memperkenalkan Feet’s di Indonesia guna membantu perusahaan mengubah cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi dengan karyawan mereka, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, menyenangkan, sehat, dan produktif,” ujar William dalam peluncuran Feet’s.

Aplikasi Feet’s memiliki 5 fitur utama. Salah dua di antaranya adalah T’ing yang merupakan kotak saran dan Makan Buddy berfungsi mempertemukan sesama karyawan yang hendak istirahat makan siang.

Melalui sistem gamifikasi, Feet’s memberi poin atas setiap aktivitas karyawan melalui aplikasi ini. Semakin tinggi poin yang terkumpul, semakin besar pula kesempatan seorang karyawan memenangi suatu hadiah berupa potongan harga berbagai macam produk.

Alasan ekspansi ke Indonesia

Dengan 136,18 juta angkatan kerja, Indonesia jelas pasar yang menggiurkan bagi platform seperti Feet’s ini. Termasuk populasi angkatan milenial yang mencapai 39 persen dari total angkatan kerja tadi.

“Memang milenial ini lebih aktif dalam menggunakan mobile, tapi kami fokus ke semua lapisan [usia], tidak hanya milenial saja,” kata Managing Director Feet’s Ellyana Rosaline.

Setelah beberapa bulan beroperasi, Feet’s mengklaim sudah menggaet tiga perusahaan sebagai pelanggan mereka dengan total pengguna sekitar 5000 orang. Salah satu perusahaan yang sudah berlangganan jasa Feet’s adalah Perusahaan Gas Negara (PGN).

Monetisasi bisnis

Menurut Ellyana, arus pendapatan Feet’s hanya terjadi lewat biaya berlangganan. Perusahaan mana pun yang hendak memakai jasa Feet’s akan dikenakan biaya Rp18.000/bulan/orang. Lebih dari itu pihaknya mengaku belum punya cara monetisasi lain.

“Belum ada biaya lain lagi karena itu sudah bundle,” ucap Ellyana singkat.

Dari segi pendanaan, Ellyana menyampaikan pihaknya masih berstatus bootstrap. Kendati begitu, Feet’s berencana melakukan IPO pada tahun depan. Mereka yakin dalam satu tahun ini dapat menggaet lebih banyak perusahaan terutama dari kalangan pemerintah dan konglomerasi.

“Kita approach banyak sekali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang butuh engagement mengingat banyaknya milenial di angkatan kerja,” pungkas Ellyana.

Application Information Will Show Up Here
Startup ride hailing penantang Gojek dan Grab, Bonceng, hadir di Jabodetabek. Telah meggaet sekitar tiga ribu mitra pengemudi
Previous Story

Optimisme Bonceng Masuk ke Ranah “Ride Hailing”

Belajar dari pengalaman Nadiem Makarim dan dua kandidat Presiden Partai Demokrat Andrew Yang dan Beto O’Rourke yang bisa diterapkan di pemerintahan
Next Story

Lima Cara Unik Penggiat Industri Teknologi yang Bisa Diterapkan di Pemerintahan

Latest from Blog

Don't Miss

Hotel Gaming di Malaysia Ini Cocok Bagi Anda yang Ingin Liburan Namun Tidak Bisa Lepas dari Game

Melihat kondisi pandemi yang telah mereda, tentunya banyak orang yang

Netflix Akuisisi Developer Game Asal Finlandia, Jumlah Pemain Metaverse The Sandbox Capai 2 Juta Orang

Tren akuisisi di industri game masih berlanjut. Minggu lalu, Netflix