Dark
Light

Tips Membangun Karier dari Mantan Host Esports Tencent, Wu “Dido” Jingjing

3 mins read
October 17, 2019
Wu Jingjing

Bicara tentang karier di industri esports, sekilas yang terbayang di masyarakat umum adalah perjalanan menjadi atlet. Padahal sebenarnya ada banyak sekali pilihan karier lainnya, seperti menjadi organizer, caster, kreator konten, dan lain-lain. Salah satu yang tak kalah penting dalam ekosistem ini adalah pekerjaan sebagai host, alias pembawa acara. Host inilah yang bertugas memandu audiens di sebuah event, sekaligus juga menghibur mereka agar tidak bosan.

Di Tiongkok, nama Wu “Dido” Jingjing sudah sangat terkenal sebagai host esports profesional. Memulai karier di tahun 2006, Jingjing telah melanglang buana di sejumlah event besar. Termasuk di antaranya ChinaJoy, World Cyber Games, King Pro League, hingga Fortnite World Cup China Qualifier. Ia sempat menjadi host eksklusif Blizzard dari tahun 2006 – 2010, dan memegang jabatan Interactive Entertainment Brand Manager di Tencent Games pada periode 2011 – 2017. Beberapa brand yang sempat bekerja sama dengan dirinya mencakup Razer, Intel, ASUS, Pepsi, Philips, dan Samsung.

Jingjing telah meninggalkan Tencent di tahun 2018 untuk mendirikan agensi bernama Dido Esports. Namun banyak hal yang bisa kita pelajari dari perjalanan kariernya sebagai host esports selama lebih dari satu dekade. Belum lama ini, The Esports Observer mewawancarai Wu Jingjing dan menggali beberapa kiat yang patut kita ingat untuk meraih kesuksesan di industri esports. Apa saja kiat itu?

Wu Jingjing - Fortnite World Cup 2019
Wu Jingjing di ajang Fortnite World Cup 2019 China Finals | Sumber: Wu Jingjing via The Esports Observer

Passion, kerja keras, dan riset

Sebagian dari Anda mungkin sudah bosan mendengar kata passion, tapi bagaimana pun juga, itulah dorongan terbesar yang bisa membuat seseorang berani melakukan sesuatu. Wu Jingjing pun demikian. Ia menyebut masa awal kariernya sebagai masa-masa yang pahit namun menyenangkan. “Orang-orang tidak mengerti mengapa kami (host) menghabiskan waktu membantu orang lain mendapatkan pengalaman menonton video game yang baik, tanpa mencari pekerjaan normal. Kadang, kami juga tidak tahu jawabannya, tapi kami hanya sangat passionate soal esports,” ujarnya.

Passion itu berarti mau bekerja keras untuk memastikan bahwa hasil kerja kita maksimal. Jingjing sering berubungan dengan brand internasional, dan ia sadar pentingnya menjaga image brand itu. Di setiap turnamen dan brand yang bekerja sama dengannya, Jingjing selalu melakukan riset terlebih dahulu. Ia harus paham tentang game yang dibawakan, latar belakang cerita di balik brand, hingga feedback dari para pengguna. Jingjing suka mencari unsur kejutan eksklusif dari sebuah brand, kemudian menunjukkan apa value di balik brand tersebut dan menyajikannya ke pengguna.

Selain itu, Jingjing juga sadar akan pentingnya menjaga perilaku. Menurutnya, host yang baik harus selalu bersikap humble (rendah hati). “Setiap gerakan yang Anda lakukan itu bukan hanya menyangkut brand sponsor atau turnamen, tapi juga brand milik host. Inilah profesionalisme saya,” papar Jingjing.

Selalu memberi value

Ketika Jingjing mengumumkan kepindahannya dari posisi host di Gamefy menjadi karyawan Tencent, banyak pihak merasa kecewa. Mereka merasa Jingjing sudah sukses sebagai host, dan lebih baik terus menjadi host saja. Jingjing memang tidak berhenti menjadi host, akan tetapi pekerjaannya di Tencent sebagai Brand Manager lebih banyak dilakukan di belakang meja.

Mengapa Jingjing pindah ke Tencent? Jingjing mengaku ini adalah keputusan yang sulit, tapi pada akhirnya ia ingin memberi value lebih banyak ke ekosistem esports. Ia ingin bisa berkontribusi lebih banyak dari sekadar jadi “gadis panggung”. Tujuan utamanya masuk ke Tencent, sebetulnya, adalah untuk belajar. Pengalaman di balik layar ini pada akhirnya memberi Jingjing ilmu untuk berpikir lebih kreatif serta lebih entrepreneurial, dan menjadi bekal ketika ia akhirnya mendirikan perusahaan sendiri.

Wu Jingjing - Pepsi 2008
Wu Jingjing menjadi host di acara esports Pepsi, tahun 2008 | Sumber: Wu Jingjing via The Esports Observer

Secara singkat, Jingjing memberikan empat poin penting yang ia pelajari selama di Tencent, yaitu:

  1. Keuntungan kompetitif adalah penting, dan keuntungan ini harus didefinisikan berdasarkan banyak suara dan informasi.
  2. Kerja tim lebih baik daripada kerja individual.
  3. Produk yang baik butuh kesabaran.
  4. Temukan jalur utama tujuan Anda, dan percaya dirilah untuk terjun ke dalamnya.

Manfaatkan kelebihan diri

Poin yang sangat menarik, Jingjing berkata bahwa ia sadar memiliki keuntungan berupa paras yang cantik. Melihat penampilannya sekarang mungkin Anda bahkan tidak akan percaya ia sudah berkarier di dunia esports selama 13 tahun. “Di masa-masa sangat awal industri esports Tiongkok, mungkin saya salah satu host esports minoritas yang bisa mencari nafkah. Itu karena saya adalah host esports perempuan Tiongkok pertama yang memiliki hubungan dengan brand internasional,” cerita Jingjing.

Industri esports dan video game secara umum lebih banyak didominasi oleh laki-laki, baik dari segi audiens maupun pelaku industrinya. Menurut Jingjing, perempuan tidak lebih lemah dari laki-laki, tapi kita tidak bisa mengubah kondisi bahwa memang industri ini banyak diisi oleh laki-laki. Jadi ia memanfaatkan kondisi tersebut. Ia tahu bahwa kecantikannya adalah daya tarik bagi masyarakat maupun bagi brand, namun ia juga tak mau hanya jual tampang.

Jingjing berkata, “Sebenarnya, saya selalu paham bahwa salah satu kelebihan saya adalah kecantikan. Itulah yang pertama kali menarik audiens esports laki-laki dan juga brand. Tapi selama saya betul-betul mencintai esports, dan mau melakukan lebih banyak riset tentang esports seperti mereka (audiens laki-laki), lambat laun mereka akan menyukai Anda karena talenta Anda. Jadi saat itu sudah bukan tentang penampilan (fisik) lagi.”

Wu Jingjing - Dido Esports
Perayaan kelulusan program edukasi Dido Esports | Sumber: Dido Esports via The Esports Observer

Meski sudah menjadi CEO di Dido Esports, Jingjing masih kerap kali tampil di panggung untuk menjadi host. Namun ia tidak lagi melakukannya demi uang. Ia melakukannya untuk menjadi teladan bagi murid-muridnya di Dido Esports. Ia ingin menunjukkan, bagaimana host esports yang baik itu seharusnya. Bagaimana, apakah Anda ingin menjadi host esports sukses juga seperti Wu Jingjing?

Sumber: The Esports Observer, Wu Jingjing

Perubahan brand Kudo menjadi GrabKios by Kudo ini untuk menyeragamkan penamaan dari seluruh layanan Grab. Sudah dilakukan sejak akhir September 2019
Previous Story

Kudo Lebur Layanan, Kini Menjadi “GrabKios by Kudo”

Pionir situs e-commerce Bhinneka menggarap segmen baru b2b2b, membangun ekosistem bisnis untuk mempermudah transaksi jual beli barang
Next Story

Bangun Ekosistem Khusus Bisnis, Bhinneka Garap Pasar B2B2B

Latest from Blog

Don't Miss

tencent games 2023

Tencent akan Terus Terapakan Pemangkasan Biaya Hingga 2023

Banyak pelaku industri game dan teknologi bisa dibilang bangkit kembali

Pemasukan Tencent Games Tembus Rp392 Triliun, EA Tarik Karakter Maradona dari FIFA

Ada beberapa berita menarik di dunia game pada minggu lalu.