ESL mengumumkan kerja samanya dengan platform streaming video asal Tiongkok, Huya. Dengan ini, Huya akan membeli saham ESL senilai US$30 juta, menjadikan perusahaan Tiongkok itu sebagai pemegang saham ESL baru pertama sejak mereka mendapatkan investasi dari Modern Times Group (MTG) pada 2015.
Kabar ini muncul setelah ESL mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan Intel Extreme Masters di Beijing pada November mendatang. Ketika itu, ESL menyebutkan bahwa komunitas esports Tiongkok sebagai “salah satu komunitas paling berdedikasi” di dunia. Sementara itu, Huya juga telah menjalin kerja sama dengan organisasi esports asal Barat, seperti Team Liquid. Di Indonesia, Huya menyediakan platform streaming bernama NimoTV.
“Kami senang dapat menjalin kerja sama dengan ESL, yang menunjukkan bahwa Huya dapat masuk ke sektor esports global,” kata CEO Huya, Rongjie Dong, seperti dikutip dari Esports Insider. “Bersama dengan ESL, kami tak sabar untuk membuat konten esports kelas dunia untuk para fans gaming di Tiongkok.”
Melalui kerja sama ini, ESL dan Huya akan membuat perusahaan joint venture baru. Tujuan perusahaan itu adalah untuk mengembangkan ekosistem esports di Tiongkok. Nantinya, turnamen lokal di Tiongkok akan terhubung dengan turnamen internasional yang digelar oleh ESL. Ini akan memberikan kesempatan pada atlet esports Tiongkok untuk tampil di kancah internasional. Sementara ESL diuntungkan karena mereka dapat masuk ke Tiongok, yang merupakan pasar esports terbesar. Jorgen Madsen Lindemann, CEO MTG, perusahaan induk ESL mengatakan, Huya akan menjadi rekan yang baik untuk membantu ESL dalam melakukan ekspansi ke Tiongkok.
Kenaikan saham MTG | Sumber: Bloomberg
Setelah berita tentang kerja sama ESL dengan Huya diumumkan, nilai saham MTG naik hingga 25 persen. Ini adalah kenaikan nilai saham paling besar dari MTG. Menurut analis Morgan Stanley, Julia Matoshchuk, kerja sama dengan Huya merupakan langkah yang sangat strategis untuk MTG. “Kerja sama dengan Huya memberikan MTG akses ke pasar esports terbesar dengan pertumbuhan paling cepat, memperkuat posisi ESL sebagai perusahaan esports terbesar di dunia dan membuat perusahaan dari Barat semakin tertarik untuk memasang iklan dengan ESL.”
Tidak heran jika ESL tertarik untuk masuk ke pasar esports Tiongkok. Dikutip dari Esports Observer, menurut laporan Tencent, pada 2020, audiens esports di Tiongkok akan mencapai 350 juta orang, naik dari 250 juta orang pada 2017. Sementara mereka memperkirakan, audiens esports global adalah 590 juta orang. Itu artinya, 59 persen audiens esport berasal dari Tiongkok. Sementara nilai industri esports di Tiongkok pada 2020 diperkirakan akan naik menjadi US$1,5 miliar dari US$760 juta pada 2017.
Sumber: The Esports Observer, Esports Insider, Bloomberg
Sumber header: Esports Insider