Grab, Kementerian Pariwisata dan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta hari Sabtu (24/8) lalu meluncurkan layanan GrabAndong. Inovasi tersebut memungkinkan pengguna aplikasi Grab untuk memesan/menyewa moda transportasi ikonik andong atau dokar untuk menunjang kebutuhan wisata, khususnya di seputar Malioboro.
Untuk menggunakan layanan ini, pengguna Grab dapat mengakses dari menu Explore Car/Mobil, lalu pilih opsi Rent di bagian kanan atas. Di sana akan ada pilihan “Rent Andong”, selanjutnya bisa melakukan pembayaran melalui Ovo atau tunai. Tarif per jam yakni Rp150.000, dengan setiap kelebihan waktu dikenakan biaya Rp1.250 per menit.
Tidak hanya ini, Grab sebelumnya juga sudah meluncurkan GrabBajay di Jakarta serta GrabBentor di Medan dan Gorontalo. Tujuannya sama, yakni meningkatkan aksesibilitas transportasi ikonik di kawasan wisata.
Dalam peluncuran GrabAndong, dihadiri langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi. Menurut data yang dipaparkan, pada tahun 2017 jumlah turis Yogyakarta melebihi 435 ribu orang, 50% di antaranya mengunjungi kawasan Malioboro.
Dukungan perawatan kuda andong
Neneng menyampaikan, Melalui fitur GrabAndong, Grab berusaha untuk meningkatkan penghasilan dari mitra melalui peningkatan produktivitas mereka. Saat ini, ada 500 andong yang tersebar di Malioboro. Namun, untuk fase GrabAndong pertama, hanya 26 andong yang terdaftar untuk proyek awal.
Sebagian pendapatan dari GrabAndong nantinya akan dialokasikan untuk perawatan kesehatan kuda. Secara khusus Grab menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan UGM untuk hal ini. Dengan demikian, mereka memastikan bahwa kuda-kuda yang digunakan mitra senantiasa dalam kondisi sehat saat dioperasikan.
Dalam sambutannya, Ketua Paguyuban Andong DIY Purwanto mengatakan, “Terkait perawatan kuda, setiap harinya kuda kami selalu diawasi secara intensif, mulai dari perawatan seperti membersihkan kuda, merawat sepatu kuda, bahkan memandikannya. Setiap hari, andong kami jalan maksimal 6-7 jam. Itu pun ketika mereka berhenti, kami selalu memberi air minum.”