Dark
Light

MoAuba Jadi Juara FIFA eWorld Cup Pertama dari Jerman

1 min read
August 7, 2019
Mohammed "MoAuba" Harkous.

Mohammed “MoAuba” Harkous memenangkan Fifa eWorld Cup 2019. Dia menjadi juara setelah mengalahkan Mosaad “Msdossary” Aldossary yang merupakan juara pada tahun lalu.

Pada babak final, MoAuba menang dengan nilai 3-2. Awalnya, dia mendapatkan hasil seri 1-1 saat bertanding dengan Xbox One. Dia kemudian keluar sebagai pemenang setelah memenangkan pertandingan di PlayStation 4 dengan nilai 2-1.

“Saya tidak memperkirakan ini,” kata MoAuba, seperti yang dikutip dari FIFA.com. “Saya pikir, saya hanya akan mencapai kuarter final atau semi final. Di FIFA, Anda harus bisa bermain bagus pada hari pertandingan, tidak peduli seberapa bagus permainan Anda sebelumnya.”

MoAuba adalah pemain Jerman pertama yang memenangkan FIFA eWorld Cup. MsDossary merupakan warga negara Arab Saudi.

“Saya pikir Jerman tidak akan menang karena ada tiga pemain — “Tekkz”, “Nicolas99fc”, dan “MsDossary” — yang ada pada level yang sama sekali berbeda. Mereka ada di level lebih tinggi karena performa mereka sangat stabil. Untuk mengalahkan mereka, Anda juga harus memiliki performa yang baik dan beruntung.”

Sebagai pemenang, MoAuba mendapatkan hadiah sebesar US$250 ribu. Selain itu, dia juga berhak atas kunjungan eksklusif ke The Best FIFA Football Awards. Sementara MsDossary mendapatkan US$100 ribu.

“Tentu saja saya kecewa, tapi Mo pantas menang,” kata MsDossary, menurut laporan FIFA.com. “Selamat untuknya. Saya akan mendapatkan eWorld Cup tahun depan atau tahun depannya lagi.”

fifa 02

Ada 32 orang yang bertanding dalam eWorld Cup tahun ini, dengan 16 orang bertanding di Xbox One dan 16 sisanya di PlayStation 4. Tiga puluh dua orang ini dibagi ke dalam empat grup. Empat peserta terbaik dari masing-masing grup akan saling beradu dalam babak knockout.

Babak final eWorld Cup ini diadakan di O2 Arena, London, Inggris. Diperkirakan, ada 1.500 orang yang hadir ke stadium untuk menonton kompetisi esport tersebut. Turnamen ini juga disiarkan secara online dengan komentar dalam enam bahasa, Arab, China, Inggris, Jerman, dan Spanyol. Diperkirakan, ada 32 juta orang yang menonton pertandingan akhir eWorld Cup.

Kepada Reuters, Director of efootball and gaming, FIFA, Christian Volk mengungkap bahwa dia berharap, turnamen eWorld Cup ini akan bisa diadakan secara terus menerus. “Kami ingin membuat olahraga yang profesional, sehat, dan berkelanjutan,” kata Volk.

“Kami punya hubungan selama 25 tahun dengan EA Sports yang sukses. EA Sports telah mengembangkan simulasi olahraga paling sukses di dunia dan kami merupakan organisasi yang membawahi olahraga terbesar di dunia. Bersama, kami akan bisa membawa hal-hal yang tidak banyak ada pada turnamen esports. Ini adalah ekosistem yang dinamis.”

Volk mengatakan, pemain game sepak bola biasanya mengerti taktik dengan lebih baik. Sebagian dari mereka juga mau mencoba taktik yang mereka kenali dari game ke dunia nyata.

“Khususnya di usia muda. Mereka pertama kali mengenal sepak bola dari game dan dari game, mereka mengerti apa itu sepak bola,” kata Volk. “Ada studi di Denmark. Dari studi itu, Anda bisa melihat bahwa anak-anak muda yang bermain game dan mengerti taktik, sebagian dari mereka mencoba untuk melakukan hal yang sama di dunia nnyata. Bagi kami, ini adalah pertanda baik.”

Meskipun begitu, FIFA tidak tertarik untuk mencampuradukkan game sepak bola dengan olahraga sepakbola di dunia nyata.

Sumber: FIFA, Reuters, BBC

Sumber gambar: FIFA

Previous Story

Pentingnya Chemistry Antara Tim Esports dan Sponsor

Next Story

Honda Motor Jajaki Esports Lewat ESL Jagoan Series — Free Fire

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,