Dark
Light

Kantongi Lisensi dari Otoritas Setempat, MDI Ventures Resmikan Kehadiran di Singapura

1 min read
July 18, 2019
MDI Ventures telah resmi mengoperasikan kantor di Singapura. Shannon Lee ditunjuk untuk memimpin operasionalnya
CEO MDI Ventures Nicko Widjaja / Dok. Pribadi Nicko Widjaja

MDI Ventures telah resmi mengoperasikan kantor di Singapura. Menurut pemaparan Nicko Widjaja kepada DailySocial, MDI Ventures Singapore Office (MDI SG) telah didirikan sekitar pertengahan April 2019 dan telah mengantongi izin operasional di bawah naungan Monetary Authority of Singapore (MAS).

MDI SG dipimpin Shannon Lee. Sebelumnya ia menjabat sebagai Lead of C31 Ventures, corporate venture di bawah naungan holding real estat terbesar di Singapura Capitaland.

“Setelah menghabiskan dua bulan mencari, menyaring dan mewawancara lebih dari 20 kandidat, kami bangga menyambut Shannon Lee sebagai Director of MDI SG. Saya percaya dia akan menjadi tambahan yang sempurna untuk tim kami yang berkembang di wilayah ini,” ujar Nicko.

Momentum pertumbuhan di Asia Tenggara

Dari portofolio yang ada, investasi MDI telah mencakup lebih dari 10 negara. Dibukanya kantor operasional di Singapura tidak lain karena ekosistem di wilayah regional yang kini menjadi lebih menarik.

“Kami telah beroperasi secara global. Tim kami selalu bekerja mobile dari mana saja di seluruh dunia.”

Nicko turut menjelaskan, “Ekosistem Asia Tenggara menjadi lebih menarik bagi banyak investor asing, lalu kami mempertimbangkan untuk memisahkan kami menjadi perusahaan modal ventura penuh, tidak hanya terbatas mengelola dana Telkom Indonesia.”

Lebih riilnya ia mencontohkan, MDI Ventures juga sedang dalam pembicaraan dengan beberapa investor Korea Selatan untuk mengelola dana mereka di Asia Tenggara.

Melalui laporan terbaru Bloomberg, Nicko turut menjelaskan adanya penurunan investasi venture capital di Tiongkok. Tren tersebut ditengarai longsoran modal yang mulai didatangkan ke wilayah berikutnya, yakni Asia Tenggara.

“MDI Ventures adalah perusahaan modal ventura pertama yang terkait dengan perusahaan milik negara (BUMN). Kami telah berkonsultasi dengan banyak perusahaan di luar dan berbagai praktisi terbaik di lanskap ini. Kami telah mengumpulkan pengetahuan dari berbagai negara di Asia Tenggara, dan seperti yang kita ketahui masing-masing pasar sangat unik,” terang Nicko.

“Akan sangat sulit bagi investor atau pengusahaan Jepang atau Korea Selatan misalnya, untuk menangani kawasan Asia Tenggara menggunakan satu strategi pasar yang sama. Keterlibatan kami dengan banyak mitra dan dengan bantuan perusahaan induk kami, Telkom Indonesia, telah membawa serangkaian pengetahuan dan keterampilan yang unik untuk kebutuhan ini.”

MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi

Dalam wawancara kami juga menyinggung mengenai diferensiasi MDI dengan TMI yang baru saja diluncurkan Telkomsel. Dari sisi MDI dijelaskan, TMI bertindak sebagai limited partner untuk fund II mereka. Sementara Telkom Indonesia bertindak sebagai limited partner untuk fund I.

“Pembeda kami dengan VC lain adalah kami mentransfer pengetahuan kepada mitra kami, sehingga suatu hari nanti mereka dapat membangun kemampuan mereka sendiri dalam berinvestasi. Ini juga tujuan kantor Singapura, membagikan praktik terbaik kepada perusahaan di kawasan ini. Somehow, our track record in the region is that the balancing act, between strategic synergy and capital gain,” tutup Nicko.

Chatbot membantu mempercepat proses tanya jawab secara otomatis. Sangat berguna bagi bisnis online yang sering menerima pertanyaan mendasar dari konsumen
Previous Story

Pemanfaatan Chatbot untuk Kemudahan Bisnis Online

Layanan "personal homecare" MHomecare telah memiliki 672 tenaga kesehatan yang tergabung. Berawal di NTB dan akan tersedia di Jabodetabek
Next Story

Layanan “Personal Homecare” MHomecare Jembatani Kebutuhan dan Suplai Tenaga Kesehatan

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.
(Ki-ka) Partner Tunnelerate Ayunda Afifa, Bharat Ongso, Ivan Arie Sustiawan, and Riswanto / Tunnelerate

Co-Founder dan eks-CEO TaniHub Ivan Arie Sustiawan Ingin Bangkitkan “Founder” Startup Lokal Melalui Perusahaan Modal Ventura Tunnelerate

“Someday I would like to give back to the community.”