Babak penyisihan (Open Qualifier) untuk The International 2019 telah dimulai! Ratusan tim dari berbagai penjuru dunia saling beradu untuk merebut slot partisipasi di puncak kompetisi Dota 2 tersebut. Open Qualifier ini berlangsung pada tanggal 3 – 7 Juli 2019, kemudian dilanjutkan dengan Regional Qualifier di minggu berikutnya. Di Indonesia pun ada beberapa tim mencoba peruntungan, contohnya EVOS Esports yang sudah lolos ke babak Regional Qualifier.
Ada yang menarik dari wilayah Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS). Anda mungkin beberapa waktu lalu sudah mendengar tentang hengkangnya Dendi alias Danil Ishutin dari tim Tigers, tapi setelah itu nasib Dendi belum diketahui, terutama ke tim mana dia pindah. Kini akhirnya misteri itu terkuak. Dendi rupanya juga mendaftarkan diri ke The International 2019 bersama tim baru, The Pango.
The Pango adalah tim yang usianya masih cukup baru, tapi tidak benar-benar baru. Mereka terbentuk di tahun 2018, berdekatan dengan dirilisnya hero Pangolier di Dota 2. Dulunya tim ini bernama NoPangolier, sebagai candaan karena Pangolier dinilai sebagai hero yang sangat imba. Kemudian di awal 2019 ini mereka mengubah nama menjadi The Pango ketika hendak mengikuti Chongqing Major.
Dendi sendiri, meskipun sudah tidak bermain dengan tim Dota 2 NaVi, sebetulnya masih merupakan bagian dari organisasi tersebut. Jadi statusnya di The Pango hanyalah pemain pinjaman (loan). Ketika bermain bersama Tigers pun Dendi sebenarnya juga berstatus loan.
Berikut ini daftar roster The Pango sekarang:
- Posisi 1: Chappie (Vladimir Kuzmenko)
- Posisi 2: Dendi (Danil Ishutin)
- Posisi 3: Ghostik (Andrey Kadyk)
- Posisi 4/5: yamich (Daniyal Lazebny)
- Posisi 4/5 + Kapten: Misha (Mikhail Agatov)
- Cadangan: Naive- (Aybek Tokaev)
https://twitter.com/dota2mc_ru/status/1145390773132832771
Lalu bagaimana performa The Pango di The International 2019? Cukup disayangkan, mereka gagal di Open Qualifier pertama pada tanggal 4 Juli kemarin, kalah oleh tim FlyToMoon. Tapi masih ada kesempatan berikutnya di Open Qualifier kedua. Kebetulan kualifikasi kedua itu berjalan pada hari yang sama dengan hari ketika artikel ini ditulis.
Bila mereka berhasil lolos, apalagi sampai ke babak utama, ini akan menjadi pembuktian bagi Dendi bahwa dirinya masih layak dipandang sebagai pemain top tier. Dendi memang pernah meraih gelar juara dunia, tapi belakangan ini banyak pemain lain—terutama midlaner—yang bisa menunjukkan permainan lebih baik. Meski demikian saya tetap berharap The Pango bisa maju hingga ke babak utama, karena esports Dota 2 rasanya kurang lengkap bila tanpa Dendi.
Sumber: VPEsports, The Pango, Dota 2 Maincast