Dark
Light

Perusahaan yang Fokus Pada Strategi Mobile, Cenderung Abaikan Web

3 mins read
January 31, 2012

Angel investor dan pengusaha kawakan, Mark Suster mendiskusikan tentang bagaimana perusahaan yang fokus pada strategi mobile sebagai yang utama, seperti yang disarankan oleh Fred Wilson sekitar satu tahun yang lalu, cenderung melupakan aspek kedua dari nasihat Fred, yaitu web.

Mobile memang bagian utama dalam masa depan konsumsi teknologi. Dalam beberapa tahun ke depan, segalanya nampak akan beralih ke mobile dengan beberapa contoh perusahaan yang mengutamakan akses mobile seperti Instagram dan Square. Ini juga terbukti dari pertumbuhan penjualan smartphone yang meroket dalam beberapa tahun ke belakang. Walaupun demikian, web memiliki kapabilitas yang lebih luas, fleksibel dan lebih komprehensif dalam memberikan akses pada pengguna. Perusahaan yang fokus pada mobile sebagai strategi utama sayangnya cenderung melupakan kemampuan yang bisa diberikan dari akses web.

Menjalankan strategi mobile sebagai pilihan pertama adalah sebuah pilihan strategi yang cukup baik, namun ada banyak pengalaman dan fitur yang tidak bisa dihantarkan oleh akes dari mobile. Contoh yang diberikan Mark, Pinterest, adalah sebuah contoh tepat yang menunjukkan kemampuan web di atas mobile.

Tidak adanya fasilitas antarmuka web dari Instagram dan Path yang memungkinkan pengguna untuk mengelola konten selain dari mobile adalah juga contoh dari layanan yang sebenarnya bisa menambah luas pengalaman dari dua layanan tersebut jika akses penuh dari web tersebut tersedia.

Pengalaman menggunakan layanan web secara penuh memiliki kemampuan yang lebih besar dari apa yang ditawarkan dari pengalaman antara muka mobile, yang tentunya tidak bisa diabaikan. Contoh yang diberikan oleh Mark tentang layanan pesan teks yang tidak memiliki antarmuka web adalah contoh yang tepat.

Mengapa Anda rela membiarkan pesan teks Anda ‘terikat’ dengan perangkat mobile Anda? Jika Anda kehilangan perangkat tersebut, Anda tentunya akan kehilangan semua pesan teks Anda. Layanan Apple iMessage berusaha untuk memperbaiki hal ini, yaitu dengan memungkinkan perangkat lain untuk menjadi ‘mirror’ dari pesan teks Anda ketika mendaftarkan diri dengan akun yang sama. Meskipun demikian, jika ada fasilitas cloud yang memungkinkan kita mengakses pesan dari manapun asalkan ada akses internet akan memberikan fasilitas yang lebih baik. Layanan iCloud dari Apple bisa memberikan akses yang mirip dengan hal tersebut untuk iMessage.

Namun, perusahaan-perusahaan besar lebih memilih pendekatan web terlebih dahulu baru mobile. Facebook sepertinya menjadi perusahaan yang mengerti strategi ini lebih dari perusahaan lain. Mereka memiliki aplikasi mobile yang keren dan tampilan situs mobile mereka juga hampir memiliki kemampuan yang sama di berbagai platform, meskipun demikian fasilitas web Facebook tetap memberikan berbagai fasilitas lebih.

Twitter juga hampir sama. Tampilan dan fasilitas web dan aplikasi mobile mereka menawarkan layanan yang serupa, namun situs mereka memberikan fasilitas pengorganisasian dan kemudahan interaksi yang lebih baik. Memang Twitter memulai layanan mereka sebagai layanan mobile, namun pada beberapa waktu belakangan ini mereka lebih dahulu memperkenalkan dan mengimplementasikan berbagai fitur dan perubahan di web mereka sebelum membawanya ke mobile.

Pada acara Mobile World Congress bulan Februari 2010, Google mengumumkan pendekatan strategi mobile mereka sebagai arahan utama, waktu itu Eric Schmidt masih menjabat sebagai CEO. Sementara sambutan Google atas mobile adalah pendekatan yang memang harus dilakukan oleh perusahaan berbasis web (halo Android), namun layanan utama mereka masih berbasis web dengan aplikasi mobile atau aplikasi mobile web berfungsi sebagai layanan tambahan atau turunan dari versi penuhnya. Hal ini belum berubah di bawah pimpinan Larry Page.

Banyak layanan teknologi lokal Indonesia yang juga mengimplementasikan strategi web terlebih dahulu. Contohnya, Tiket.com yang meluncurkan situs mobile setelah versi web diluncurkan. Mindtalk, layanan social sharing yang didirikan oleh mantan CMO Kaskus, Danny Oei, masih mengembangkan situs mobile dan aplikasi mereka setelah layanan versi web mereka diluncurkan tahun lalu. Lintas.me, situs berita bersama, baru saja menyelesaikan proses redesain mereka dan meluncurkan web terlebih dahulu sebelum mobile web. Lintas dan Mindtalk, berada di bawah naungan grup yang sama dengan DailySocial.

Tentu saja tidak ada yang salah dengan strategi yang fokus pada web sebagai langkah awal, terutama ketika Anda menyadari bahwa web jauh lebih mampu dan lebih terlihat dibandingkan dengan mobile. Situs dan layanan tertentu akan sangat pas untuk akses mobile sedangkan yang lainnya akan lebih baik jika diaskes dari peramban desktop.

Hanya saja, kedekatan personal yang yang orang miliki atas perangkat bergerak mereka yang tentunya harus diperhatikan, apalagi mengingat pengguna mobile di Indonesia yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna desktop. Akan terlihat aneh jika menjalankan strategi yang fokus terhadap web terlebih dahulu.

Di sisi lain, web menawarkan kemampuan lebih dibandingkan dengan aplikasi mobile dan akses situs mobile, dan oleh karenanya tidak bisa diabaikan. Menghantarkan aplikasi mobile mungkin menjadi hal yang paling penting saat ini, namun memiliki kemampuan penuh yang tersedia di web, yang berjalan seiring dengan layanan/akses secara mobile akan menawarkan paduan layanan yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Michael “Smitty” Smith Jr. Leaves Yahoo!

Next Story

Michael “Smitty” Smith Jr. Tinggalkan Yahoo!

Latest from Blog

Don't Miss

Game Lokal Lokapala Ekspansi ke Asia Tenggara

Anda tentu sudah mengetahui tentang game mobile bernama Lokapala, bukan? Game dengan
garena FF sea

Turnamen Free Fire di 2023 Bakal Gunakan Format Baru

Game mobile yang terkenal di Indonesia keluaran Garena, yaitu Free