Gelaran SEA Games 2019 memang masih belum akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan, tapi hangatnya persaingan esports Mobile Legends: Bang Bang di wilayah Asia Tenggara sudah mulai terasa. Hal ini bisa kita lihat dalam turnamen internasional SEA Clash of Champions, pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 18 – 19 Mei lalu. Turnamen yang diadakan di Suntec City Convention Center Singapore tersebut mengundang 6 tim kuat dari beberapa negara Asia Tenggara untuk membuktikan siapa wakil negara yang paling kuat.
Indonesia diwakili oleh tim Rex Regum Qeon alias PSG.RRQ dan Team Flash, sementara sebagai wakil tuan rumah Singapura adalah EVOS Esports SG. Cignal Ultra hadir sebagai juara nasional yang mewakili Filipina, didampingi perwakilan Malaysia yaitu Geek Fam. Terakhir, perwakilan dari Myanmar adalah tim Burmese Ghouls. Dihadiri oleh lebih dari 2.000 penonton, SEA Clash of Champions merupakan turnamen Mobile Legends tingkat regional pertama yang digelar di Singapura.
PSG.RRQ sudah tampil mendominasi sejak di Group Stage. Di sini meraka masuk ke dalam Group A, berhadapan dengan Team Flash dan Cignal Ultra dengan sistem Best of 1. Para anggota PSG.RRQ yang terdiri dari Lemon, AyamJago, Liam, Vyn, dan Tuturu sama sekali tidak mengalami kesulitan di sini. Baik Team Flash maupun Cignal Ultra sama-sama bertekuk lutut dengan skor 1-0, dan PSG.RRQ pun berhak maju ke semifinal.
Di babak semifinal ini mereka berhadapan dari Geek Fam dalam format pertandingan Best of 3. Namun rupanya dominasi PSG.RRQ masih tak terhentikan. Seperti dua tim sebelumnya, Geek Fam pun menyerah tanpa balas dengan skor 2-0. PSG.RRQ nyaris saja mencetak rekor tak terkalahkan dalam turnamen ini, andai saja mereka tidak berhadapan dengan tim kuat di Grand Final yaitu EVOS Esports SG.
Menurut portal berita Singapura The Straits Times, EVOS Esports SG sebetulnya merupakan tim yang tidak diunggulkan, karena lawan-lawan mereka lebih berpengalaman dan punya waktu persiapan lebih panjang. Tapi ternyata EVOS Esports SG berhasil membuktikan kekuatan mereka dengan mengalahkan Cignal Ultra di semifinal, yang notabene merupakan salah satu favorit.
EVOS Esports SG pun memberikan perlawanan kuat di Grand Final yang menggunakan sistem Best of 3. Sempat tertinggal lebih dulu dari PSG.RRQ, mereka berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Namun pada akhirnya PSG.RRQ terbukti lebih unggul. PSG.RRQ menjadi juara dengan skor 2-1 dan berhak membawa pulang hadiah senilai US$5.000 (sekitar Rp72,4 juta). Salah satu pemain PSG.RRQ yaitu AyamJago pun mendapat gelar Tournament MVP.
Kapten EVOS Esports SG, OhDeerBambi, berkata bahwa perbedaan antara timnya dan PSG.RRQ adalah faktor mental dan komunikasi, dua hal yang akan EVOS perbaiki jelang turnamen-turnamen berikutnya. Tapi kekalahan ini tidak membuat OhDeerBambi patah semangat. “PSG.RRQ tampil dominan sepanjang turnamen, jadi kami sangat bangga dapat mencuri angka dari mereka dan juga menunjukkan bahwa kami adalah tim terkuat kedua di wilayah ini (Asia Tenggara). Kami tidak punya banyak waktu persiapan setelah kualifikasi lokal, tapi kami akan jadi lebih baik lagi di masa depan,” ujarnya dalam wawancara dengan The Straits Times.
Lemon dari PSG.RRQ yang meraih gelar juara pun tidak jemawa atas pencapaian timnya. Ia berkata, “Kami senang bisa mengalahkan EVOS karena mereka adalah tim top di Singapura. Tapi saya rasa kami bisa jadi lebih baik lagi dari ini dan ada banyak hal yang perlu kami benahi.”
Dalam situs resminya, PSG.RRQ menyebut peraihan gelar SEA Clash of Champions 2019 sebagai sebuah “Endgame” bagi tim ini. Akan tetapi sesungguhnya perjuangan masih belum berakhir. Bisakah PSG.RRQ menunjukkan prestasi serupa di acara SEA Games 2019 nanti? Kita tunggu saja tanggal mainnya.
Sumber: PSG.RRQ, The Straits Times, Reddentes Sports