Dark
Light

Persiapkan Diri untuk IENC 2019, Kejurnas Esports Pertama di Indonesia

2 mins read
April 15, 2019
Sumber: Press Release

Dahulu kala menjadi gamers garis keras dianggap sebagai suatu hal yang negatif, bahkan kadang dianggap sebagai sebuah penyakit sosial. Tetapi sekarang, menjadi gamers bisa membuat Anda dianggap sebagai atlet sungguhan, dan memiliki kesempatan mengharumkan nama negara di hadapan khalayak internasional.

Setelah Asian Games 2018, yang mempertandingkan esports sebagai cabang eksibisi, setahun kemudian SEA Games 2019 menjadikan esports sebagai cabang olahraga bermedali. Menanggapi hal tersebut IESPA mempersiapkan rangkaian event dan KEJURNAS, untuk menyeleksi atlet esports terbaik di Indonesia.

Rangkaian tersebut bernama IENC 2019, yang merupakan singkatan dari Indonesia Esports National Championship. Kompetisi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menyaring gamers kompetitif terbaik dari berbagai belahan nusantara, untuk menjadi kontingen esports Indonesia di gelaran SEA Games 2019.

ESL Indonesia Championship - BOOM.ID
Dota 2 akan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di dalam SEA Games 2019, akankah BOOM.ID mewakil Indonesia di SEA Games 2019? | Sumber: ESL Indonesia

IENC 2019 akan menyaring kontingen esports untuk SEA Games pada 3 cabang permainan, yaitu: Dota 2, Mobile Legends, dan Tekken 7. Masing-masing cabang permainan akan diwakili oleh satu tim atau dua orang bagi cabang game bersifat perorangan.

Penyaringan ini tentu bukan main-main, karena hanya pemain terhebat yang berhak mengikuti pelatnas dan berangkat ke SEA Games 2019 untuk mewakili Indonesia di cabang esports. Terkait IENC 2019 ini Eddy Lim selaku ketua umum IESPA pun turut memberikan komentarnya.

“Saat ini kami membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk tim-tim esports Indonesia yang ingin menjadi kontingen SEA Games 2019 melalui jalur resmi yang kami sediakan” ujar Eddy Lim. “Saat ini SEA Games 2019 memiliki dua jalur resmi, yaitu IEL dan IENC. Nantinya akan ada beberapa event lagi yang akan digelar dalam waktu dekat ini” beliau menambahkan.

Lebih lanjut, Ibu Hellen Sarita de Lima, Plt. Sekretaris Jendral KOI, juga turut menambahkan. “IESPA yang berhak melakukan seleksi atlet pelatnas, untuk diajukan kepada KOI, yang selanjutnya melakukan seleksi melalui monitoring, dan evaluasi bersama tim ahli untuk membentuk kontingen SEA Games atau multi-event internasional lainnya.” kata ibu Hellen.

“Saat ini IESPA telah mengajukan number of event yang akan diikuti di SEA Games 2019 nanti kepada KOI, dan telah didaftarakan sebelum tanggal 15 Maret 2019 lalu” pungkas beliau. Sebenarnya ada 5 game yang dipertandingkan untuk cabang esports di SEA Games 2019 mendatang. Kelima games tesrebut adalah Dota 2, Starcraft II, Tekken 7, Arena of Valor, dan Mobile Legends.

Ibu
Ibu Hellen Sarita De Lima bersama dengan Eddy Lim, ketua IESPA. Sumber: Press Release

Indonesia sejauh ini memang cukup kuat untuk cabang-cabang yang diseleksi dalam IENC 2019. Untuk cabang Dota,Indonesia punya BOOM.ID, yang belakangan lolos ke dalam 3 DPC Minor berturut-turut, dan hampir tidak terkalahkan di kancah lokal. Untuk cabang Mobile Legends, mengingat game ini adalah yang terpopuler di Indonesia, jumlah talentanya tentu sangat banyak dan ada yang berpotensi. Untuk cabang Tekken 7, terakhir kali Adrian “Meat” Jusuf berhasil mencapai babak perdelapan final dalam gelaran IeSF World Championship 2018.

Lebih lanjut soal alasan kenapa hanya 3 cabang game yang akan diseleksi, Eddy Lim mengatakan bahwa hal ini dikarenakan KOI hanya akan mengirimkan atlet-atlet yang punya kesempatan besar mendapatkan emas di SEA Games 2019 nanti.

“Kalau untuk AOV, kita masih menunggu konfirmasi, apakah akan kerjasama langsung dengan pihak Garena atau tidak.” Lanjut Eddy Lim, membahas soal AOV yang tidak masuk dalam salah satu daftar, walaupun prestasi Indonesia cukup cemerlang di cabang ini.

Siapapun yang mewakili Indonesia untuk cabang esports di SEA Games nantinya, semoga mereka bisa memberikan yang terbaik, mendapat hasil yang terbaik, dan membanggakan nama Indonesia di kancah Asia Tenggara!

 

Previous Story

Gojek Claims Performance “Milestone”, Transaction Exceeds 127 Trillion Rupiah in 2018

Next Story

Tren Tontonan Esports Global di 2018 dan Implikasinya dengan Industri Esports Indonesia

Latest from Blog

Don't Miss

Erajaya Digital Adakan Turnamen Esports Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Dukungan Erajaya Digital terhadap industri esports Indonesia kini memasuki tahun

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan