Sejak Qualcomm mengumumkan chipset Snapdragon 850 pada bulan Juni lalu, laptop dengan prosesor ARM sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai ide yang tabu. Kendati demikian, secara mendasar Snapdragon 850 merupakan Snapdragon 845 yang telah dioptimalkan untuk ekosistem PC. Lalu mana chipset laptop yang benar-benar Qualcomm rancang dari nol?
Pertanyaan tersebut baru saja terjawab dengan kehadiran Snapdragon 8cx, diumumkan pada event yang sama seperti Snapdragon 855. Angka “8” pada namanya mengindikasikan bahwa masih ada banyak kemiripan di antara 8cx dan 855, akan tetapi 8cx sudah pasti jauh lebih unggul soal performa mengingat ia ditujukan buat laptop.
Sebagai perbandingan, Snapdragon 8cx mengemas prosesor octa-core Kryo 495 dan GPU Adreno 680, sedangkan Snapdragon 855 ‘cuma’ Kryo 485 dan Adreno 640. Qualcomm dengan bangga menyebut 8cx sebagai Snapdragon yang paling ekstrem (mungkin itulah mengapa ada huruf “X” pada namanya), dan performanya diklaim dua kali lebih cepat daripada Snapdragon 850 yang ada pada laptop macam Samsung Galaxy Book 2.
Di saat yang sama, konsumsi baterai 8cx 60 persen lebih irit daripada 850. Itu dikarenakan 8cx telah memanfaatkan proses fabrikasi 7 nanometer, menjadikannya sebagai prosesor PC pertama yang berhasil meraih titel tersebut, mendahului Intel maupun AMD.
Sebagai keluarga Snapdragon, konektivitas turut menjadi nilai jual utama 8cx. Utamanya adalah dukungan jaringan 4G LTE dengan kecepatan hingga 2 Gbps, dan ini turut dibarengi prinsip always connected, yang berarti perangkat masih akan terhubung ke internet meski sedang dalam kondisi ‘tidur’ (ditutup layarnya tanpa dimatikan).
Bluetooth 5.0, NFC, dan sejumlah port USB 3.1 (Type-C) beserta PCI-E generasi ketiga juga didukung. Quick Charge 4+ pun turut tersedia. Yang absen hanyalah dukungan Thunderbolt 3, namun sepertinya ini hanyalah masalah waktu, mengingat Qualcomm harus lebih dulu mendapatkan lisensinya dari Intel.
Menurut Qualcomm, laptop dengan chipset Snapdragon 8cx diperkirakan baru akan meluncur pada kuartal ketiga 2019.