Setelah resmi diakuisisi oleh TNG FinTech Group, startup fintech Walletku berencana segera merealisasikan ambisi mereka menjadi platform identitas finansial digital dan alat pembayaran digital di Indonesia.
CEO Walletku, Farid MN, menyebutkan pengguna Walletku akan mendapatkan berbagai kemudahan dalam menikmati jasa pembiayaan finansial seperti pengajuan kredit usaha rakyat, pinjaman KTA, dan lainnya.
“Nantinya akun Walletku dapat menjadi tolok ukur bagi seluruh institusi finansial di Indonesia dalam memberikan credit scoring untuk masyarakat Indonesia khususnya yang masih berstatus ‘unbanked’,” kata Farid.
Menurut data yang dikeluarkan Bank Indonesia bulan Januari 2018, persentase jumlah permohonan kredit yang tidak disetujui oleh bank sebesar 21,7%. Angka tersebut meningkat 18,1% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Fitur favorit Walletku dan peluncuran Walletku Mart
Berdiri sejak tahun 2017 lalu, fitur yang tersedia di Walletku di antaranya pembelian pulsa prabayar/paket data, tagihan bulanan (listrik, telepon, air, BPJS, TV berlangganan, dan leasing), penjualan tiket perjalanan (kereta, bus, dan pesawat), hingga penjualan voucher game.
“Untuk fitur favorit pengguna Walletku sejauh ini di antaranya pembelian pulsa, paket data, token listrik, serta pembayaran tagihan bulanan,” kata Farid.
WalletKu juga berencana meluncurkan fitur Walletku Mart, berfungsi sebagai supermarket digital yang menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari makanan, minuman, hingga kebutuhan perkakas rumah tangga. Fitur tersebut akan didukung layanan uang elektronik yang dinamakan dengan wCash.
“Karena kami menyasar UMKM (toko kelontong dan kios kecil), maka nantinya mereka bisa memesan barang-barang kebutuhan sehari-hari yang bisa dijual langsung melalui aplikasi Walletku,” tutup Farid.
Saat ini WalletKu telah memiliki sekitar 3 juta pengguna dan 22 ribu jaringan merchant di seluruh Indonesia. Konsep yang disuguhkan dan target pasarnya mirip dengan layanan Kudo.