Dark
Light

Kaskus Rambah Layanan Video Streaming, Umumkan Kehadiran “Kaskus TV”

2 mins read
September 28, 2018
Posisi Kaskus merosot hingga krisis konten original, tapi harus bertarung dengan platform lain. Untuk itu sejumlah transformasi berusaha dilancarkan
CEO Kaskus Edi Taslim beserta tim Kaskus TV / DailySocial

Kaskus meresmikan layanan video streaming “Kaskus TV” dengan pendekatan program dan video format pendek seputar minat, hobi, dan gaya hidup sesuai dengan DNA perusahaan. Dalam mengisi konten, Kaskus bekerja sama dengan para pegiat hobi, komunitas, dan para mitra konten.

“Kaskus TV menghadirkan tayangan konten yang sudah dikurasi dan spesifik mengenai minat dan hobi, sesuai dengan fokus utama Kaskus. Di tahap awal ini, kami menghadirkan lebih dari 45 katalog program dengan total durasi lebih dari 200 jam,” terang CEO Kaskus Edi Taslim, Kamis (27/9).

Kaskus juga ikut memproduksi konten original yang dibuat khusus, seperti “Bermusik”, sebuah web series mengenai musik dan hobi yang dipandu mantan Editor-in-Chief Rolling Stone Indonesia Adib Hidayat. Tak hanya itu, bersama rumah produksi mereka menghadirkan secara eksklusif beberapa serial film pendek.

Dalam mengisi kontennya, Kaskus TV bekerja sama dengan sejumlah mitra, seperti Narasi.TV, Opini.id, SuperMusic, SuperAdventure, Indonesia Kaya, DailySocial, dan Kumparan.

Layanan ini juga menyuguhkan konten video mengenai minat dan hobi unik, berkolaborasi dengan pegiat hobi serta komunitas seperti Kaskus Traveller, Kaskus Table Tennis Club, Kaskus Motovlogger, SJCam, IndoExoticPets, dan masih banyak lagi.

“Kaskus TV berkaitan dengan platform diskusi Kaskus, jadi di bawah video ada thread untuk berdiskusi dengan sesama Kaskuser sebab inti utama Kaskus itu adalah forum diskusinya.”

Untuk mengisi konten di Kaskus TV akan ada proses kurasi yang dilakukan tim Kaskus. Jadi tidak sembarang konten yang bisa dikonsumsi di dalamnya. Langkah ini dilakukan demi memonitor kualitas konten tetap selaras dengan DNA Kaskus.

“Bisa ditonton siapa saja secara gratis tapi untuk mengisi kontennya kami yang kurasi. Prosesnya bisa dari kami yang mengajak kerja sama dengan pengisi konten, lalu diskusi sial model lisensinya seperti apa, dan komersialisasinya bagaimana. Siapa yang mau biayai, kemudian bagaimana sistem bagi hasilnya.”

Guna dukung para kreator konten, Kaskus sudah menyiapkan fasilitas studio mini lengkap beserta peralatan dan operatornya. Studio ini terletak di kantor Kaskus dan dimanfaatkan secara gratis.

“Platform video Kaskus TV dan fasilitas studio serta auditorium dibangun untuk mendukung berbagai aktivitas online dan offline komunitas di Kaskus. Juga untuk menghargai karya Kaskuser yang akan diproduksi dan dikembangkan jadi web series, baik format video dan audio podcast.”

Tambahan pemasukan bisnis

Edi melanjutkan Kaskus TV adalah rencana bisnis yang sudah jauh-jauh hari disiapkan Kaskus. Perusahaan mengalokasikan sejumlah investasi untuk menggunakan platform video khusus yang juga dipakai oleh jaringan TV kabel HBO. Kendati demikian, ia enggan menyebutkan nilai investasi ini.

Platform video tersebut dipakai untuk mendukung kontrol Kaskus terhadap konten agar tidak mudah dibajak, sekaligus mendukung unsur eksklusivitas setiap konten yang diproduksi karena tidak ada di platform streaming lainnya.

“Di Indonesia kebanyakan media tidak menggunakan platform video sendiri, akhirnya menggunakan platform yang gratis sehingga mengorbankan strategi monetisasinya jadi terbatas. Investasi yang kami keluarkan ini dapat sepadan dengan angka viewers yang bisa kami cetak ke depannya.”

Nantinya platform ini akan jadi manuver tambahan pemasukan dari iklan untuk bisnis Kaskus. Ada yang diambil dari sewa lisensi, bagi hasil revenue, atau lainnya. Persentase untuk bagi hasil bervariasi, ada 50-50, bahkan ada yang 70-30.

Pada tahap awal ini, strategi tersebut belum menjadi fokus Kaskus. Pihaknya ingin memastikan adanya pertumbuhan secara organik untuk angka penonton.

“Video ini memiliki nilai lebih dibandingkan konten tulisan atau gambar, lagipula susah juga untuk di-copy paste. Kami tidak ingin melulu soal revenue. Kaskus TV ini akan diarahkan untuk memanjakan komunitas supaya ada wadah baru.”

Sejak dua minggu ini dilepas secara publik, salah satu program Kaskus TV, yakni Bermusik telah tembus ditonton oleh 250 ribu orang. Angka ini terbilang cukup fantastis untuk sebuah platform video streaming yang baru berusia 1,5 bulan ini.

Edi menargetkan sampai akhir tahun diharapkan dapat tembus 1 juta unique views.

“Kami cukup percaya diri dengan pencapaian yang masih baru ini. Artinya, pengguna Kaskus bisa mendapat tontonan yang cukup layak dan bervariasi sesuai dengan hobi dan minat mereka,” pungkas Edi.

Untuk mendukung Kaskus TV, ada tambahan inovasi berupa audio podcast yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan komunitas. Audio podcast ini rencananya akan diresmikan pada bulan Oktober 2018.

Application Information Will Show Up Here
Venturra Capital
Previous Story

Venturra Discovery Bidik Pendanaan Startup Tahap Awal hingga Pra-Seri A

Next Story

Zenit Bangkit Kembali dengan Kamera Mirrorless Full-Frame, Zenit M

Latest from Blog

Don't Miss

MNC Vision Gagal SPAC

SPAC Terlalu Riuh, MNC Urungkan Niat Bawa Vision+ ke Bursa NASDAQ

Sejak paruh kedua 2020, Asia Vision Network (AVN) atau dikenal
DailySocial mewawancarai Guntur S. Siboro selaku Konsultan Lionsgate Play / DailySocial

[Video] Menilik Tren Platform Video Streaming di Indonesia

Kehadiran platform videao streaming di Indonesia selama dua tahun terakhir